DEVAN [end✓]

Devan // 22

KALAU ADA TYPO KASIH TAU AKU BEPP. BIAR AKU PERBAIKI

DIHARAPKAN BAGI KALIAN UNTUK MENINGGALKAN JEJAK SEPERTI VOTE AND COMMENT.

•••••

PAGI ini kinar sudah berada di kelas allisya. Dan kinar menaruh sampah dedaunan di meja allisya, ingat hanya meja allisya saja

Allisya yang baru saja datang langsung terkejut bukan main. "siapa yang naroh ni sampah?"tanya allisya

"gatau sya, daritadi pagi udah ada"jawab citra teman sekelas allisya

"dari kelas ini?"tanya allisya

"kayaknya engga deh sya"jawab citra lagi

Akhirnya allisya membereskan sampah daun kering itu, ia tak memikirkan tentang siapa yang menaruh itu, mungkin saja hatters nya

Ia tak marah, baginya itu adalah cobaan dan ujian dari tuhan untuknya agar menjadi pribadi yang lebih sabar dan dewasa

Sedangkan diujung koridor sana seorang peremuan mendelik tak suka kala rencannya gagal siapa lagi kalau bukan kinar

•••••

Devan menghampiri kelas allisya. "sayang"panggil devan

"apa?"tanya allisya

"bolos yuk"ajak devan dengan muka polosnya

Allisy menyentil pelan dahi devan. "bolos terus, belajar yang bener"ucap allisya

"aku udah pinter beb"

"serah"kata allisya cuek

Devan mencibikan bibirnya tak suka. Ini hal yang paling devan benci yaitu dicueki oleh kekasihnya sendiri

Dengan kesal devan mengambil handphone milik allisya dan memasukanya ke dalam kantong celana miliknya

"ihh kok diambil sih"rengek allisya

"abisnya kamu cuekin aku"ucap devan. Allisya menatap devan. "balikinnn"rengek allisya manja

"no"devan mencubit pelan pipi allisya

"yaudah, aku marah sama kamu"ucap allisya yang dihadiahi kekehan kecil dari devan

"kok malah ketawa ga lucu tau"sarkas allisya kesal

"kamu lucu kalo lagi marah, aku makin cinta"

Sekarang benteng kemarahan allisya sudah tubuh dengan kalimat yang membuatnya tersipu malu

"bisa aja kamu mah"ucap allisya

"bisa dongg"

Allisya merapikan rambut devan yang berantakan dengan jemari lentik miliknya. Menatap allisya sedekat ini jujur membuat jantung devan berdebar. Selalu seperti itu jika bertemu dengan allisya

"udah"ucap allisya

Allisya memerhatikan wajah devan yang sedang menatapnya. "hallo"ucap allisya dan tidak di jawab oleh devan sekalipun

Terlintas ide jahil di benak allisya. "devan, i love you"bisik allisya yang langsung membuat devan tersadar dan tak bisa menahan senyumannya

"belajar dari mana hm, gombalnya?"tanya devan

"ga ada"

"pinter ya sekarang, udah bisa ngegombal"ucap devan sambil merangkul bahu allisya

"iya dong, pacarnya siapa dulu"