Author Note : Hari pertama kerja malah gak da kerjaan, lanjut update aja lah 😂
Warning
.
.
.
Typo---o0o---
AW-O
Araya menatap wajah putranya itu dengan raut muka serius. Dan Nine sendiri bisa melihat dengan jelas kesedihan dan juga penyesalan dari kedua manik mata ibunya. Terakhir kali Nine melihat kondisi sang ibu yang seperti ini adalah saat dimana mereka kehilangan sang ayah.
"Mae..."
Nine berucap lemah saat ia menyadari kalau sang ibu sedang tidak bergurau dengan ucapannya barusan. Nine bahkan bisa melihat gerak tubuh sang ibu yang mulai merasa tidak nyaman.
Mungkin ketidak nyamanan sang ibu dikarenakan keduanya akan membicarakan perihal peristiwa 10 tahun yang lalu itu. Sebab, ia dan sang ibu jarang sekali membahas kembali peristiwa mengerikan yang merenggut sang ayah tersebut.
Araya menyimpan kedua tangan miliknya di bahu Nine masing-masing. Ia mulai kembali terlihat ragu-ragu saat dirinya menatap lurus pada wajah sang anak. Raut muka Nine sendiri terlihat seolah-olah tengah meminta penjelasan kepada sang ibu. Mulut Araya yang sempat terbuka kembali tertutup, terbuka lagi dan tertutup lagi. Sudah jelas kalau Araya tidak ingin dan juga tidak sanggup untuk membicarakan masa lalu dirinya dan sang suami kepada Nine.
"Mae, jelaskan padaku soal werewolf yang kau maksud. Ceritakan soal mae dan po yang berurusan dengan para werewolf serta soal kalian yang memburu dan membunuh mereka juga," kata Nine agak memaksa.
Nine lalu melepaskan kedua tangan sang ibu dari bahunya dan menggenggamnya dengan lembut. Sentuhan tangan Nine yang diberikan untuk sang ibu membuat suasana hati Araya melembut dan mulai tenang.
"Kumohon... katakan semuanya padaku, mae." pinta Nine kini dengan nada suara memohon yang amat sangat pada sang ibu.
Araya membuang napas panjang, pertanda ia telah menyerah. Araya berpikir, mungkin ini adalah waktu yang tepat bagi Nine untuk mengetahui siapa kedua orang tuanya sebenarnya dahulu.
Alhasil, ia pun menganggukkan kepalanya pada Nine. Nine tersenyum tipis pada sang ibu sebagai balasan.
Araya kemudian mulai bercerita bagaimana ia dahulu, saat dirinya masih berumur 14 tahun. Saat itu, Araya tiba-tiba saja direkrut oleh seseorang.
Orang itu semula mendatangi rumahnya dan kemudian berbincang dengan serius bersama kedua orang tua Araya. Beberapa hari kemudian, ia dibawa oleh orang tersebut kesuatu tempat yang sangat jauh. Araya tak tahu dimana dirinya berada kala itu. Akan tetapi ia menyadari kalau ia terbang cukup lama didalam pesawat dan jelas ia tidak lagi berada di negara tempat kelahirannya.
Araya, pada waktu itu tengah dibawa ke USA.
Ia kemudian dibawa ke sebuah fasilitas pemerintahan yang tak bisa dijangkau oleh kendaraan darat manapun. Letaknya sendiri berada dipedalaman hutan yang sangat lebat. Disekitarnya berjejer pohon-pohon tinggi nan menjulang. Tempat itu diapit oleh sebuah gunung dan juga beberapa bukit disekitarannya. Satu-satunya cara untuk menuju kesana adalah dengan menggunakan transportasi udara.
Disana, Araya menyadari kalau bukan hanya ada dirinya saja yang direkrut. Tetapi juga ada anak-anak lain yang seumuran dengan dirinya.
Ditempat tersebut, ia dan beberapa anak lainnya dilatih fisik dan mental mereka dengan sangat keras. Begitu keras hingga Araya ingin kabur dari sana, namun ia sadar, kabur hanya akan membuat dirinya terkena masalah yang besar.

KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
Fanfiction2moons2 cast Joong x Nine Pavel x Dome Ben x Earth Werewolf universe BoysLove, Romance, Fiction, Fantasy, School Life and maybe mpreg.