Haii author kembali lagi😂
Jangan lupa Vomentnya gaiss🤗
Pakai target untuk next bisa nggak wkwk
Target 120 Votes😂
Maafkeunn jika cerita ini belum membuat kalian sepenuhnya baper karena memang maklumi saja aku Penulis Baru di Wattpad😊
Don't judge me🐥🐥🐥
Selamat Membaca
🐣🐣🐣
Keyla tampak melamun dari atas balkon kamarnya dia sedang melihat pemandangan sore hari di atas balkon, dada keyla terasa sesak saat melihat rafa dari atas di usir terang-terangan oleh papinya sebenarnya dia ingin membantu rafa untuk bertemu Kennan tapi dia tidak diperbolehkan keluar oleh papinya. Oleh karena itu keyla hanya melihat rafa dari atas tanpa membantunya
"TAPI OM SAYA MAU KETEMU SAMA ANAK SAYA! INGATKAN JUGA BAHWA ANAK KEYLA ANAK SAYA JUGA!" Teriak rafa yang dapat didengar oleh keyla membuat hatinya teriris
"Maaf aku nggak bisa bantu kamu" Batin keyla.
"TIDAK ADA ANAK! JANGAN PERNAH MENGINJAKAN KAKIMU DIRUMAH INI LAGI!" Bentak alex murka membuat rafa emosi.
"ITU ANAK SAYA OM! JANGAN PERNAH MELARANG SAYA UNTUK MELIHAT ANAK SAYA!" Lanjut rafa kemudian di hadiahi bogeman mentah-mentah dari Alex
"KAMU TIDAK INGAT SAAT KAMU MENCAMPAKAN KEYLA DULU HAH?! JANGAN PERNAH MEMRLIHATKAN WAJAH BRENGSEKMU DIDEPAN SAYA DAN ANAK SAYA LAGI!"
Rafa di hajar habis-habisan oleh bodyguard suruhan Alex membuat keyla tidak kuat lagi dia berlari dan membuka pintu kamarnya tapi di kunci dari luar membuat keyla berteriak histeris sambil memegang besi yang berada di balkon kamarnya.
"Stop pih, rafa bisa mati!" Teriakan keyla tidak di gubris oleh Alex malahan alex dengan gencar menyuruh Bodyguard untuk memukul rafa.
"HIKS PAPI JAHAT HIKS JANGAN SAKITI RAFA LAGI KEYLA MOHON PIH! JANGAN MEMBUAT KEYLA BENCI SAMA PAPI!" Teriak keyla sesegukan membuat alex menatap putrinya dengan tajam.
"DIA SUDAH MENYAKITIMU KEYLA! JANGAN PERNAH MEMBELANYA DAN MENYURUH PAPI UNTUK BERHENTI! SAKITNYA DIA TIDAK SEBERAPA DENGAN KAMU!"
Alex membentak keyla bahkan urat-urat di lehernya terlihat membuat keyla takut
"Jangan pih jangan sakiti dia! Cukup papi dia bisa mati hiks" Keyla sudah tidak bisa membendung air matanya dia sangat sakit melihat rafa tergeletak di tanah tanpa ada yang mau membantunya
Keyla melihat alex(papinya)kembali ingin menonjok rafa membuat keyla naik di pembatasan balkon dan menutup matanya.
"KALAU PAPI MENYENTUHNYA LAGI KEYLA AKAN LOMPAT DARI SINI" Teriak keyla membuat alex membelakakan matanya
"Ja-jangan sayang"
Alex gugup ia takut putrinya itu akan nekat dan melompat dia tidak bisa membayangkan, membayangkan saja membuatnya takut apalagi sampai kejadian
"Lepaskan dia pih, bawah dia ke rumah sakit s.e.k.a.r.a.n.g" Ujar keyla penuh penekanan
Alex langsung saja menyuruh beberapa bodyguard untuk membawa Rafa ke rumah sakit, 4 suruhannya mengangmat tubuh rafa dan memasukannya ke mobil dan mobilpun keluar pekarangan rumah keyla dan keyla menghela nafasnya pelan. Sungguh dia hanya ingin mengancam papinya karena dia takut papinya akan membunuh rafa apalagi rafa sudah tergeletak di tanah dengan wajah yang sudah tidak bisa dikatakan wajah lagi.
.
.
.
.
.
.
.Rafa membuka matanya perlahan dia masih menyesuaikan matanya dengan mengerjap ngerjapkan matanya, indera penciumannya mencium bau-bau khas obat obatan dia sudah duga dia sekarang berada dirumah sakit. Dan yang jadi fikiranya ini kenapa dia bisa berada dirumah sakit siapa yang membawanya?
"Anda sudah bangun ternyata" Ujar suara mengangetkan rafa dan saat rafa menoleh dia melihat ternyata seorang dokter.
"Maaf jika membuat anda kaget" Lanjutnya dengan senyuman dan hanya dibalas anggukan pelan dengan wajah datar rafa.
"Apa yang sedang anda rasakan? Apa ada keluhan yang ingin anda sampaikan?" Tanya membuat rafa mendegus karena kecerewetan dokter di sampingnya ini.
Rafa menoleh melihat name-tag yang tersemat di jas putih kebesarannya Dr. Diana Larasati
"Wajah saya sakit saat berbicara" Kata rafa dengan pelan yang masih dapat didengar oleh dokter cantik itu
"Wajar bila wajah anda sakit, karena wajah anda penuh memar. Kalau boleh saya tau apa anda berantem?"
"Anda kepo sekali, mau luka ini dari berantem atau enggak pun itu bukan urusan anda!" Cetus rafa membuat dokter itu menunduk sambil tersenyum canggung.
"Oh maaf, kalau begitu saya akan kasih obat untuk pereda nyeri dan sebelum minum obat anda harus makan bubur dulu" Ujar dokter diana sambil tersenyum.
"Baiklah"
Rafa memakan bubur dengan bantuan dokter cantik itu sebenarnya dia tidak ingin dibantu oleh dokter itu tapi mau bagaimana lagi tangannya susah di gerakin karena dipakai Gips.
Segitu hebatnya Om alex memukulnya bahkan saat mengunyah makanan pun dia bisa merasakan nyeri.
Om Alex Sialan!
"Ini obatnya diminum dulu, agar memar-memar anda akan membaik dan hilang" Ujar diana dan rafa hanya mengangguk anggukan kepalanya.
Sebelum dokter itu keluar dari ruangannya rafa mengumpulkan keberaniannya untuk mengatakan Terima Kasih bagaimana pun juga dokter itu membantunya.
"Dokter" Panggil rafa.
Dokter diana pun membalikan badannya dan mengangkat sebelah alisnya
"Terima Kasih" Lajutnya.
Dokter diana Tersenyum dengan degup jantung berdebaran kalah melihat senyum tipis rafa
"Itu sudah tugas saya" Ujar diana dan menutup pintu ruangan rafa dengan wajah memerah.
Hanya karena di senyumin rafa membuat diana memerah.
*Skip
Malam harinya diana menstalk akun instgaram milik rafa pasien yang sudah dia rawat beberapa hari dirumah sakit, senyum tercetak indah di bibir pink alaminya
"Difoto saja dia sangat tampan"
TBC
JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMENNYA😂
KAYAKNYA UDAH ADA BAU-BAU .....🙈🙈
FOLOOW AKUN INI YAH BEB BEB KU😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Boy [TAMAT]
General Fiction[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Gugurkan kandunganmu itu! Karena sampai kapanpun aku tidak sudi anak itu lahir! "Ti-tidak mau akan sangat berdosa mengugurkan kandungan ini! Kalau kamu tidak mau tanggung jawab tidak apa" Jika mau tau kelanjutann...