39

654 48 3
                                    

Seminggu setelah Vale siuman, kondisinya sudah mulai membaik. Sudah tidak ada lagi selang-selang yang melekat pada tubuhnya.

Vale menagih janji kepada Rion untuk menjenguk Putri kecilnya.

"Ayo jenguk adek," ajak Vale

"Masih pagi love. Kamu juga belum sarapan,"

"Please sekali ini aja. Aku pingin lihat dia byy," pinta Vale

Akhirnya Rion mengabulkan permintaan Vale. Ia sangat paham jika istrinya itu sangat merindukan gadis kecil yang selama ini selalu ia bawa kemana-mana

Rion menggendong Vale dan meletakkannya di kursi roda. Ia lalu membawa Vale menuju ruangan bayi.

Ternyata di depan ruangan bayi sudah ada mami Acha dan Yoan

"Loh kok kamu udah keluar kamar sih sayang ?" tanya mami Acha

"Val pingin lihat adek mi," jawab Vale

"Dia cantik seperti kamu Val," ucap Mami Acha

"Tapi hidungnya mancung kayak aku mi," sahut Rion

"Secara gak langsung kamu ngatain aku pesek byy," protes Vale

"Bagaimanapun kamu, itu gak akan mengurangi rasa cintaku love,"

"Bucin," ledek Yoan

"Iri bilang," sahut Rion

Yoan mengambil alih kursi roda milik Vale, dan mendorongnya lebih dekat dengan jendela agar bisa melihat Putri kecilnya dengan jelas

"Masuk aja bu gapapa," ucap perawat yang ada di ruangan bayi

"Gapapa sus ?" tanya Vale dan Rion

"Gapapa pak, bu. Masuk aja. Pasti babynya seneng bisa ketemu sama mama dan papanya,"

"Megang dia boleh gak sus ? Cuma pegang tangannya aja," tanya Vale

"Karena keadaan babynya udah semakin membaik, jadi gapapa bu kalau hanya megang tangannya," jelas perawat itu

"Terimakasih sus," ucap Rion dan Vale

Rion mendorong kursi roda Vale dan membawanya masuk ke dalam ruangan bayi.

Seketika air mata Vale menetes ketika melihat Putri kecilnya. Ia membuka inkubator dan mengelus kepala putrinya, begitupun dengan Rion.

"Hai sayang, ini mama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hai sayang, ini mama. Welcome to the world Princess mama. Maaf ya, mama udah bikin kamu keluar lebih cepat. Terimakasih sudah bertahan di rahim mama nak. Terimakasih sudah membuat mama kembali. Mama kuat berkat adek, jadi adek harus kuat buat mama. Semua orang disini udah gak sabar buat gendong adek. Mama pingin banget meluk adek. Mama juga pingin banget nemenin adek disini biar gak sendirian. Maaf ya dek, mama belum sempat mempersiapkan segala kebutuhan adek. Mama terlalu lalai menjaga adek. Adek mau kan maafin mama ?" ucap Vale sambil menyeka air matanya

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang