31. Disease

1.3K 166 38
                                    

Warning
.
.
.
Typo

---o0o---

Disease

Aydin Mansion

06.28 AM

Malam tadi Nine tidur sangat nyenyak dalam pelukan hangat Joong. Namun kondisi yang berbeda ia dapati saat dirinya terbangun dari tidurnya.

Nine merasakan pusing yang luar biasa. Ia bahkan sampai merintih karena rasa sakit pada kepalanya tersebut. Dan itu adalah kali pertama Nine mengalami kondisi yang demikian di pagi hari.

Joong yang kala itu masih tertidur bahkan sampai terbangun karena suara rintihannya. Sang calon Alpha itu mendapati matenya tengah memegangi kepala, memijitnya dengan pelan.

"P'Nai, kau kenapa?" tanya Joong yang ikut terbangun dan melihat Nine kini masih memijat kepalanya.

"Tidak apa, hanya sedikit pusing Joong. Mungkin karena kemarin malam aku terlalu banyak makan," balas Nine sembari tersenyum kecil pada Joong.

"Maaf aku jadi membangunkanmu, Joong." ucapnya kemudian dengan raut muka menyesal.

Joong menggelengkan kepala cepat. Ia lalu melepaskan tangan Nine yang berada di kepalanya. Dan menggantikan tangan Nine dengan tangannya sendiri, memijat pelan kepala sang mate dengan lembut.

Nine tersenyum hangat mendapatkan perlakuan manis tersebut dari Joong. Ia kemudian memejamkan mata, menikmati pijatan lembut dari Joong di kepalanya. Perlahan, rasa sakit dan pusingnya pun mulai menghilang.

"Mau kupanggilkan maid agar membawakan sarapan dan obat juga untukmu phi?" tawar Joong pada Nine.

Nine membuka kedua mata dan kemudian ia menatap Joong.

"Kita sarapan berdua saja disini Joong, boleh tidak?" pintanya kini dengan raut muka yang memelas.

"Dan tidak perlu membawakan obat. Kepalaku sudah agak baikkan sekarang." lanjutnya yang diakhiri dengan tersenyum manis pada si calon Alpha tersebut.

Joong terkekeh pelan melihat raut muka Nine yang memelas padanya barusan. Ia merasa sangat gemas saat melihatnya.

"Tentu, aku akan meminta maid untuk menyiapkan sarapannya disini." ucap Joong masih dengan satu tangannya yang memijat lembut kepala Nine.

"Thanks, Joong." balas Nine tanpa menghilangkan senyum manis diwajahnya tersebut untuk sang kekasih.

"Err... ngomong-ngomong, apa kau punya pakaian yang seukuran untukku Joong?" tanya Nine kemudian.

"Aku ingin mandi dan berganti pakaian, tapi aku lupa kalau aku tak membawa baju ganti saat datang kemari." ujarnya sembari tertawa canggung pada Joong.

"Jangan khawatir P'Nai. Aku akan meminta P'Earth meminjamkan pakaian untukmu," balas Joong.

"Kurasa ukuran tubuh P'Nai dan P'Earth tidak terlalu jauh berbeda." ujarnya kemudian yang mendapat anggukkan setuju dari sang mate.

"Ya, kurasa pakaian Earth akan lebih pas dibadanku dibandingkan dengan pakaian milikmu." canda Nine pada Joong.

"Hm, aku tidak keberatan kalau P'Nai memakai pakaianku," timpal Joong sembari menatap lurus sang mate.

"Aku bisa membayangkan sendiri bagaimana penampilan P'Nai saat memakai pakaian milikku." tambah Joong sembari tersenyum penuh arti pada Nine.

"Ish! Berhenti berpikiran mesum Joong!"

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang