7

1K 47 10
                                    

Happy reading and enjoy ...
Jangan lupa vote dan komen karena itu bentuk support buat penulis..
Maaf typo bertebaran...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Ma.. Aku berangkat sama Dave ya," ucap Vale

"Iya sayang. Hati-hati dijalan Dave,"

"Iya ma," jawab Dave

Vale dan Dave berangkat menuju kantor. Hari ini Vale tidak perlu pergi kerumah Rion, karena Rion untuk sementara harus tinggal di rumah orangtuanya sampai sang mami pulih.

"Nanti pulang kerja aku jemput ya," ucap Dave

"Emang hari ini kamu gak ada persidangan ?"

"Ada tapi cuma satu, nanti jam 5 aku jemput. Sekalian kita makan malam bareng diluar. Kita udah lama kan gak menghabiskan waktu berdua,"

"Oke. Apasih yang enggak buat my baby ini," ucap Vale

"Iyaudah gih kamu kerja dulu sana. Semangat sayang," ujar Dave sambil mencium kening Vale

"Iya kamu semngat juga kerjanya," balas Vale kemudian turun dari mobil Dave

Kok rasanya beda ya saat Dave memperlakukan gue dengan manis. Gak ada getaran yang sama seperti waktu Rion yang bersikap manis. Apa karena gue udah terbiasa diperlakukan manis sama Dave ? Dan apa karena gue baru tau sisi lain dari Rion ? Makin bingung gue, batin Vale

.
.
.
.
.

Sedangkan disisi lain, Rion tengah sarapan bersama dengan papi dan adiknya.

"Abang belum lihat kamar Yoan yang baru ya ?" tanya Yoan

"Halah palingan juga sama kayak kemarin-kemarin,"

"Beda bang. Makanya lihat dulu,"

"Abang sangat tau selera kamu itu gimana. Kamu itu umurnya doang yang kepala dua, tapi kelakuan masih aja kayak anak SD. Kamar aja kayak punyanya anak PAUD," ledek Rion

"Ihh abang.. Pi abang nih," adu Yoan

"Kamar adikmu itu udah bukan lagi kayak punya anak paud. Tapi meningkat kayak punya anak SD," goda papinya

"Ihh papi kok ikutan abang sih. Tau ah dasar para laki-laki tidak punya perasaan. Yoan ngambek," ucap Yoan lalu pergi meninggalkan meja makan

"Nah kalau udah gini, itu tugas kamu buat ngebujuk dia,"

"Kok Rion sih pi. Kan papi yang bikin Yoan marah," protes Rion

"Kan yang mulai duluan kamu bukan papi,"

"Oke kita bagi tugas. Rion ke kamar Yoan, trus papi ke kamar bawakan mami sarapan,"

"Beres mah kalau itu,"

"Iyaudah Rion kekamar anak SD dulu,"

"Nanti kalau adikmu dengar bisa tambah marah dia,"

"Tenang aja.. Princess nya Rion gak mungkin bisa marah lama-lama sama abangnya,"

"Kamu kan emang pawangnya princess,"

"Macan kali ah pake pawang segala. Udah ah ntar Rion keburu kesiangan lagi,"

Rion berjalan menaiki tangga menuju kamar adiknya.
Sesampainya didepan pintu, Rion mengetuknya namun tidak ada respon dari adiknya. Akhirnya Rion memutuskan untuk masuk kedalam kamar.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang