Devan // 51

4.1K 191 9
                                        

Happy reading!!

Hari ini devan sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah dengan catatan agar tidak melakukan sesuatu yang berat dan dalam waktu yang cukup lama.

Hanya ada keluarga devan saja. Tak ada allisya, karna devan menyuruh allisya untuk bersekolah saja. Karna ujian kenaikan kelas akan dilangsungkan 5 hari yang akan datang. Jadi devan tak ingin allisya tertinggal pelajaran.

Devan bisa mempelajari materinya dirumah dengan cepat. Lelaki itu memang sangat cepat dalam memahami materi. Jadi jangan ragukan dia.

Berbeda dengan allisya, gadis itu harus 2 atau 3 kali mengulang agar materi itu dapat ia pahami.

Devan kini sedang berada di kamarnya, lalu merebahkan tubuhnya diatas kasur empuknya.

Devan sangat tak nyaman berada di atas ranjang rumah sakit, walaupun ranjang rumah sakit itu yang paling empuk namun tetap saja, rasanya beda.

Tak lama matanya terpejam, dan mulai masuk ke alam bawah sadarnya.

°°°

Berpindah tempat kini allisya sedang berada di kelasnya. Iya, dia sedang belajar memahami materi fisika yang menurutnya sangat menyebalkan sekali.

Bagaimana tidak kesal, pasalnya soal dari tugas itu hanya singkat namun jawabnya sangat panjang seperti kereta pembawa gerbong yang amat panjang dan berbelit-belit.

Entahlah mood belajarnya tiba-tiba hilang, "bu, saya izin ketoilet"

"silahkan"

Allisya keluar dari kelas dan mulai berjalan ke arah toilet. Hanya ada beberapa kelas yang free hari ini.

Allisya masuk ke dalam salah satu toliet yang kosong. Setelah selesai ia bercermin dan merapihkan beberapa helai rambutnya.

Tiba-tiba salah satu pintu kamar mandi terbuka. Dan terpampang jelaslah salah satu adik kelasnya.

Kenapa adik kelasnya berada di toilet kelas 12?.

"kak alliasya kan?"tanyanya.

"ya?"

"kenalin Dena Saputri kelas 11 ips"

"allisya"

"aku harap kakak hati-hati, ada seseorang yang sedang merencanakan sesuatu"

°°°

Allisya coba mencerna apa maksud dena tadi. Berhati-hati? Memangnya ada apa?.

Pikirannya kini dipaksa untuk memahami ucapan dena.

Apa mungkin ia gadis jahat? Tapi yang allisya dengar gadis itu baik-baik saja selama bersekolah disini dan tak ada catatan buruk selama 2 tahun ia bersekolah disini.

Tuhan, tolong bantu allisya berfikir.

Allisya lalu kembali ke kelas dan mengikuti pelajaran selanjutnya. Padahal pikirannya sedang Kemana-mana.

Tak berselang lama bel bunyi pulang sekolah pun berdering, hingga membuat semua siswa/i berlari keluar kelas.

Allisya mengendarakan mobilnya dengan kecepatan sedang. Jalanan kali ini ramai lancar, jadi ia tak perlu terburu-buru.

Ah, allisya tiba-tiba mempunyai ide untuk membeli novel di salah satu gramedia.

Ia mengenakan sweaternya sebelum masuk ke dalam mall. Dan saat masuk ia mulai masuk ke dalam gramedia.

Karna sangking sibuknya allisya sampai tak melihat ada seseorang yang ditabraknya, "aduh, maaf saya gak liat tadi"ucap allisya sambil membantu seseorang itu berdiri.

"ah iya gak papa kok kak!"ucap dena. Ya, gadis itu adalah dena.

"kakak mau beli buku?"

Allisya mengganguk, "novel lebih tepatnya"

"gimana kalo kita makan dulu?"tawar dena.

Allisya tak enak untuk menolak ajakan itu, akhirnya ia pun mengangguk.

"aku tunggu kakak diluar, jangan buru-buru pilih bukunya kak! Aku gak lagi Buru-buru untuk pulang kok"

"oke, gue kesana dulu ya"

Allisya mengambil dua buah novel yang berkisah tentang masa cinta anak SMA. Lalu membayarnya.

Setelah itu allisya menghampiri dena dan mengajaknya ke salah satu restaurant yang ada di mall ini.

Saat sudah sampai di restaurant itu allisya dan dena langsung memesan makanan sesuai dengan keinginan mereka.

Restaurant ini lumayan ramai, apalagi banyak orang-orang berjas rapi yang kelihatannya sedang melakukan meeting.

Saat makanan datang keduanya sibuk dengan makanannya sendiri. Kalau boleh jujur situasi kali ini sangatlah canggung.

"maaf, maksud lo ngomong yang ditoilet apa ya?"tanya allisya.

Dena menoleh sebentar kearah allisya, "lupain aja kak"

Allisya menggangguk walau ragu, "oh oke"

Makanan allisya sudah habis. Lalu ia berdiri dari duduknya, "gue duluan na, makanan kali ini biar gue yang bayar. Anggap sebagai tanda perkenalan kita"

To be continued

Next or no???

DEVAN [end✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang