Devan // 38

4.5K 185 66
                                    

Happy reading🔥

°°°

Devan sudah sampai di SMA angkasa tanpa allisya. Entah, orangtua allisya bilang ia sudah berangkat entah dengan siapa.

Mungkin taksi, pikir devan.

Brum! Brum! Brum!

Suara motor yang sangat terdengar jelas di pendengaran devan.

Itu motor rafael, tapi di belakang rafael terdapat allisya. Jadi ini yang dimaksud orangtua allisya. Rafael rupanya.

Devan tersenyum kecut. Ia tak boleh emosi, ia tau ini adalah rencana busuk rafael. Tapi siapa yang tidak marah jika kekasihnya berangkat dengan orang lain tanpa mengabarinya?.

Devan tak menatap allisya sama sekali. Ia hanya menatap rafael. Rafael memberikan senyuman yang penuh arti kepada devan.

Tangan devan mengepal. Namun sebisa mungkin ia menahan emosinya denhan oeegi dari tempat itu.

Allisya hanya diam ia tau letak kesalahnnya. Mungkin devan perlu waktu sendiri.

Saat devan melewati koridor. Kenapa mading sangat ramai. Ada apa?.

"ada apa?"tanya devan kepada gavin.

"cewek lo"ucap gavin.

Devan segera membubarkan orang-orang yang mengelilingi mading tersebut dengan bentakkannya.

Kini tersisa hanya devan dan gavin saja. Devan melihat gambar itu dengan seksama. Allisya memeluk rafael di taman malam hari.

Dan ada juga allisya yang sedang tertawa bersama rafael di kedai es krim.

Kenapa dengan melihat ini hati devan sakit? Sesakit ini kah rasa cemburu?.

Devan menyobek gambar itu dengan emosi lalu membuangnya ke tong sampah. Persetanan dengan semuanya. Sampah.

Gavin yang melihat itu takut. Kakak nya ini saat marah lebih menyeramkan daripada ayahnya sendiri.

Devan meninju mading hingga kaca-kaca mading retak. Tak perduli dengan tangannya yang berdarah.

Gavin sebisa mungkin menghentikan pukulan devan. Tangan devan sudah berdarah dan serpihan kaca jatuh dilantai kemana-mana.

Guru-guru pun tak ada yang berani menghentikan aksi devan. Terlihat sekali devan yang brutal meniju kaca mading hingga membuat kaca itu retak.

Semuanya menonton devan dari kaca kelas mereka dan memenuhi koridor dekat mading.

"stop!!"ucap gavin.

"lepas"

"GUE BILANG LEPAS!!!"teriak devan.

Gavin melepas tangannya dari lengan kakanya. Devan menendang mading dengan keras hingga mading itu sudab jatuh dengan body mading yang remuk tak terbentuk lagi.

Devan segera meninggalkan mading dan mengambil tasnya, lalu keluar dari sekolah dan berjalan menuju parkiran. Pikirannya semakin kacau saja kali ini.

Semuanya menatap nanar mading. Hancur berkeping-keping mading kali ini. Sungguh miris.

Semuanya mengikuti arah devan. Hingga kini devan menjadi pusat perhatian. Devan berjalan menuju motornya dan mulai menjalankannya.

Namun saat di depan gerbang, satpam baru itu tak mengijinkannya.

"buka"ucap devan.

Gavin datang dengan berlari. "kasih izin aja pak"ucap gavin.

"ga bisa gitu dong, ini kan masih jam pelajaran"tolak nya.

Devan turun dari motor dan mencengkram kerah baju satpam itu. Semuanya terkejut.

"LO DENGER GA? GUE BILANG BUKA, YA BUKA!!!"bentak devan.

"pak, mending bapak buka aja gerbangnya daripada bapak habis ditangan kakak saya"ucap gavin.

"LO DENGER GA SIH?!!"

"i–iya saya buka"

Akhirnya gerbang segera dibuka, satpam itu membuka gerbang dengan sangat luas agar anak itu bisa keluar.

Devan memacu motornya dengan kecepatan rata-rata yang membahayakan dirinya juga orang lain.

Semuanya masih merasakan aura devan yang menyeramkan. Hingga suara gavin menglihkan semuanya.

"ayo masuk pak bu"ucap gavin.

"ayo semuanya masuk"ajak guru yang diangguki oleh murid-murid nya.

°°°

"sadis banget si devan mukulin mading dah"ucap dara.

"tu anak emosi banget kayaknya"ucap allaya.

"lo tau ga sya, dia kenapa?"tanya dara yang dijawab gelengan oleh allisya.

Apa karna gue berangkat bareng rafael terus foto yang di mading. Batin allisya.

"Sumpah si devan serem banget"ucap salah satu anak kelas allisya.

"tenangannya bukan maen"ucap salah satu diantara mereka lagi.

"ampe pecah kacanya. Lo tau kan kaca mading tebelnya kek apa?"

Pasti tangan devan kesakitan. Batin allisya.

Sedangkan rafael kini tersenyum sinis. "baru mulai sudah membuat tegang semua"ucapnya.

Akhirnya kelas kembali hening karna ada guru yang masuk dan mengajar.

Sedangkan mading sudah dibersihkan oleh petugas kebersihan sekolah sebanyak 7 orang.

To be continued

Serem kan? :((

Next? 25 Comment kuy!

DEVAN [end✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang