42. Vampire

1.3K 145 62
                                    

Warning
.
.
.
Typo

---o0o---

Vampire

Buyck, USA.

Markas Utama Organisasi AW-O

Supreme Commander Room

"Tujuan kah?"

Sosok misterius yang saat ini berada dihadapan Push berkata dengan nada tenang - terkesan santai malah-.

Dialah dalang utama alasan bisa berdirinya organisasi AW-O. Dia yang memiliki jabatan sebagai panglima tertinggi atau supreme commander di organisasi. Sosok yang sekarang ini tengah tersenyum lebar pada Push.

Sosok sang Commander diantara para Slayer itu mulai mengangkat tubuh. Ia lalu berjalan dengan langkah pelan menuju ke arah Push.

Pria itu kemudian memposisikan dirinya saling berhadapan dengan sang Leader Slayer dari negeri gajah putih tersebut.

Dari situ Push bisa melihat sedikit lebih jelas sosok pria berusia kisaran 40an itu. Sosok pria dengan jabatan paling tinggi di organisasi.

Pria berperawakan tegap, tinggi dan gagah dengan wajah yang rupawan serta kedua bola matanya yang biru cerah. Ciri khas orang-orang dari daratan eropa.

"Pertanyaanmu sangat to the point," ucap sang Commander setelahnya pada Push.

"Meski sebenarnya aku sudah tahu kalau salah satu pertanyaan yang akan kau ajukan adalah itu." tuturnya kemudian tanpa menghilangkan senyum di wajah.

Sosok itu lalu berjalan menuju salah satu rak buku. Ia terlihat mencari-cari sesuatu diantara lembaran-lembaran buku tebal yang ada di rak.

Setelah menemukan apa yang dicari. Sang Commander pun lalu mengambil buku tersebut.

Buku yang berukuran cukup besar dan tebal. Tersimpan di rak yang lumayan tersembunyi. Cover dari buku yang ia ambil itu terlihat sangat kuno dan terlihat usang.

Ia kembali berhadapan dengan Push dan menyerahkan buku tersebut padanya.

"Buka dan bacalah." titah sang Commander pada sang Leader Slayer.

Push menerima buku kuno yang diberikan oleh atasannya itu. Ia kemudian membuka halaman pertama, lalu beralih pada halaman selanjutnya. Raut muka kebingungan tercetak dengan jelas di wajahnya.

"Aku tidak bisa membacanya," ujar Push saat ia menyadari kalau tulisan yang tertera di buku tersebut tidaklah familiar untuknya.

"Aku bahkan tidak tahu ini bahasa apa."

"Ah, begitu rupanya,"

Sang Commander sempat tertawa kecil. Ia lalu mengambil buku kuno itu dari tangan Push.

"Maaf, aku lupa kalau buku ini berbahasa Rumania," ingat sang Commander.

"Kalau begitu, biar kuceritakan inti dari isi buku ini untukmu," ucapnya kemudian sembari mempersilahkan Push untuk duduk di salah satu kursi dalam ruangan.

"Kuharap kau mau mendengarkannya dengan seksama dan tak menyelaku saat aku bercerita," kata sang Commander saat Push kini telah mendudukkan dirinya.

"Buku yang kuserahkan padamu tadi mengisahkan sejarah yang lumayan panjang. Dan mungkin bagimu apa yang akan kuceritakan padamu ini tak masuk di akal,"

Push menaikkan satu alis karena heran setelah mendengar penjelasan dari sang Commander.

Namun, paman dari Nine Kornchid itu memilih untuk bungkam dan membiarkan atasannya menceritakan isi buku tersebut terlebih dahulu.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang