"Oh mengapakah kau tinggalkan aku seperti ini. Saat aku masih berharap cinta ini masih bertahan. Untuk kita oh mengapakah kau membawa semua kenangan indah bersama kita dulu kini berakhir untuk selamanya"
(Ost. Judika tak mungkin bersama🎵)
SELAMAT MEMBACA
Awan mendung menghiasi pemakaman sheila. Gadis cantik nan manis ini pergi untuk selama lamanya membuat seluruh kerabat serta teman temannya datang untuk terakhir kalinya. Tpu umum kali asa adalah tempat penguburan sheila.Gloria dan riva datang melayat, kondisi gloria lebih parah dirinya baru saja siuman saat pingsan dirumah sheila. Saat melihat sahabatnya sheila di angkat dan di taru di peti mati.
Awan mendung sepertinya menudukung,
Bima dan sam juga datang ke acara penguburan sheila. Bahkan keenan dan kedua orang tuanya ikut serta.
Saat ini keenan memakai kemeja hitam serta celana jins hitam. Dan kacamata hitam untuk menutupi matanya yang bengkak karena menangis semalaman. Bahkan keenan saja tidak pernah tidur
Setelah selesai upacara penguburannya. Orang tua sheila menabur bunga di atas gundukan tanah yang masih basah itu, setelah itu mereka pergi meninggalkan area pemakaman.
Keenan maju dan duduk berjongkok didepan makam sheila. Gadis cantik yang sangat dia sayangi itu, ternyata benar benar pergi meninggalkannya. Tanpa pesan atau kata kata terakhir
Inalilahi wa inailahi rajiun
Almarhumah:
Sheila Putri Atmaja
Binti
Dion Atmaja
Ttl: 25 Agustus 2001
Wafat: 17 April 2020Keenan menatap miris nama didepannya ini. Air matanya jatuh juga. Keenan memegang dada nya yang terasa nyeri.
Dibelakang orang tua rafa maupun kedua sahabatnya menatap iba ke arah keenan.
"Hai Sheila" Sapa keenan tegar sambil mengelus nisan didepannya ini.
"Kamu ternyata beneran pergi? Kenapa gak kamu bawah aku sekalian hmm? Aku gak bisa menjalani hidup ini, setelah duniaku pergi meninggalkanku" Lirih keenan membuat ke empat orang dibelakangnya ini menangis.
"Kamu matahariku sheila hiks hiks. Kenapa kamu tega hiks meninggalkanku? Hiks hiks aku salah tapi hiks jangan buat aku begini hiks aku sakit sheila aku sakit" Lirih keenan sambil menangis sesegukan. Bodoamat dirinya kalo di katakan cengeng yang pasti saat ini dirinya sangat sangat ingin menangis.
"Mengapa sheila? Mengapa kamu meninggalkan aku? Katakan bawah makam didepan aku ini bukan makam kamu" Gugu keenan memeluk nisan sheila.
Keyla yang sudah tidak tahan lagi, berjalan menghampiri keenan yang sedang menangis itu.
"Ayo sayang kita pulang yah? Ini sudah mau malam. Jangan gini sayang, sheila bakalan sedih kalo liat kamu begini" Bisik keyla ditelinganya keenan.
"Hiks hiks ndaa, bilang sama ken ini bukan sheila kan? Kemarin saat keenan ninggalin sheila dia ada di rumah sakit" Tanya keenan lirih.
"Keenan sayang" Saat itu juga tangis keyla terdengar.
Dirinya memeluk tubuh rapuh anaknya keenan. Dia sangat sedih melihat anak nya begini.
"Ayo son kita pulang" Ujar rafa dengan suara berat.
"Ayo sayang" Ujar keyla menghapus air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Boy [TAMAT]
Beletrie[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Gugurkan kandunganmu itu! Karena sampai kapanpun aku tidak sudi anak itu lahir! "Ti-tidak mau akan sangat berdosa mengugurkan kandungan ini! Kalau kamu tidak mau tanggung jawab tidak apa" Jika mau tau kelanjutann...