ICE BOY [PP]

Prolog & pengenalan

Kalian pernah mendengar permainan takdir?

Bahkan seseorang yang mengklaim dirinya dapat melihat masa depan saja takkan bisa memprediksi masa depannya sendiri.

Jika kalian sekarang tidak memiliki pasangan coba lihat ke sekeliling kalian. Siapa tahu salah satu dari orang yang kalian temui hari ini adalah jodoh kalian.

Bukan hanya untuk yang sendirian, bahkan, bisa saja pasangan yang sekarang kalian lihat bergandengan suatu saat malah menjadi pasangan kalian.

Siapa yang tahu?

▪
▪
▪
▪
▪
▪
▪

Masih seperti hari hari sebelumnya, kemacetan dan teriknya matahari yang membuat semua orang berlomba untuk sampai ditempat tujuan mereka masing masing tak terkecuali Lisa. Lisa citra oktaviani nama lengkapnya, seorang gadis biasa yang kini sedikit berlari untuk menyamakan langkahnya dengan seorang gadis muda lainnya yang sudah berjalan mendahuluinya.

"Ji, berhentilah berlari. Justru kau yang akan dirawat jika berlarian seperti itu" Seru Lisa lagi yang masih mencoba mengejar sahabatnya yang masih berlari membelah lautan manusia yang tengah berlalu lalang di gedung megah bernuansa putih tersebut.

Rumah sakit Jaya Hadibroto, adalah salah satu rumah sakit terbesar di kota itu dan bahkan masuk ke dalam daftar seratus rumah sakit yang memiliki predikat terlengkap dan terbaik di dunia. Dan disinilah Lisa yang masih sibuk mengejar sahabatnya yang menghilang setelah tandu ambulans menghalangi jalannya tadi.

Lisa menyapu bersih sekitarnya, tentu saja ia tak bisa menemukan sahabatnya di tempat seluas ini. Namun manik bulatnya yang tadi sibuk mencari kini terhenti pada seorang pria yang berdiri beberapa meter di depannya.

Tidak, tentu saja tidak ada yang salah dengan pria itu. Yang salah hanyalah karena ia memiliki wajah yang rupawan. Bahkan dari jarak sejauh ini saja Lisa dapat mengamati struktur wajahnya dengan jelas dan semakin bertambah jelas saat manik keduanya bertemu pandang. Namun tentu saja itu tak berlangsung lama karena seseorang memanggilnya hingga akhirnya ia berjalan menjauh dan menghilang.

Lisa melirik ponselnya yang bergetar dan refleks menepuk jidatnya saat menyadari siapa pengirim pesan yang masuk ke ponselnya.

"Mama!" Serunya yang langsung berlari ke pelataran rumah sakit dan akhirnya menyamankan dirinya di dalam taksi yang menunggu di depan rumah sakit.

"Arya Hotel pak"

Lisa mengatur nafasnya yang masih tersengal sembari mengetik sesuatu di ponselnya. Tentu saja ia harus memberitahu Jis karena tidak dapat menunggu bersamanya. Bukannya Lisa tidak ingin menemani Jis sampai operasi kakaknya selesai, namun hari ini ia memiliki janji penting untuk bertemu keluarga dari calon kakak iparnya.

Gadis itu menatap sekilas ponselnya saat sang mama mengirimkan rincian ruangan tempat pertemuan dua keluarga tersebut.

Jujur ia sama sekali tak tahu siapa dan bagaimana calon kakak iparnya tersebut. Ya terkecuali nama yang sudah sangat sering ia dengar beberapa bulan ini.

Lisa yang baru akan memasuki hotel tersebut akhirnya terhenti saat maniknya menangkap sosok pria yang tadi ia temui di rumah sakit.

Senyumnya yang tanpa sadar mengembang itu akhirnya perlahan memudar saat mengamati pria tampan yang mencuri pandangannya itu kini berjalan di depannya dan terhenti pada sebuah ruangan yang sesuai dengan intruksi sang mama.

Jantungnya semakin memompa saat sang mama yang melambai padanya setelah mempersilahkan pria tampan itu duduk di depan kakaknya.

Lisa---perkenalkan, ini Sehun. Calon kakak ipar kamu"

______________________________________

Selamat malam, sebenarnya udah telat banget tp gpapalahya daripada ngga sama sekali wkwk.

Krna prolognya bakal nyambung ke bagian slanjutnya.

Ada banyak typo disini. Karena masih dalam tahap revisi, jdi harap di maklumi🙏

Cerita ini pure dengan kelokalan. Jadi jangan heran jika bnyak istilah seprti kita sehari hati. Sprti "mas" Bajigur, bandrek dsb. Begitupun dengan namanya.

Meskipun meminjam "tokoh" Korea tapi nama belakang mereka juga nama Indonesia. Jadi ya, cerita lokal, nama, tempat dan kebiasaan lokal cm minjem cast Korea utk visualisasinya.

Dann ini visualisasinya:

Dr. Sehun Hadibroto

Lisa Citra Oktaviani

Daaann, terimakasih❣

Milov