Warning
.
.
.
Typo---o0o---
C0-ZX
Aydin Mansion
"Mom! Dad!"
Earth yang saat itu tengah turun dari tangga dan mendapati sang Alpha, ibunya dan juga Vodka tengah berjalan menuju kearahnya, dengan segera ia pun memanggil mereka.
Julien sendiri beserta Hani dan Vodka memang berniat untuk pergi ke kamar Joong. Hal itu ia lakukan karena sang Alpha baru saja mendengar suara dentuman dari arah lantai dua dan kemudian ia bisa merasakan aura yang tidak mengenakkan. Aura itu jelas berasal dari aura milik putranya. Julien pun berpikiran kalau telah terjadi sesuatu pada putranya hingga Joong mengeluarkan aura yang sedemikian gelap.
"Earth, apa yang terjadi? Kenapa wajahmu begitu tegang?" Hani langsung bertanya pada putra sulungnya begitu Earth telah berdiri dihadapan mereka.
"N-Nai, terjadi sesuatu pada Nai, mom!" jawab Earth pada sang ibu dengan nada panik.
"Apa yang terjadi pada Nai?" Julien kali ini yang bertanya. Nadanya terdengar sangat serius.
"Aku tidak tahu dengan pasti. Namun saat ini dia tidak sadarkan diri dad. Ada banyak darah, a-aku aku sangat mengkhawatirkan keadaan Nai." jelas Earth pada sang Alpha.
"Na-Nai tidak sadarkan diri? Kenapa bisa?" Hani langsung kaget begitu mendengar penjelasan dari putranya tersebut. Dan Earth hanya bisa menggelengkan kepala sebagai jawaban atas pertanyaan ibunya barusan.
"Vodka," Julien mulai bertindak.
"Panggilan dokter Suthee kemari secepatnya, katakan ini darurat." titahnya pada sang kepala butler.
"Baik, tuan besar." Vodka mengangguk hormat pada sang Alpha. Ia kemudian undur diri dari hadapan mereka untuk menelepon dokter Suthee.
Setelah itu, dengan langkah cepat, Julien pun berjalan menuju kamar putra sulungnya. Diikuti oleh Hani dan Earth dibelakang serta dua orang maid.
.
.
.
Kamar Joong"Oh Dewi Bulan! Joong, apa yang terjadi pada Nai?"
Hani langsung berlari kecil menuju sosok Joong. Ia amat terkejut melihat putranya yang saat itu sedang membopong tubuh Nine dari arah kamar mandi yang pintunya rusak menuju arah kasur. Joong membaringkan Nine di kasur miliknya. Dibantu oleh sang Luna yang langsung menyelimuti tubuh Nine hingga sebatas leher. Hani pun kemudian memegang dahi mate putranya itu dan kemudian menatap Julien dengan raut wajah khawatir.
"Sayang, demamnya tinggi sekali," ujarnya pada Julien. Hani kemudian menatap pada dua maid yang sedang berdiri di belakang sang Alpha.
"Siapkan air hangat untuk kompresan dan selimut yang lebih tipis dari milik Joong." titah Hani pada keduanya.
Dua maid tersebut mengangguk kecil dan segera pergi dari kamar Joong untuk melaksanakan tugas dari sang Luna.
"Joong, apa yang sebenarnya terjadi pada Nai?" tanya Hani kemudian pada si calon Alpha yang kini tengah berwajah murung. Joong hanya bisa menatapi tubuh lemah Nine dihadapannya tanpa bisa berbuat apapun.

KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
Fanfiction2moons2 cast Joong x Nine Pavel x Dome Ben x Earth Werewolf universe BoysLove, Romance, Fiction, Fantasy, School Life and maybe mpreg.