25. Joss

1.5K 199 65
                                    

Warning
.
.
.
Typo

---o0o---

Joss

Sehari sebelumnya

04.00 PM

Di suatu tempat

Tiga sosok manusia

Ah tidak

Lebih tepatnya lagi, tiga sosok werewolf, sedang berada di dalam sebuah parkiran gedung yang tak terpakai.
Salah satu sosok itu adalah Pavel dan kedua sosok lainnya adalah bibi dan pamannya.

Kemarin malam, saat Pavel serta Dome bertemu dengan mereka berdua dan sempat bersitegang. Jeab yang menyudahi pengejarannya dan memberitahu semuanya pada Pavel kenapa ia mengikuti mereka berdua.

Mengatakan pada Pavel kalau dirinya masih tetap akan berpura-pura tengah mengawasi keduanya. Baik dirinya dan juga sang suami akan tetap memberikan laporan pada sang Alpha. Dan beralasan kepadanya tengah mencari waktu yang tepat untuk menghabisi nyawa Pavel serta Dome.

Meskipun pada kenyataan kalau Jeab takkan pernah mau membunuh keduanya.

Lagi pula, lebih baik ia dan sang suami tetap berpura-pura seperti ini. Dari pada sang Alpha memerintahkan werewolf lain yang melakukan tugas tersebut, benar bukan?

Dan pada malam itu juga, Jeab meminta Pavel untuk menemuinya sendirian di sebuah gedung parkiran yang tak terpakai. Berlokasi di sudut kota Bangkok, pada keesokan sorenya.

Dan disinilah mereka bertiga pada akhirnya. Dengan Jeab yang sedang berdua saja di area parkir gedung bersama Pavel. Dimana suami Jeab, John, memutuskan untuk berjaga-jaga disekitar area gedung parkiran. Memastikan agar tidak ada satu orang pun yang melihat atau mengikuti mereka.

Jeab terlihat membuka bagasi mobil sedan hitam miliknya dan mengambil sebuah tas besar berwarna abu dari dalamnya. Wanita tomboy itu kemudian memberikan tas abu tersebut kepada Pavel dengan cara melemparnya.

Dan Pavel pun menangkap tas tersebut dengan sigap. Ia langsung menatap kesal pada sang bibi.
"Tidak perlu sampai dilempar juga, phi." komentar Pavel.

Yang dimana, posisi pemuda itu berdiri sebenarnya tidak begitu jauh dari Jeab. Dan Jeab sendiri tak mempedulikan komentar keponakannya tersebut.

"Itu, aku bawakan beberapa pakaian milikmu di dalam tas dan ambil juga ini, Phoom." Jeab kemudian melemparkan sebuah kartu - kartu kredit lebih tepatnya- dan ponsel terbaru untuk Pavel.

Raut wajah kesal Pavel mulai berubah. Ia kemudian menatap haru pada bibinya tersebut. Karena saat ia melarikan diri dari klan, Pavel tidak membawa apapun selain pakaian yang sudah ia pakai selama tiga hari berturut-turut dan uang cash yang tidak seberapa.

Sebab, dompetnya, ponsel lamanya dan bahkan juga sepeda motor sport miliknya pun ditahan oleh sang ayah.

Saat ini saja Pavel tengah memakai pakaian Dome. Walau pakaian kekasihnya itu agak sedikit ketat di tubuhnya karena ukuran tubuh Pavel yang besar sedikit dari dirinya.

"Phi, kau sampai bertindak sejauh ini untukku. A-aku, aku tidak tahu harus berkata apa padamu selain berterima kasih phi." ucap Pavel senang.

Pavel ingin sekali memeluk bibinya. Tapi ia sadar kalau dia melakukannya, Jeab mungkin akan membanting tubuhnya saat itu juga.

Jeab sendiri hanya bisa berkacak pinggang sembari menatap Pavel bosan.

"Sejak kau lahir, aku juga turut andil mengurus dan membesarkanmu. Bahkan dulu aku tidak keberatan membersihkan kotoranmu, Phoom." balas Jeab santai yang malah membuat Pavel meringis mendengarnya.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang