DEVAN [end✓]

Devan // 35

Happy reading!!!💁👀

°°°

Senin, hari dimana SMA angkasa tidak melakukan upacara karna guru tiba-tiba ada rapat dadakan. Hal itu sontak membuat murid SMA angkasa senang bukan main. Kini mereka menghabiskan waktunya dengan nongkrong di kantin sampai tertidur.

Rafael kini sedang menatap allisya. Sungguh cantik ciptaan tuhan. "emm, al lo mau ga temenin gue ke kantin?"tanya rafael.

"hm, boleh deh, ayok"

Keduanya (rafael dan allisya) berjalan di koridor sekolah menuju kantin. Banyak sekali tatapan-tatapan aneh.

Rafael tersenyum sambil menggengam tangan allisya tiba-tiba. Allisya berusaha melepaskan tapi genggamannya makin kuat.

Tak sadar jika ada seseorang dibalik sana yang tengah memotret allisya dan rafael yang bergandengan tangan.

Saat mereka sudah sampai dikantin. Rafael langsung membeli air mineral dan mengajak allisya menuju taman belakang. Entah maksdunya apa tapi allisya hanya mengikutinya saja.

Sesampainya di taman belakang rafael langsung mengajak allisya duduk.

"eh all, itu rambut lo"ucap rafael.

"kenapa?"tanya allisya sambil meraba rambutnya.

Tangan rafael tiba-tiba terulur untuk mengambil daun kering yang berada di rambutnya.

Lalu keduanya memutuskan pergi ke kelas karna pelajaran akan segera dimulai.

°°°

Devan dkk kini sedang berada di rooftop dengan ditemani sebungkus rokok dan segelas kopi.

Drt....drt...

Handphone devan bunyi, dengan cepat ia membukanya dan ada satu pesan masuk dari nomor yang tak ia kenal.

+62××××
Send a picture

Dpt dr mn lo anjing!

+62××××
Lo ga perlu tau, intinya pacar lo itu selingkuh dari lo hahaha

Dengan emosi devan mematikan handphone nya dan melemparnya ke sembarang arah.

"wess handphone mahal malah di banting"ucap alex.

"mending buat gue"lanjut alex.

"lo napa si van? Kek nahan emosi gitu? Atau lo nahan boker ya?"tanya dareen. 

Devan tak menjawabnya, ia mengatur nafasnya agar tak memburu.

"lah ditanya malah diem bae ckck"ucap dareen sedikit kesal.

"bisa diem ga sih lo!!"cerca devan kesal.

"yaudah kalem"jawab dareen.

"lo kenapa?"tanya alex sambil menepuk bahu devan.

Devan menyingkirkan tangan alex dari bahunya dengan kasar. "sakit anjing"ucap alex.

"udah napa lex, lo diem aja daripada tu singa ngamuk berabe entar masalahnya"ucap dareen yang diangguki oleh alex.

Devan dkk tidak mengikuti pelajaran hingga bel istirahat. Devan masih emosi, liat saja nanti ia akan menghajar rafael.

Kring...kring...

Suara bel istirahat terdengar oleh devan dengan segera lelaki dengan bola mata hijau itu meninggalkan rooftop dan berjalan ke arah kantin yang diikuti oleh kedua temannya.