24

905 45 12
                                    

Suara kicauan burung bersamaan dengan munculnya Mentari yang cahayanya masuk melewati celah jendela membuat Rion terbangun dari tidurnya.

Ia melihat Vale yang tengah tertidur pulas di dalam dekapannya

Ia tau jika istrinya itu kelelahan akibat pertempuran panas mereka semalam.

Rion begitu beringas dan tidak membiarkan Vale istirahat
Mereka melakukan kegiatan panas hingga menjelang subuh. Jika di hitung itu lebih dari 5 ronde dengan posisi gaya yang berbeda

Vale menggeliat pelan dan sontak membuat Rion mengerang. Pasalnya lutut Vale menyentuh kejantanan Rion. Mereka sama-sama naked dan hanya tertutup selimut

Rion mulai meremas pelan payudara Vale, hingga membuat Vale terbangun

"Morning sweety," sapa Rion

"Kamu ngapain ?"

"Menikmati ciptaan tuhan," jawab Rion

"Aku capek byy. Emang semalem masih kurang ya ?"

"Ya gimana dong. Lutut kamu sih pake nyenggol punyaku. Bangun kan akhirnya,"

Rion meremas kedua payudara milik Vale hingga Vale mengerang

Tangan Rion mulai menyusuri lekuk tubuh Vale. Mulai dari perut sampai paha.

Tangan Rion mengelus pangkal paha Vale, lalu memasukkan jarinya ke inti milik Vale

Vale mendesah saat tangan Rion bermain di bawah sana

"Ohh.. Byy," rancau Vale

Karena milik Vale sudah sangat basah, akhirnya Rion memasukkan kejantanannya kedalam milik Vale

Rion terus menggoyangkan pinggulnya hingga menimbulkan bunyi yang berirama.

"Ouuhhh love," rancau Rion

"Ahhhh.. Ahhh byy," desah Vale

Rion terus memompa dengan penuh gairah hingga keduanya sama-sama mencapai klimaks.

Rion berbaring disamping Vale. Mereka sama-sama terengah engah akibat aktivitas panas mereka.

"Aku mandi dulu ya," ucap Rion yang hanya dibalas anggukan oleh Vale

Rion beranjak memakai celana pendeknya lalu berjalan menuju kamar mandi. Sedangkan Vale memejamkan matanya karena ia benar-benar merasakan lelah

15 menit kemudian Rion keluar dari kamar mandi. Ia tersenyum melihat istrinya yang terlelap.

Tak membutuhkan waktu lama, kini Rion sudah siap dengan setelan jas rapinya.

Ia berjalan menuju ranjang lalu mengecup bibir istrinya yang terlelap

"Aku berangkat kerja dulu love," pamit Rion

Rion menuruni tangga dan bertemu dengan bi ijah.

"Bi, Vale diatas masih tidur. Jangan dibangunin. Nanti kalau udah bangun suruh makan ya. Saya mau ke kantor,"

"Tumben ke kantornya siang banget tuan ?"

"Iya sengaja berangkat siang karena paginya jadwal saya kosong,"

"Tuan gak makan dulu ?"

"Enggak usah bi. Biar saya makan di kantor aja,"

Rion berjalan menuju mobilnya yang udah disiapkan oleh pak ujang

"Hari ino saya nyetir sendiri pak. Pak ujang nanti antar Vale aja kalau dia mau keluar,"

"Baik tuan,"

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang