Kalem, draf masih banyak😂😅
Happy reading!!!🌚
°°°
"selamat ulang tahun sayang"bisik allisya yang membuat devan senyum bahkan senyuman itu sangat manis dan jarang ia berikan.
"terimakasih sayang"jawab devan.
Nayya menghampiri devan. "selamat ulang tahun anak mamah, yang ganteng"ucap nayya lalu mengecup pucuk kepala devan.
"makasih mah"
Lalu arka memeluk devan. "happy birthday boy"ucapnya yang dibalas senyuman oleh devan.
Nanda dan gavin menghampiri devan. "hbd kolott"seru mereka.
"songong"cibir devan.
Kini teman-teman devan sedang menikmati hidangan yang di sediakan di cafe moon ini.
"kamu beneran ga kepelesetkan?"tanya devan khawatir.
"apaan sih, aku kan prank aja"ucap allisya sambil mencubit pipi devan.
Devan mengambil tangan allisya yang mencubit pipinya. "udah berani ya sekarang cubit-cubit"ucap devan.
"berani lah"ujar allisya sombong.
Dengan gemas devan menggelitiki pinggang ramping allisya.
"huaaa devan geli van hahaha van udah vann"ucap allisya sambil tertawa.
Devan menghentikan aksi nya. "makanya jangan sok"gemas devan.
"yaudah si"ketus allisya.
"ngambek, hm?"tanya devan.
"ga"ucap allisya sambil memalingkan wajahnya.
Cup
Sebuah benda kenyal mendarat di pipi allisya
"HUA MATA GUE UDAH GA SUCI"teriak dareen saat melihat kecupan itu.
Devan menatapnya sengit. "berisik goblok"
"om, devan nya kasar"adu dareen kepada arka.
"dasar alay!"cibir devan.
Allisya yang melihat itu pun tertawa. "kenapa sih marah-marah terus sama dareen"ucap allisya heran.
"dianya duluan"ucap devan lembut.
"giliran ama allisya aja lembut kek pantat bayi, eh ama kita kayak macan ya ga lex"ucap dareen.
"seratus buat lo reen"seru alex.
"bacot lo!"devan menatap kedua temannya tajam. "biasa aja tuh mata, nanti takut jatoh terus ngegelinding terus keeinjek orang eh nanti mata lo ancur"ucap dareen ngawur.
"ada-ada aja pikiran cetek lo"ucap devan tenang.
Dareen menimpuk kepala devan dengan batu kecil yang menjadi hiasan restaurant ini. "sembarangan"
"tapi emang iya sih"lanjut dareen sambil tertawa.
Mereka menghabiskan waktu malam itu bersama-sama di cafe ini. Tawa dan lelucon mereka buat untuk mencairkan suasana.
"mau makan?"tanya devan
Allisya menggeleng. "ga, aku ke toilet dulu"pamit allisya yang di angguki oleh devan.
Allisya melangkahkan kakinya menuju toilet perempuan lalu memasuki salah satu biliknya.
Tak sampai lima menit allisya keluar dari bilik itu karna ia hanya membuang air kecil saja.
Saat ia melihat ke arah kaca toilet ia dikejutkan oleh tulisan yang berwarna merah, ia yakin itu darah. 'gue bakal ambil devan dari lo allisya!'.
Allisya panik, ia takut, sebenarnya siapa yang melakukan ini?.
Sedangkan diujung sana seseorang melihat ke arah allisya lalu tersenyum miring saat rencana yang ia buat berhasil.
Lalu allisya membersihkan tulisan itu dengan tissu. Dan mengubah mimik wajahnya menjadi biasa saja saat keluar toilet.
Ia menghampiri devan lalu duduk di sampingnya. Allisya melamun ia memikirkan apa maksud tulisan itu? Ia rasa ia tak memiliki musuh, kenapa orang itu tahu nama allisya? Sebenarnya dia siapa?. Itu adalah Pertanyaan-pertanyaan yang berada di benak allisya sekarang.
Devan yang menyadari gelagat allisya aneh langsung menegurnya. "kamu kenapa?"tanya devan.
Allisya terkejut namun sebisa mungkin ia terlihat tenang. "ah, emm itu gapapa"jawab allisya.
"yakin gapapa?"ulang devan.
"gapapa van, suer deh"yakin allisya.
"ga ada yang kamu sembunyiin kan, aku paling ga suka loh ada orang yang ngebohongi aku"ucap devan mampu menohok hati allisya.
Kasih tau ga ya, jangan dulu deh, belum saat nya juga. Batin allisya.
"suerr devann, aku gapapa, cuma kecapean dikit doang"alibi allisya.
"kamu capek? Yaudah kamu aku anter pulang aja ya, atau ke rumah sakit biar dokter kasih obat untuk kamu biar ka cape lagi?"cerocos devan.
"aku mau disini aja"ucap allisya.
"oke, kalo gitu jangan kemana-mana tetep duduk manis disitu dan jangan kecapean"peringat devan.
"iya iya pak dokter"
Devan memang ingin menjadi seorang dokter bila besar nanti, itulah cita-cita nya sejak kecil.
Devan terkekeh. "iya iya pasien dokter ganteng ini"ucap devan.
"jijik dengernya"ucap allisya sambil memperagakan orang ingin muntah.
Devan tertawa. "aku ambil makanan dulu, kamu tetep disini jangan kemana-mana oke"ucap devan.
"iya bawell"
Devan meninggalkan allisya sendiri di meja itu. Pikirannya kini tertuju lagi pada tulisan di kaca toilet tadi. Perasaannya tak enak.
Perempuan mempunyai insting yang kuat bukan?.Ia berniat untuk menceritakannya kepada kedua sahabatnya.
"sya"panggil devan.
"eh iya?"
"bengong lagi, ada apa sih?"tanya devan heran.
"gapapa kan aku bilang"ucap allisya.
"yaudah kalo gitu, kamu makan dulu"ucap devan yang diangguki oleh allisya.
"aku ke sana dulu sebentar"pamit devan. "yaudah"jawab allisya.
Sebelum pergi devan mencium pucuk kepala allisya.
Perasaan allisya kini masih saja kepada tulisan di kaca toilet tadi. Walau kejadiaanya sudah berlalu, namun bekasnya masih terasa hingga saat ini.
Pikirannya tak henti-henti untuk memikirkan, siapa dalang dari semua ini??.
Satu klu yang allisya dapat, pelaku itu berjenis kelamin perempuan. Selebihnya akan ia cari.
Daripada memikirkan itu terlalu lama, mending allisya mencari tahunya saja tanpa sepengetahuan devan tentunya.
To be continued
Emang ga banyak tapi semoga kalian tetep suka heheh
Next? 10 comment!!!!
![](https://img.wattpad.com/cover/209715514-288-k572049.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVAN [end✓]
Teen Fiction[SEQUEL ARKANA] DIHARAPKAN MEMBACA CERITA ARKANA TERLEBIH DAHULU AGAR MEMUDAHKAN KALIAN DALAM MEMBACA. Devan angga avriliano, itu namanya. Sebut saja dia devan, lelaki paling populer di SMA Angkasa. Walaupun penampilannya yang urakan, tapi banyak s...