13

1K 45 12
                                    

"Iya Mi. Nanti Rion pulang,"

"Mami gak percaya. Kamu selalu ngomong gitu, ujungnya apa ? Gak jadi pulang kan,"

"Yakan Rion punya rumah sendiri Mi," jawab Rion sambil berjalan masuk ke dalam kantornya

"Ini alasan Mami gak setuju kalau kamu punya rumah sendiri. Kamu pasti jarang pulang ke rumah Mami,"

"Rion kan kalau ada waktu pasti main kesana,"

"Iya itu dulu. Coba kamu ingat terakhir kapan kamu ke rumah Mami ? Bulan lalu kan. Pokoknya Mami gak mau tau ya, kamu harus pulang ke rumah malam ini. Kita makan malam bersama,"

"Iya Mi. Nanti Rion kesana kalau gak lembur,"

"Kamu lebih sayang sama kerjaan kamu ya daripada sama Mami,"

"Kok Mami ngomongnya gitu sih. Rion jelas sayang banget sama Mami," jawabnya sambil membuka ruangan kerjanya

"Kalau sayang pasti udah mau Mami suruh pulang. Mami cuma mau menghabiskan lebih banyak waktu bareng kamu,"

"Nanti Rion minta Vale buat atur ulang jadwal deh Mi,"

"Segitu susahnya ya buat ketemu anak sendiri. Baiklah ini yang terakhir kalinya Mami minta dan mohon ke kamu. Ke depannya Mami gak akan seperti ini. Maaf ya nak sudah memaksa kamu, Mami hanya kangen sama kamu,"

"Mami jangan ngomong gitu. Oke nanti Rion kesana setelah pulang dari kantor,"

"Ajak Vale juga ya. Kita makan malam bersama,"

"Iya Mi,"

"Iyaudah Mami tutup dulu teleponnya. See you sayang," ucap Mami Acha lalu menutup sambungan teleponnya.

Rion meletakkan ponselnya di nakas bersamaan dengan suara Vale memanggilnya di balik pintu.

"Masuk," jawab Rion

Vale masuk ke dalam ruangan Rion sambil membawa beberapa berkas di tangannya.

"Ini berkas yang harus anda tanda tangani pak,"

"Ya letakkan aja di sini,"

Vale meletakkan berkas-berkas itu di atas meja kerja Rion

"Baik pak kalau gitu saya permisi,"

"Va," panggil Rion saat Vale udah diambang pintu

"Iya pak ada apa ?"

"Nanti malam aku jemput ya. Kita makan malam dirumah mami,"

"Iya pak. Tadi tante Acha juga udah whatsapp saya,"

"Iyaudah nanti aku jemput jam 6,"

"Iya pak. Ada lagi ? Kalau enggak saya mau lanjut kerja,"

"Gak ada,"

"Baik kalau gitu saya permisi,"

"Va," panggil Rion lagi saat Vale akan menutup pintu

"Iya pak ?"

"Semangat," ucap Rion kikuk

"Iya. Pak Axell juga semangat," jawab Vale lalu menutup pintu ruangan Rion

Kok gue jadi kikuk gini sih di depan Vale, batin Rion

Rion lalu segera mengambil berkas yang tadi di bawa Vale. Ia segera menyelesaikannya agar nanti bisa pulang lebih awal. Ia juga sudah mulai capek pulang malam terus akibat kerjaannya yang menggunung. Rion juga kasihan kepada Vale yang harus ikutan lembur. Meskipun Rion sudah melarang Vale lembur, Vale tetap kekeuh ingin lembur bersama dirinya.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang