[SEQUEL ARKANA]
DIHARAPKAN MEMBACA CERITA ARKANA TERLEBIH DAHULU AGAR MEMUDAHKAN KALIAN DALAM MEMBACA.
Devan angga avriliano, itu namanya. Sebut saja dia devan, lelaki paling populer di SMA Angkasa. Walaupun penampilannya yang urakan, tapi banyak s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kemarin allisya sudah memutuskan hubungannya dengan devan melalui telfon.
Dan respon devan saat itu hanya terkejut, dan mengatkan 'kita baik-baik aja kenapakita harus putus?'. Namun itu semua tak membuat allisya megubah fikirannya untuk tidak memutuskan hubungan mereka yang sudah 3 tahun lebih itu.
Percuma waktu lama dalam menjalin hubungan namun ada penghianatan.
Kini status devan dan allisya bukan sepasang kekasih tapi mantan kekasih.
Setelah mendengar kalau allisya memutuskannya didetik itu juga devan langsung memesan tiket untuk ke indonesia. Tanpa sepengetahuan allisya juga tentunya.
Kini allisya hanya berbaring dia atas kasur dengan mata sembab. Entah kenapa memutuskan hubungannya dengan devan membuatnya sedih.
Ia tak keluar kamar sejak semalam. Dan kedua orang tuanya pun pergi ke rumah revan dan kedua orangtuanya menginap.
Satu yang dirasakan allisya saat ini yaitu, hampa.
Matanya perlahan-lahan menutup. Dan mulai masuk ke alam mimpi. Karna kemarin malam ia tidak tidur.
Berpindah dari allisya kini devan sudah berada di bandara dan sudah berada di dalam Pesawat. Semoga allisya hanya mengerjainya saja.
Beberapa jam kemudian devan sampai di tanah air. Dengan menggeret koper kecilnya lalu ia menaiki taksi.
Bukannya langsung menuju rumahnya tapi devan malah langsung menuju rumah allisya.
Namun dipertengahan jalan devan ditelfon oleh dara. Dan dara tahu kalau devan berada di indonesia. Jadi dara meninta waktu devan agar mau berbicara empat mata dengannya.
Kini devan menyuruh supir taksi itu untuk mengarahkan ke cafe sesuai yang diminta dengan dara.
Setelah sampai devan bebicara agar taksi itu tidak berlalu dulu. Alias menunggui dirinya.
"kenapa dateng ke indo hah?"tanya dara.
Mata devan memincing, "emang kenapa. Lo pasti tau kalo allisya mutusin gue. Gue tanya sama lo alasannya apa"
"kenapa lo ga tanya sendiri aja"ketus dara.
"semua sosial media gue di block sama dia, gue gak tau gue salah apa"
"gak tau lo salah apa? Yakin?"
"emang apa yang gue lakuin, gue ngerasa baik-baik aja sama dia. Udah intinya lo sekarang ngajak gue ketemuan kenapa?"tanya devan.
"gue harap lo nyesel sama apa yang lo lakuin"
°°°
Devan kini sudah berada di depan kamar allisya. Dengan mudah ia masuk karna tak ada orang disini, hanya ada satpam saja.
Devan sudah mengetuk pintu berkali-kali namun tak ada sautan sama sekali.
Dengan perlahan devan membuka knop pintu dan yang pertama devan lihat adalah allisya yang tengah tertidur.
Perlahan-lahan allisya mulai terusik, ia membuka matanya. Dan terpaku melihat devan, sang mantan kekasih yang belum genap 24 jam berada di hadapannya.
"ngapain?"tanya allisya.
"jenguk kamu, kenapa kamu ngomong kaya gitu? Aku salah apa?"
Allisya tertawa hambar, "lo gak tau lo salah apa?"
"apa? Salah aku apa? Masalah sepele?"tanya devan.
"apa sepele? Yakin ini sepele?"dan allisya langsung memberi ponselnya yang memperlihatkan foto itu ke devan.
Devan menutup mulutnya tak percaya. Kemarin pasti ia dijebak oleh Celline.
"sya, dengerin aku dulu ak–"
"apa? Apa lagi? Hah?"
"gak gitu ceritanya sya. Dengerin penjelasan aku dulu"
Air mata allisya sudah tak bisa dibendung lagi, "apa gue nunggu lo setahun itu kurang? Kalo emang lo mau putus gak gini caranya!"
"engga! Aku gak mau putus"bantah devan.
"terus itu apa van? Editan?"tanya allisya sambil menunjuk foto itu.
"dengerin–"
"apa sih? Mau bikin gue tambah sakit hati, iya? Daripada kayak gitu mending lo pulang aja deh!"
"engga, aku gak mau pergi sebelum kamu denger penjelasan aku"ucap devan.
Allisya menyeka air matanya dengan kasar, "Devan! Hubungan gue dan lo udah selesai sampai disini, tolong hargain keputusan gue."
"kalo lo emang mau selingkuh jangan kayak gini caranya"lanjut allisya dengan suara parau.
"celline itu jebak aku sya. Aku gak mungkin lakuin itu sama kamu. Please"
"gue bilang lo pergi dari sini hiks"
"jangan nangis"ucap devan dengan suara pelannya.
"lo yang bikin gue nangis. Daripada gue tambah nangis mending lo pergi deh! Ngeliat muka lo bikin gue sakit hati tau gak?!!"
Devan menghembuskan nafasnya berat, "oke, aku pergi. Tapi inget kita gak bakalan putus"
Sebelum pergi devan mencium kening allisya sebentar. Sedangkan allisya kini sudah menangis sesegukan.