DEVAN [end✓]

Devan // 17

-happy reading📍✨

•••••

NAYYA mendesak suaminya untuk pulang ke rumah dan melakukan rawat jalan, selalu di tolak oleh arka. Dan akhirnya arka menuruti keinginan istrinya

- SMA Angkasa -

Kini devan sedang berada di roftop dan menghisap nikotin yang berada di sela-sela bibirnya. Sudah dua batang nikotin yang ia habiskan

"tumben van lo ngerokok lebih dari 1"ucap alex

"lagi ada masalah sama allisya?"tanya dareen

"ga ada"

Pintu terbuka, mengalihkan pandangan mereka semua. Telihat wanita cantik, siapa lagi kalau bukan allisya

"eh sya, ngapain?"tanya alex

"nyamperin devan"balas allisya sambil melirik devan, dan devan menyuruh allisya duduk di sampingnya lalu menyuruh alex dan dareen untuk meninggalkan mereka berdua

"sya, gue sama alex keluar bentar ya"pamit dareen

"iya"

Allisya menyenderkan kepalanya di pundak devan. "kenapa? Kok badmood?"tanya devan yang tak dijawab oleh allisya. Justru allisya kini sedang memeluk tubuh devan

"kenapa sayang?"

"gapapa"

"kok cemberut terus"ucap devan

"lagi kesel aja"balas nya sambil menduselkan wajahnya di dada bidang devan untuk mencari kenyamanan

Devan mengelus rambut allisya. "kesel kenapa babe?"tanya devan

"ya kesel aja"kesal allisya

Devan sudah menebak dan pasti benar jika allisya sedang datang bulan. "kamu pms ya?"tanya devan hati-hati

"iya emang kenapa!!!?"

Buset dah, gue nanya baek-baek dijawabnya ngegas untung sayang. Batin devan

"terus kamu mau apa?"tanya devan

"ga tau!!"

Sabar van, sabar, orang sabar disayang pacar eh di sayang allah. Batin devan

"aku mau beli cemilan yang banyak bangetttt"pinta allisya

"oke, aku beliin pulang sekolah"

"makasih devan"ucap allisya senang

•••••

Devan dan allisya sudah berada di supermarket, sesuai janji devan, ia mengajak gadisnya untuk membeli apapun yang ia mau

Allisya membeli snack dengan berbagai rasa dan berbagai macam ukuran. Yang pasti lebih dari lima snack yang ia beli. Katakanlah allisya rakus, namun bagaimana, ia ingin semuanya sekarang

"samyang boleh?"tanya allisya

"boleh tapi dua aja ya"

"tiga"tawar allisya

"oke, tiga"jawab devan pasrah sambil tersenyum

"makasih devan"

"kamu mau apalagi?"tanya devan. Allisya pun menjawab. "udah, segini aja"

"yaudah, mari kita bayar"

Devan mendorong troli ke arah kasir, setelah itu ia mengantri untuk membayarnya