52. Larb Leuat Neua

2.5K 191 117
                                        

Warning
.
.
.
Typo

Don't forget to give me star

---o0o---

Larb Leuat Neua

Dua minggu

Adalah lamanya waktu bagi Nine menjaga jarak dari Joong. Pemuda manis itu tak bisa berdekatan dengan sang kekasih. Ia terpaksa menjauhinya. Karena setiap kali melihat wajah si calon alpha. Rasa mual itu akan mendera.

Bagi Joong. Dua minggu belakangan adalah saat-saat yang paling menyakitkan dalam hidup. Sang mate menjauhi dirinya. Ia bahkan tak mau bertatapan muka. Membuat raut wajahnya selalu murung. Tak memiliki semangat hidup layaknya zombie.

Tak ada yang berani bertanya kenapa. Entah itu bagi mereka penghuni mansion. Yang sudah jelas tahu alasan kenapa Joong memasang wajah demikian. Maupun teman-teman di lingkungan kampus.

Joong benar-benar merasa kesepian. Ia tak peduli seseorang menganggapnya lebay atau bagaimana. Tapi hatinya benar-benar terasa hampa selama dua minggu tersebut.

Ayahnya bahkan dengan senang hati membantu Nine. Menjauhkan sang mate dari dirinya. Memerintahkan sang omega, kakaknya, untuk terus menjaga Nine darinya.

Sang alpha bahkan menyuruh dua penjaga untuk terus berada di sekitarnya. Mengawasi tingkah laku Joong. Agar ia tak berani mencoba mendekati matenya. Seperti yang dilakukannya tempo hari.

Lagi pula Joong juga mana berani. Jika ayahnya sudah turun tangan seperti ini. Dipastikan jika ia macam-macam. Maka sang alpha akan langsung menghukumnya.

Joong tak bisa berbuat apapun. Hanya bisa menerima keadaan dirinya yang menyedihkan. Ia merasa dibuang oleh sang mate. Meski ia tahu Nine tak berpikiran demikian.

Semua itu pasti karena ulah si jabang bayi. Serigala kecil mereka yang ada dalam perut Nine. Sungguh bayi serigala yang menyebalkan. Sepertinya dia amat senang membuat ayahnya ini menderita.

Keterlaluan.

Untungnya waktu cepat berlalu. Nine sudah tak lagi merasa mual saat melihat wajah tampannya. Bahkan sore ini sang mate tengah berada di dalam kamar Joong. Bermain playstation bersama dengan kakaknya Earth.

Joong duduk disamping Nine yang tengah serius bermain. Ia menyandarkan kepalanya di bahu Nine. Sudah lama sekali ia tak bermanja-manja seperti ini pada matenya. Ia benar-benar merindukan sosok tunangannya ini.

"Joong, aku ingin sekali makan larb leuat neua." pinta Nine tiba-tiba disela kegiatan permainannya. Kedua mata si pemuda imut itu masih terfokus pada layar televisi. Dan kedua tangannya sibuk menekan-nekan tombol joystick.

Joong menaikkan satu alis. Ia mengangkat kembali kepalanya dari bahu Nine. Menatap sang mate dengan raut wajah bingung. "Larb leuat neua? Makanan apa itu phi?" tanyanya.

Nine berdecak sebal. Ia melirik sebentar pada kekasihnya. Lalu kembali memfokuskan pandangan pada layar besar dihadapan. "Kau ini kan werewolf. Aneh rasanya kalau kau tak pernah mendengar larb leuat neua." balasnya.

"Aku benar-benar tidak tahu phi." aku Joong membalas sembari menggaruk-garuk bagian belakang kepala. Ia benar-benar tidak tahu makanan macam apa larb leuat neua itu.

Nine menghela napas. Meminta Earth untuk mempause jalannya permainan. Lalu ia menatap lekat pada Joong. "Larb leuat neua itu irisan daging sapi mentah. Dengan saos merah. Dimana saosnya adalah darah dari daging sapi itu sendiri," terang Nine.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang