Pagi ini berjalan seperti biasa, Vale menyiapkan sarapan di bantu oleh bi Ijah. Kali ini ia tidak perlu menyiapkan kebutuhan anak-anaknya karena sudah ada babysitter yang akan mengerjakannya. Awalnya Vale mengira bahwa Rion akan memperkerjakan 1 babysitter, mengingat Jio sudah cukup besar. Namun perkiraannya itu salah, Rion memperkerjakan 2 babysitter untuk anaknya.
"Bi, aku tinggal ke atas dulu ya. Mau lihat susternya anak-anak dulu, takut ada hal yang belum mereka ngerti," ucap Vale pada bi Ijah
"Iya nyonya," jawab bi ijah
Vale berjalan menuju lantai atas. Ia terlebih dulu menuju kamar putrinya. Disana ia melihat sang suster tengah mengikat rambut Jia
"Semua perlengkapan adik udah siap sus ?" tanya Vale
"Udah bu. Tinggal rapiin kuncir rambut terus turun kebawah," sahut susternya Jia
"Iyaudah nanti kalau udah beres langsung kebawah aja. Saya mau ke kamar abang dulu,"
Vale pergi menuju kamar Jio yang berada di sebelah kamar Jia
"Ada yang bisa mama bantu bang ?" tanya Vale
"Gak ada ma. Sekarang udah ada sus yang nyiapin semuanya," sahut putranya
"Semuanya udah sus ? Jangan sampai ada yang ketinggalan ya,"
"Siap bu udah semua,"
"Iyaudah kalau udah langsung ke bawah aja sarapan, disana udah ada bi ijah,"
"Siap bu,"
"Mama gak kebawah ?" tanya Jio
"Nanti mama sama papa nyusul. Abang ke bawah dulu ya sama sus. Mama mau ke papa dulu,"
Vale keluar dari kamar putranya, kemudian berjalan menuju kamarnya untuk melihat suaminya
"Ada yang bisa saya bantu tuan ?" tanya Vale
"Kaget aku. Kirain siapa tiba-tiba masuk kamar," ucap Rion
"Mana ada sih wanita yang berani masuk kamar ini selain aku,"
"Itu si Marni kan juga sering masuk sini,"
"Ihh bukan wanita itu maksudku. Si Marni kan emang masuk sini buat bersih-bersih doang,"
"Yakan tetep aja Marni itu wanita,"
"Mau debat atau mau di bantuin ?" tanya Vale
"Di bantuin sambil debat," jawab Rion
"Bisa gak sehari aja gak ngajak debat," sahut Vale sambil berjalan menuju kasur untuk mengambil dasi Rion
Vale memasangkan dasi milik Rion
"Seneng deh kamu bantuin aku kayak gini. Kenapa gak dari dulu aja sih pake babysitter. Biar tiap pagi waktu kamu hanya buat aku aja,"
"Kemarin-kemarin kan aku juga bantuin kamu seperti biasa,"
"Ya tapi beda aja sayang. Kamu selalu buru-buru dengan alasan mau ngurus anak-anak,"
"Aku kan emang ngurus anak-anak byy. Cemburuan deh sama anak sendiri," jawab Vale lalu mengecup pipi Rion
"Morning kiss," sahut Rion langsung mengecup bibir Vale
"Tadi kan udah morning kiss pas bangun tidur,"
"Kurang," jawabnya
Rion kembali mencium bibir Vale, kali ini ia melumat bibir Vale sembari memeluk pinggang istrinya erat. Vale pun mengalungkan tangannya ke leher Rion lalu membalas lumatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
RomanceSequel of the story "RASYA" . . . . . Arion, sosok lelaki tampan yang mempunyai sifat dingin, arogan, dan otoriter Ia meraih kesuksesannya diusia yang masih muda Valerie, gadis cantik yang mempunyai sifat lembut, baik hati, penyayang, dan ramah Dia...