Devan // 52

4.1K 217 6
                                        

Happy reading!!

Stok draf banyak, Sampe extra chap hehe

Hari ini hari senin. Hari dimana diberlangsungkannya ujian untuk semua kelas.

Termasuk kelas 12 yang sedang mempertaruhkan agar diri mereka bisa lulus dari sekolah ini dengan nilai yang bagus.

Kring... Kring...

Bunyi bel masuk pun telah berbunyi. Banyak murid-murid yang mendesah kecewa. Karna mereka belum siap melakukan ulangan, khususnya kelas 12.

Ujian dimulai dengan lancar. Hari ini ada dua mata pelajaran yang akan diujiankan.

"sttt syaa, nomor 12 PG apaan?"tanya allaya.

Allisya membentuk jarinya menjadi huruf C, yang artinya jawabannya adalah C.

Allaya menggaguk lalu mulai menyilang jawabannya dikertas jawaban.

Setelah ujian selesai akhirnya mereka semua mendapatkan waktu istirahat selama 15 menit saja.

Tak lama setelah itu bel masuk pun kembali berbunyi dan mereka kembali melaksanakan ujiannya dengan teliti.

Lalu akhirnya siswa/i diperbolehkan pulang lebih awal karna memang itu jadwalnya.

°°°

Devan kini sudah berada di rumah allisya. Biasanya, hari ini hari waktunya untuk menghabiskan waktunya dengan sang kekasih.

Walaupun sedang ujian sekalipun. Devan hanya 2 jam bersama allisya. Setelah itu allisya dipulangkan dan disuruhnya untuk belajar.

Jadi intinya walaupun bertemu dengan devan, belajar tak akan lupa.

"Tante"panggil devan.

"ah devan, kamu bangunin allisya nya dulu. Kebo banget dia"

"baik tante!"

Devan melangkahkan kakinya ke arah kamar allisya. Mamahnya bilang saat pulang sekolah tadi allisya langsung tidur.

Devan membuka pintunya pelan-pelan. Dan yang pertama ia lihat adalah punggung allisya yang menghadap kearah tembok.

Devan tersenyum, lalu ia menghampiri allisya dan duduk di pinggiran kasur.

Tangannya terulur untuk membawa tubuh allisya untuk telentang. Dan wajahnya yang sangat menggemaskan membuat devan ingin menciumnya.

Devan menepuk pelan pipi allisya agar wanita itu bangun.

"eughh. 5 menit lagi mah"ucap allisya sambil menutup matanya.

Devan tertawa dalam hati, allisya pikir dirinya adalah mamahnya?

Devan mengecup pipi allisya berkali-kali hingga gadis itu mulai terusik dan bangun dari tidurnya.

"DEVAN!!!"

"apa?"tanya devan polos.

"kamu ngapain kesini yaampun?!"

"bangunin kamu lah"jawabnya santai.

"ya kan ga jam segini juga, ish!"rengek allisya.

"yaudah sana mandi. Aku tunggu dibawah"ucap devan sambil mengacak rambut allisya.

Sebelum pergi devan pun melakukan sesuatu.

Cup

Benda kenyal mendarat di bibir allisya. Yang ia yakin itu adalah bibir devan.

DEVAN [end✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang