Devan // 37

4.8K 177 33
                                    

Happy reading🎉

Semangat puasa keduanya🤗

°°°

"apa rencana lo kali ini?"tanya ardhan.

"gue mau ngancurin devan lewat ceweknya, gue yakin dia pasti kalah"ucap rafael santai.

"jalananin misi lo, kalo perlu gue turun tangan?"tanya ardhan.

"gaperlu, lo sebagai kakak terima beres aja!"

"thanks ya raf, lo udah bantu gue"ucap ardhan sambil menepuk pundak rafael.

"kayak ama siapa aja"

Gue kangen lo lia, lo dimana, gue masih nuggu lo. Batin ardhan.

°°°

Devan kini sedang merenung di atas balkon kamarnya. Memikirkan apa tindakan yang akan diperbuat oleh rafael.

"sial! Kenapa jadi kayak gini!"

Rafael bukan orang yang bermain-main dengan ucapannya. Dan devan tau itu. Maka dari itu devan sangat cemas.

"rafael kenapa sih lo bikin pala gue pecah!"ucap devan.

"shit!"umpatnya.

Drt ...drt ...

Ponsel devan berbunyi, dengan cepat devan mengangkatnya.

"hallo"

"...."

"dimana?"

"...."

"lo tetep awasin dia, secepatnya gue terbang ke london"

"...."

Perasaan devan lega, setidaknya perempuan itu sudah ditemukan. Tinggal bagaimana cara ia menyelesaikan masalahnya yang rumit seperti labirin ini.

"gue harus ke jerman, tapi gimana gue ngomong sama allisya"ucapnya.

"urusan itu nanti dulu, lebih baik gue ke jerman lusa"putusnya.

"siapin tiket ke jerman lusa"

"...."

Tut

Semoga keputusannya menjadi yang terbaik.

Devan mengambil jalet serta kunci motornya. Mungkin balapan membuat pikirannya kembali jernih walaupun sementara.

"mau kemana jam 9?"tanya arka.

"biasa"

"berapa kali papah bilang, jangan balapan lagi devan"ucap arka sambil menatap devan.

"terserah, devan lagi pusing"

Devan langsung saja mengeluarkan motor sport nya dan meninggalkan rumah. Arka yang melihat itu hanya menghela nafas. Benar-benar sifatnya menurun pada anak keduanya.

Selama diperjalanan devan tak henti-hentinya melanggar peraturan. Mulai dari menerobos lampu merah. Memutar arah yang berlawanan. Ia pun tak peduli dengan umpatan-umpatan para pengendara lain.

Devan kini sudah berada di area balap liar. Ia sudah menelfon alex dan dareen.

"tumben bapalan? Kenapa?"tanya alex.

"bacot!"

"astagfirullah, sabar, sabar"ucap alex.

"ohh rupanya lawan gue kali ini lo! Apakabar, gimana sama cewek lo? Sudah siap menderita?"tanya seseorang itu.

"jangan bawa-bawa cewek gue!"

"kenapa? Takut ya?"ejeknya.

"brengsek lo!"umpat devan.

"kalo lo kalah motor lo untuk gue"ucapnya. "dan kalo gue kalah motor gue untuk lo"lanjutnya.

Devan mendecih pelan. "oke"

Devan dan ardhan. Yap, lelaki yang menjadi lawan nya adalah ardhan. Kini mereka berdua sudah berada di atas motor. Siap-siap memulai bapalan dengan emosi.

"siap?"

"1"

"2"

"3"

"GO!!!!"

Ardhan lah yang memimpin didepan. Devan sudah tau pasti lelaki itu akan berbuat curang.

Saat sudah dekat menuju garis Finish devan langsung menancapkan gas nya dan melewati ardhan dengan mudah.

Devan menang, dan ardhan kalah.

"see? Mana motor lo?"tanya devan.

Ardhan melemparkan kunci motornya. "liat aja nanti"

"huaaa, devan ku menang, kamu menang sayang"ucap dareen.

Devan menjitak kepala dareen. "jijik"

"noh motor lo taroh di tempat biasa. Nanti kalo butuh baru kita jual"ucap devan sambil mengambil rokok serta pemantiknya.

"mahal ni lex, keluaran terbaru. Gue minta ke bokap ga dikasih"ucap dareen.

"curhat?"tanya devan.

"sial! Lo kayak ga tau bokap gue aja"

"kesian"ucap alex.

"emang lo mau dibeliin sama bokap lo?"tanya dareen.

"kaga, bokap bilang motor gue masih bagus"ucap alex.

"bhuahahaha"tawa dareen keras.

"lo berdua sama-sama miris idupnya"ucap devan santai.

"gue aduin om arka kalo lo balap nih?"ancam alex.

"bilang aja, bokap udah tau kalo gue mau balap"ucap devan.

"lo ga takut apa van, om arka galak begitu"ucap dareen.

"ga, ngapain takut bokap gue bukan hantu"ujar devan santai.

"serah lo dah"

"gue balik, nanti bokap marah"ucap devan. Memang sekarang sudah pukul 12 malam. Jadi ia pastikan arka akan marah.

Jalanan malam ini diisi oleh anak muda yang sedanh nongkrong-nongkrong ria di warung dan pedangang kaki di pinggir jalan.

Daerah ini memang selalu ramai, tak pernah sepi. Maka dari itu banyak pedangang yang rela buka 24 jam, karna pendapatan mereka bertambah 3× lipat pada malam hari.

Sesampainya dirumah devan langsung masuk ke dalam rumah tanpa mengendap-endap. Pasti arka sudah menunggunya.

"bagus! Baru pulang"ucap arka sambil berdecak pinggang.

"kenapa baru pulang?"tanya nayya.

"balapan"jawab devan sekenanya.

"papah bilang waktu itu apa?"tanya arka.

Devan menaruh kedua tangannya di dada menirukan apa yang saat itu arka lakukuan. "devan! Papah ga mau kamu balapan terus"ucap devan sambil menirukan gaya bicara arka waktu itu.

"nah itu tau"

"udah ah pah, devan capek"ucapnya.

"devan, kamu udah makan?"tanya nayya.

"devan ga laper mah, devan mau tidur"ucap devan.

"yaudah, isitrahat sana"ucap nayya.

"kenapa kamu lolosin?"tanya arka.

"udah lah, kayak kamu dulu ga gitu juga"ucap nayya.

"tapikan dulu sayang"

"apa bedanya arka?"tanya nayya gemas.

"udah mending kita tidur, udah larut malam"ucap nayya.

To be continued

Next? Comment sebanyak-banyaknya yang kalian bisa. Baru aku update lagiiii

DEVAN [end✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang