Pelantikan sudah selesai sejak setengah jam lalu. Haidar berdiri di tengah-tengah ballroom bersama Dion dan yang lainnya. Acara ramah tamah baru saja dimulai, wartawan pun sudah memenuhi sepanjang barisan berlomba-lomba untuk mewawancarai para undangan yang hadir.
Anehnya yang menjadi sasaran para wartawan untuk diwawancarai bukan para menteri yang baru saja dilantik, melainkan putra-putra mereka yang turut hadir dalam acara ini.
Haidar kini berdiri sambil memasang senyum terindah di wajahnya, mikrofon ditodongkan ke arahnya dengan tidak santai. Wartawan mengerubutinya untuk melakukan wawancara.
"Haidar, ada pesan-pesan untuk para menteri yang baru saja dilantik hari ini?" tanya seorang wartawan dari televisi nasional.
Haidar mengangguk lalu tersenyum sekilas, "Pesannya, semoga mereka yang sudah dilantik bisa menjalankan tugas dengan baik. Amanah, jangan sampai mengecewakan rakyat. Itu saja." jawabnya lugas. Dia sadar diri kamera sedang menyala untuk menyiarkan ini secara langsung di televisi. Jadi dia tidak akan bercanda sewaktu memberikan jawaban.
"Kalau Dion sendiri, bagaimana pendapatnya?" giliran Dion yang diberi pertanyaan.
"Kita lihat saja kedepannya, semoga program-program yang akan mereka buat bisa berjalan dan sejalan dengan masyarakat Indonesia. Dan tentunya bisa membawa Indonesia untuk mencapai tujuan dan cita-citanya. Segala aspek kehidupan harus meningkat, baik ekonomi, pendidikan, sosial budaya, politik, mereka yang baru saja dilantik harus membawa Indonesia ke arah yang lebih baik lagi kedepannya." jawab Dion dengan sangat lancar. Bahkan wartawan dan jurnalis yang berdiri didepannya seperti terhipnotis olehnya. Apa kabar dengan rakyat Indonesia yang menonton dari layar televisi di rumah?
Sama seperti Haidar dan Dion yang sedang mendapat sesi wawancara, anak-anak yang lain pun demikian. Tama, Mark, Lukas, Jimmy, Juno, dan yang lain mereka sibuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh para wartawan dan jurnalis. Lagaknya sudah seperti orang penting saja.
Melihat sekilas tadi saat membuka akun twitternya untuk update status, Haidar sempat terkejut namanya menjadi trending topik. Tidak hanya dirinya, nama abangnya pun ikut menduduki deretan trending topik di sana. Ada nama lain juga seperti, Tama, Jean, Jay, Mark yang banyak dicari oleh para pengguna akun media sosial itu. Mereka membicarakan kehadiran anak-anak pejabat ini dalam acara pelantikan. Mulai membahas visualnya, outfitnya, sampai dengan mencari akun sosmed pribadi untuk diikuti.
Bahkan ada cuitan dari salah satu netizen di twitter, 'Baru pertama kali gue hidup di dunia ga bosen nonton pelantikan menteri dari awal sampe akhir, bahan ga beranjak seinci pun dari depan tv. Iklan pun gue tonton takut kelewatan liat muka Dion dari layar. Kebelet kencing pun gue tahan demi liat muka Dion. Gila aja, sebagai rakyat gue merasa sangat bangga.'
Tweet tersebut sudah dilike dan diretweet ribuan kali. Bahkan kolom komentar sudah tembus angka lima ribu, mereka mengutarakan hal yang sama seperti pemilik akun cuitan tadi.
Bahkan ada yang lebih unik lagi dari cuitan akun diatas, 'Ini pelantikan menteri apa acara tek mi ot??? Ganteng semua anaknya menteri-menterinya, heran waktu kecil dikasih makan apa sampe gedenya jadi bibit unggulan begitu? Jean lucu banget woy! Demi apa nangis 😭👍'
Dan ya, Jean menjadi idola semua kalangan. Bapak ibu kakak adik tante om pakde budhe nenek kakek semuanya menyukai Jean. Ingin Jean menjadi anak mereka lah, adik mereka lah, cucu mereka lah. Pokoknya asalkan itu Jean tidak masalah.
Haidar menepi saat berhasil meloloskan diri dari kejaran wartawan. Dia sesak napas kalau diserang bertubi-tubi oleh pertanyaan seperti tadi. Kesannya jadi serius. Dia tidak suka diberi pertanyaan terlalu banyak, maaf saja disini dia ingin menumpang makan makanan enak banyak-banyak dan gratis pula, bukan mau ujian cpns ditanyai segudang pertanyaan yang jawabannya harus mikir dua kali dan bikin otak panas kebakaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Me, the Sun [TELAH TERBIT]
FanficJatuh cinta dengan orang tengil adalah tragedi paling menyenangkan.