60

55 1 0
                                    

"Kamu semalem pulang jam berapa bang ? Pulang malem lagi ?" Tanya Vale kepada putranya

"Aku semalem lembur ma," jawab Jio

Yups, sekarang Jio sudah tumbuh menjadi lelaki yang sangat tampan. Ia diberi kepercayaan oleh papanya untuk memegang perusahaan milik mendiang opanya

"Terus kapan kamu bawa pacar kamu kesini ?" Tanya Vale

"Ma aku kan udah bilang kalo aku gak ingin bahas itu dulu. Lagian aku gak punya pacar ma," jawab Jio

"Mau sampe kapan kamu seperti ini terus bang. Umur kamu udah 25 tahun, udah saatnya kamu fokus untuk mencari pendamping," omel Vale

"Abang kan lagi nungguin cewek idamannya pulang ma," sahut Jia

"Siapa cewek idamannya ?" Tanya Vale

"Gak usah gosip dek. Masih pagi juga," potong Jio

"Siapa yang gosip. Aku tau ya kalo abang itu lagi nungguin Jenni pulang dari Amerika," ucap Jia

"Jenni sabahat kamu itu ?" Tanya Vale kepada Jia

"Iya ma. Jenni sahabat sejati aku dari SMP itu. Abang dari dulu suka ma sama Jenni, cuma gengsi abang yang gede sampe pada akhirnya Jenni mutusin buat kuliah di Amerika," jawab gadis 23 tahun itu

"Udah ah aku berangkat kerja dulu," potong Jio

"Ada apa ini sepertinya seru sekali," ucap Rion yang terlihat menuruni tangga

"Ga ada apa-apa pa. Aku berangkat kerja dulu ya," ucap Jio kemudian mencium tangan kedua orangtuanya

"Kenapa sih itu anak kok buru-buru banget," tanya Rion

"Gapapa kok byy. Kamu bilangin sama Jio buat gak pulang terlalu malem. Gak baik buat kesehatan," ucap Vale

"Iya love nanti aku kasih tau dia. Oh iya kamu gak ada jadwal pemotretan hari ini ?" Tanya Rion kepada putrinya

"Ada pa nanti siang tapi," jawab Jia. Jia adalah seorang model yang sangat terkenal. Karena kecantikan dan kepintarannya lah yang membuat semua orang mengidolakannya

"Iyaudah sarapan dulu yuk," ajak Vale

Mereka bertiga sarapan dengan sangat tenang

.
.
.
.
.
.

Vale sangat menikmati perannya sebagai istri dan seorang ibu. Ia merasa jika waktu berputar sangat cepat

Vale tengah duduk didepan meja riasnya, ia tengah bersiap-siap.

"Kamu jadi pergi sama Yoan ?" Tanya suaminya

"Iya byy. Udah janjian kok sama Yoan,"

"Perginya diantar supir aja ya,"

"Iya byy,"

"Rencanya mau kemana aja sama Yoan ?"

"Yoan ngajak ke makam papi sama mami byy. Trus mau ngajak belanja juga," jawab Vale

"Iyaudah kamu hati-hati ya. Kalo ada apa-apa hubungin aku aja. Aku berangkat kerja dulu ya," pamit Rion lalu mencium kening dan bibir istrinya

"Iya. Kamu juga hati-hati," jawab Vale lalu mencium tangan suaminya

Setelah Rion pergi, Vale bergegas mengganti pakaiannya lalu segera pergi kerumah Yoan

Yoan sekarang tinggal di rumah mendiang orangtuanya. Ia dan suaminya memutuskan untuk menetap disana setelah maminya meninggal 10 tahun lalu. Sebelumnya, Yoan ikut suaminya yang ditugaskan di luar kota, hingga ia harus pindah dan mengurus maminya yang sudah tua dan sakit-sakitan

Yoan juga telah memiliki 2 putri cantik. Si sulung bernama Naura yang kini berusia 15 tahun, sedangkan adiknya bernama Naira yang berusia 10 tahun

.
.
.
.
.

Malam harinya, Vale dan Yoan kembali bertemu
Mereka sudah merencanakan untuk makan malam bersama di resto favorit keluarga mereka

Disana juga sudah ada Vale, Rion, Jia, dan Yoan beserta anak dan suaminya

"Abang mana sih ma ?" Taya Jia

"Abang udah di jalan. Mungkin sebentar lagi sampe," jawab Vale

"Itu abang Jio," teriak Naira, putri bungsu Yoan

"Maaf aku terlambat," ucap Jio

"Enggak kok. Pesenannya juga baru diantar," ucap Vale

"Abang kok lama banget sih datangnya ?" Tanya Naira

"Abang tadi masih ada kerjaan Nai. Maaf ya," jawab Jio

"Abang ini kerja mulu. Pantes kalo jomblo," ledek Naura

"Abang kan emang gitu," timpal Naira

"Abang itu lagi nunggu pujaan hatinya pulang tau," sahut Jia

"Udah deh gak usah mulai," potong Jio

"Udah-udah gak usah ribut. Ayo makan dulu," lerai Vale

Sudah menjadi hal lumrah ketika saudara persepupuan itu bertemu, maka suasana akan rame. Para gadis-gadis akan kompak meledek Jio yang lelaki sendiri

Vale dan Rion berharap jika anak-anak mereka akan terus akur dengan anak-anak Yoan. Rion juga terus berpesan kepada Jio agar terus menjaga para gadis-gadis itu.

Setelah orangtuanya meninggal, baik Rion maupun Yoan, terus menjaga keutuhan keluarganya sesuai pesan mendiang maminya dulu

.
.
.
.
.
.

TAMAT

.
.
.
.
.

Terimakasih buat kalian yang masih setia membaca cerita ini
Maaf jika endingnya kurang memuaskan

Sampai jumpa di cerita baru selanjunya

Terimakasih

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang