Happy reading!!!
Double update hari inii
Jangan lupa vomment!
"DEVAN!!!"teriak allisya.
"well, datang juga akhirnya lo. Pahlawan yang datang untuk menyelamatkan pacar lo ini"
Orang itu adalah kinar. Tangan devan terkepal kuat, "lepasin allisya"
"ga! Lo pikir gampang gue bawa cewek lo ini?"
"gue bilang lepasin!"
"GUE BILANG ENGGAK YA ENGGAK!!"
Kinar menyeringai, "lo mau allisya lepas? Kalo lo mau jadi pacar gue!"
Mata devan membulat seketika, "lo gila? Gue gamau lah!"tolak devan mentah-mentah.
"ga mau ya devan?"
"lo itu kenapa sih kinar? Gue ga kenal lo sama sekali. Gue ga suka lo dan lo sama terobsesi sama gue"ucap devan.
"apa? Obsesi? gue cinta lo devan, GUE CINTA LO!"
"gue ga cinta lo, lo tau itu 'kan kenapa lo terus maksa gue?"
"gue pengen lo jadi milik gue selamanya, kalau gue ga bisa milikin lo allisya juga ga bisa milikin lo"ucap kinar.
Lalu kinar mengambil pisau lipat yang berada di kantong celananya dan mengarahkannya ke leher allisya.
"devan"ucap allisya lirih.
Devan panik melihat kinar, "lo apa-apaan sih? Lo gila ya?!!"
Devan mengambil kesempatan saat kinar lengah dengan cepat ia mengambil pisau lipat itu dan membuanganya ke sembarang arah.
"lama tak bertemu mantan kawan"ucap elang, yap elang.
"elang?!"
"kenapa? Kaget ya?"tanya elang.
"jadi lo sama kinar yang ngerencanain ini semua?"tanya devan.
"menurut lo?"
BUGH
Tonjokan keras devan layangkan untuk elang. Elang yang belum siap menerima serangan pun akhirnya terjungkal kebelakang beberapa jarak.
Elang langsung memukul pelipis devan dengan keras. Dan devan juga membalasnya.
Hingga terjadilah aksi saling tonjok-menonjok antara kedua lelaki tampan itu.
Elang yang kini jatuh tersungkur dengan darah yang mengalir dari sudut bibirnya pun mengambil sebuah pistol dan diarahkannya ke arah allisya.
Devan yang melihat itu langsung melindungi allisya dengan cara memeluk.
Elang dan kinar gelagapan, elang salah sasaran. Ini semua berada di luar rencannya.
Elang dengan segera ingin melarikan diri namun sebelum melarikan diri polisi sudah datang.
"angkat tangan!"
Elang dan kinar langsung dibawa oleh polisi. Sedangkan devan sudah terkapar dengan pundak yang berlumuran darah.
Ambulance datang dan langsung membawa devan ke rumah sakit terdekat.
Alex membuka ikatan tali yang berada di tangan allisya dan kakinya.
"devan hikss"
"ayo sya, kita ikutin ambulance nya"ajak alex. Allisya mengganguk.
°°°
Kini allisya sudah berada di rumah sakit. Allisya memangis, ini semua salahnya.
"udah sya, jangan suka nyalahin diri sendiri. Devan ngelakuin ini pasti karn rasa cintanya"ucap dareen.
"t–tapi hiks hiks"
Diujung koridor rumah sakit terlihat nayya yang sedang berlari dengan air mata yang mengalir.
"devan gimana lex? Devan baik-baik aja kan? Jawab lex, reen! Jawab pertanyaan tante?!"
"devan masih ditanganin tan"jawab alex.
"tante maaf"ucap allisya.
Nayya memeluk allisya, "gapapa"
Allisya membalas pelukan nayya sambil menangis, "hiks tan hiks devan"
Nayya mengelus punggung allisya, "kita berdoa aja yang terbaik"
Dokter keluar dari ruang pemeriksaan, "keluarga pasien?"tanya dokter.
"saya orangtuanya dok"jawab arka cepat. Dokter itu mengganguk, "pasien kekurangan darah AB- apakah dari keluarga pasien ada yang memiliki golongan darah AB-?"tanya dokter.
"saya O dok"jawab alex.
"Saya A dok"jawab allisya dan nayya bersamaan.
"saya! Ambil darah saya dok"ucap arka.
"mari pak, silahkan ikut dengan kami"
Setelah selesai mengambil darah, arka kini sedang berada di ruang untuk mengambil darahnya.
Demi apapun arka tak akan tinggal diam melihat anaknya berbaring di ranjang rumah sakit.
Setelah selesai mengambil darah arka, dokter menyarankan agar arka istirahat terlebih dahulu.
Gavin dan nanda berlari menuju nayya. Mereka kaget mendengar ucapan nayya tentang devan yang terkena tembakan.
Akhirnya dokter keluar dari ruang pemeriksaan. Dengan cepat semuanya berdiri dari duduknya.
Nayya menghampiri dokter, "gimana anak saya dok?"
Dokter itu terseyum, "alhamdulillah, pasien tidak apa-apa, hanya mungkin pasien akan siuman esok hari karna efek obat bius"
Nayya tersenyum lega diikuti oleh semuanya, "terimakasih dok!"
Akhirnya allisya bisa bernafas lega ,setidaknya devan tidak apa-apa.
"emm sya, maaf gue mau nanya. Kalo boleh tau yang nembak devan siapa ya?"tanya nanda.
Allisya tak tahu orang itu siapa sebenarnya, "gue ga tau kak orangnya, tapi devan sempet manggil dia elang"jawab allisya.
"elang sialan!"ucap alex.
"bener-bener tu orang"ucap gavin.
"tenang, dia udah buron sama si kinar. Emang gila tu orang!"ucap dareen.
To be continued
Holla guys!!!
Mohon maaf karna chapter ini hanya sedikit:(
Next??comment bisa gaa??
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVAN [end✓]
Novela Juvenil[SEQUEL ARKANA] DIHARAPKAN MEMBACA CERITA ARKANA TERLEBIH DAHULU AGAR MEMUDAHKAN KALIAN DALAM MEMBACA. Devan angga avriliano, itu namanya. Sebut saja dia devan, lelaki paling populer di SMA Angkasa. Walaupun penampilannya yang urakan, tapi banyak s...