Devan // 1

30.4K 541 7
                                    

Kini ketiga anak arka tumbuh menjadi remaja. Kini ketiga-tiga nya pun sudah memasuki sekolah menengah atas. Nanda duduk di bangku kelas 3 sma, sedangkan devan duduk di bangku kelas 2 sma dan gavin duduk dibangku kelas 1 sma. Bagaimana bisa nayya memiliki anak berbeda satu tahun saja hahaha.

"pagi mah, pah, gavin"sapa nanda.

"pagi sayang, ayo sarapan"ucap arka.

"pagi ka, lu bawa mobil lagi?"tanya gavin.

"ga, gue naik ojol"jawab nanda.

"mobil lo?"tanya gavin.

"di bengkel"

"nanda mau mamah anter pake mobil?"tanya nayya.

"ga usah mah, nanti biar nanda naik ojol aja"tolak nanda sopan.

"bareng papah mau?"tanya arka.

"ga usah,nanti papah telat ke kantornya"ucap nanda sambil tersenyum.

Nanda mengambil sepiring nasi goreng dengan ayam goreng kesukaanya.

"ngomong-ngomong devan mana nih?"tanya nanda.

"biasa lah, masih molor paling"ucap arka.

"biar nanda yang bangunin"

Nanda menaiki tangga dan menghampiri kamar devan sang adik.

"woiii devann!!! Bangunn woiii!!!!"teriak nanda sambil menggedor-gedor pintu. Sedangkan arka ,nayya dan gavin menutup telinganya.

Nanda yang mengetahui itu menampilkan cengirannya. "maaf ya mah, pah, vin"ucap nanda sedangkan nayya hanya menggeleng-geleng melihat tingkah laku anak putri nya.

Nanda tetap mengetuk pintu kamar devan dengan mata yang masih menatap ke arah meja makan. Hingga tak sadar jika pintu itu sudah terbuka, dan nanda mengetuk-ngetuk kening devan.

"eh,maap"ucap nanda. Nanda memggarung tengukuknya, "sakit ga?"tanya nanda.

"hm?"ketus devan

"ya maap, gue kira kan lo belum bangun"ucap nanda.

"ada apa?"

"lo suruh kebawah, sarapan"

"ya"ucap devan dingin.

"oke"

Nanda turun dengan cepat lalu duduk dan memakan sarapannya. "kapan lo ujian ka?"tanya gavin.

"ya kalo lo ujian gue juga ujian lah adikku"gemas nanda.

"oh iya yah"

"pagi"sapa devan singkat.

"pagi"sapa semuanya kompak.

Devan duduk di depan nanda dan disamping nayya. "kamu mau makan apa? Biar mamah ambilin"tawar nayya.

"gausah mah devan ambil sendiri aja, emang kayak gavin diambilin teros"sindir devan dingin. Jangan kalian kira devan tidak suka menganggu adiknya yang satu ini justru mereka berdua kadang-kadang terlihat seperti tom&jerry.

"eh ngomong ape lo bang, bilang aja lo iri sama gue"ucap gavin sinis.

"ngapain gue iri sama lo, yang ada lo yang iri sama gue"ucap devan datar seperti tembok.

Nanda yang jengah dengan perdebatan kedua adiknya ini memilih untuk memberhentikan aksi saling adu bacot ini. "berisik woii, ini lagi makan"ucap nanda sambil menatap horror kedua adiknya.

"lo yang berisik ka"ucap devan dan gavin berbarengan.

"ya kan karna pengen berhentiin lo berdua, udah gede masih aja berantem terus"cerocos nanda.

DEVAN [end✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang