Devan // 60

4.5K 189 79
                                        

Happy reading!!

Jangan lupa vomment!

Alex Anando


Happy reading

Kini devan merenung di dalam kamar hotel yang ia sewa untuk beberapa hari disini. Masih tak menyangka bahwa hubungannya dengan allisya akan kandas seperti Ini.

Ini semua salah Celline, rasanya devan ingin merobek mulut celline agar ia berkata bahwa ia telah menjebak devan.

Kini devan sedang menelfon celline. Ia meminta agar celline datang ke Indonesia. Tentu celline menerimanya dengan senang hati.

Sebelum telfon tertutup celline berbicara seperti ini 'pasti kamu mau kenalin aku ke orang tua kamu kan?'. Percaya diri sekali, batin devan.

Padahal devan ingin membuktikan kalau celline ini hanya menjebaknya saja kepada allisya tidak lebih.

Celline akan tiba di indonesia esok hari.  Devan juga meminta agar allisya agar datang ke salah satu cafe lusa.

Ya, devan akan menyelesaikan masalah ini.

°°°

Keesokan hari.

Celline kini sudah siap dengan koper berwarna merah muda dan pakaian yang minim tentunya.

Dengan senyum yang mengembang ia memasuki pesawat dan duduk di kursi yang telah ia pesan.

Tunggu devan sayang, sebentar lagi kamu jadi milik aku. Batin celline.

Beberapa jam kemudian pesawat yang ditumpangi oleh celline mendarat di salah satu banda di indonesia.

Dengan cepat ia menggeret kopernya dan menaiki taksi. Ia menyewa salah satu hotel di daerah ini.

Setelah sampai di hotel ia chek-in dan masuk ke dalam hotel bintang lima. Iya, dia memesan kamar di hotel bintang lima.

Celline ini tidak mempunyai darah indonesia. Tetapi dulu ia pernah tinggal di indonesia sekitar kurang lebih satu tahun. Jadi bahasa indonesianya lumayan fasih.

Celline lalu membersihkan badanya dan menunggu esok pagi tiba. Tak sabar rasanya bagi ia karna besok semuanya akan jadi miliknya.

°°°

Devan kini sudah berada di cafe, sesuai lokasi yang kemarin ia kirim kepada celline dan gadisnya. Ralat, mantan gadisnya.

Sudah sepuluh menit ia menunggu, ditemani dengan secangkir ekspreso.

Dan beberapa menit kemudian allisya datang. Ternyata dia datang, batin devan.

Allisya segera duduk di hadapan devan dan memilih ice blend untuk menemaninya. Tak ada satu patah pun yang dikeluarkan dari keduanya.

DEVAN [end✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang