20

1.2K 52 20
                                    

Setelah acara selesai, tepat pada pukul setengah satu malam, Rion memutuskan untuk berjalan menuju kamar tempatnya bersiap tadi. Malam ini baik Rion maupun keluarganya bermalam di hotel milik Rion.
Vale sudah terlebih dahulu pergi, karena ia sudah merasa sangat lelah memakai baju yang beratnya hampir mencapai 4 kilo.

"Vale ada dimana ?" tanyanya pada Yoan

"Masih mandi. Abang kalau mau ganti kekamar Yoan aja, disana banyak cewek-cewek pegawai Yoan. Biar baju gantinya Yoan antar habis ini,"

Rion berjalan menuju kamar Yoan dan mulai membersihkan dirinya.

"Gue aja yang pake baju kayak gini capek banget. Gimana Vale yang pake baju berat terus ribet pula," gumam Rion

.
.
.
.
.
.
.

Vale kini tengah duduk bersandar diranjang sambil membaca buku.

"Udah kali baca bukunya. Udah malem ini, kamu harus istirahat," ucap Rion yang baru saja kembali setelah mengembalikan piring kotor bekas makanan mereka

"Tanggung Yon,"

"Masih aja manggil gitu. Padahal udah nikah," gerutu Rion

Rion kemudian berjalan dan merebahkan dirinya disamping Vale.

"Kamu udah ngantuk ya ?" tanya Vale

"Iya. Tapi aku bakal temani kamu dulu kalau kamu belum ngantuk,"

Vale pun akhirnya menutup buku yang ia baca, lalu merebahkan dirinya disamping Rion

"Tidur yuk. Aku juga udah ngantuk," ucap Vale sambil membenarkan letak selimutnya

"Good night love," ucap Rion lalu mengecup kening dan bibir Vale

"Good night too by,"

Rion menggeser tubuhnya untuk mendekat ke arah Vale. Ia menjadikan lengannya sebagai bantal untuk Vale, lalu mendekap erat tubuh Vale.

Rion sangat beruntung dan bahagia karena bisa mewujudkan keinginannya untuk menikah dengan Vale. Karena rasa bahagianya lebih besar daripada rasa kantuknya, Rion berkali-kali mencium kening Vale hingga si empunya mengeluh

"Kamu mau tidur atau enggak sih ?" tanya Vale

"Iya tidur,"

"Kalau tidur diem jangn ganggu,"

Rion terkekeh melihat ekspresi sebal Vale.
Setelah Vale kembali terpejam, Rion kembali mencium Vale, kali ini pipi Vale yang menjadi sasaran

"Baby ih," gumam Vale dengan mata yang masih terpejam

Rion terus menghujani wajah Vale dengan ciuman hingga membuat Vale makin sebel

"Rion," pekik Vale lalu ia bangun dan duduk sambil memberikan tatapan tajamnya kearah Rion

"Apa sayang ?"

"Tadi disuruh tidur. Giliran aku tidur malah digangguin,"

"Habis kamu lucu kalau tidur. Dan bibirmu manggil-manggil aku biar dicium,"

"Hey mana ada kayak gitu. Akal-akalan kamu aja itu,"

Rion pun akhirnya ikut bangun dan memeluk istrinya yang masih memasang wajah garang

"Ini malam pertama kita love. Masa kamu marah-marah sih. Baru kali ini ada dimalam pertama suaminya diomelin. Bukannya disayang malah diomelin," ucap Rion lalu meletakkan dagunya di ceruk leher Vale

"Maaf by," ucap Vale

"Bisakah aku memintanya sekarang love ?" tanya Rion yang dibalas anggukan oleh Vale

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang