Happy Reading!!
Ada yang inget ga sih sama nama mamah nya allisya. Yang tau comment dong. Mendadak lupa nih:( mau cari satu persatu chapter malah ga nemu-nemu.
Kemaren tuh sempet aku tulis gitu di buku cuma bukunya ilang:)
Malam ini keluarga Celline dan Devan tengah berkumpul di kediaman Devan. Bukan apa-apa, orangtua Celline meminta pertanggung jawaban oleh Devan atas apa yang telah ia perbuat.
"Iya bu, kita tunggu keputusan mereka berdua terlebih dahulu, jangan terlalu memaksa mereka bu."ucap Nayya.
Lauren–Ibu Celline pun menjawab, "Engga bisa gitu dong. Anak saya hamil anak ibu."
Nayya tersenyum, "Iya bu, tapi saya gak bisa maksa,"
Lauren menatap Celline, "Ibu bisa lihat gak? Anak saya hamil anak ibu. Anak ibu harus tanggung jawab dong, ga bisa gitu."
Sebelum Nayya menjawab Arka sudah menyelanya, "Iya, secepatnya mereka berdua akan menikah."
Lauren dan Celline tersenyum lega, karna sebentar lagi mereka akan menjadi orang yang kaya raya.
Lauren perempuan berstatus janda itu memang gila harta. Semenjak kepergian sang suami ia harus mencari nafkah untuk dirinya dan anaknya, Celline.
Oleh sebab itu salah satu cara agar hidup mereka terjamin adalah menikah dengan Devan.
"Saya mau secepatnya ya bu, kalau tidak secepatnya orang-orang akan tahu tentang ini."
"Iya bu,"jawab Arka.
Akhirnya ibu dan anak itu pamit untuk pulang. Tetapi mereka bukan untuk pulang menuju apartement tempat tinggal keduanya, tapi mereka pergi ke salah satu cafe yang lumayan elit.
Lauren tersenyum, "Bagus Celline, anak yang kamu kandung itu membawa kabar baik juga."
Celline ikut tersenyum, "Sebentar lagi kita kaya Mom, kita bisa shopping, makan-makanan mahal lagi."seru Celline.
Lauren mengganguk-anggukan kepalanya, "Benar, Cell. Itu bakal bikin hidup kita terjamin sekarang,"
Sambil menyeruput jus Mangga yang Celline pesan. Mereka tersenyum dan membayangkam bagaimana nikmat nya hidup bergelimang harta.
Anak yang dikandung Celline seharusnya bukan tanggung jawab Devan, melainkan orang lain.
Tapi, demi harta. Semua dilakukan oleh Celline.
Dasar, Gila harta.
Setelah membayar makanan yang mereka pesan kedua Ibu dan Anak itu akhirnya beranjak meninggalkan Cafe itu.
"Itu anaku Celline,"gumam orang itu.
°°°
Berbeda dengan suasana hati Celline dan Lauren. Devan malah gelisah, ia bingung. Itu bukan anaknya, tapi kenapa ia harus bertanggungjawab?
Sudah berkali-kali Devan menjelaskan kepada Arka namun tetap saja Arka tak percaya akan hal yang diucapkan oleh Devan.
"Bukan Devan pah, Devan gak pernah lakuin itu sama Celline!"
"Gaada maling yang ngaku Devan, kamu harus tetap bertanggungjawab."
"Devan gak mau,"
"Kenapa kamu nolak? Itu anak kamu Devan!!"seru Arka.
Devan menggeleng, "Bukan, itu bukan anak Devan. Papah percaya dong sama Devan."
"Intinya papah mau kamu tetep tanggungjawab,"
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVAN [end✓]
Teen Fiction[SEQUEL ARKANA] DIHARAPKAN MEMBACA CERITA ARKANA TERLEBIH DAHULU AGAR MEMUDAHKAN KALIAN DALAM MEMBACA. Devan angga avriliano, itu namanya. Sebut saja dia devan, lelaki paling populer di SMA Angkasa. Walaupun penampilannya yang urakan, tapi banyak s...
![DEVAN [end✓]](https://img.wattpad.com/cover/209715514-64-k572049.jpg)