8. Special

1.7K 231 29
                                    

Special

Waktu sudah menunjukkan pukul enam sore tepat. Sebuah mobil mewah keluaran terbaru terlihat dari kejauhan di tempat Nine saat ini sedang duduk menunggu. Mobil Mercedes Benz C-Class berwarna putih terlihat sedang memakirkan mobilnya di dekat halte. Mata Nine kemudian mengerjap-ngerjap lucu saat dirinya melihat sosok Joong keluar dari mobil tersebut dan berjalan kearahnya.

Kedua mata Nine lalu memperhatikan dengan seksama sosok Joong yang terlihat sangat keren dan juga tampan dalam balutan jas berwarna putih, senada dengan mobil yang ditumpanginya itu serta celana panjang bahan bermerk berwarna abu-abu terang.

Joong berdiri dihadapan sosok Nine. Dimana pemuda manis itu masih memperhatikan dirinya atau mungkin dia hanya memperhatikan gaya pakaiannya saja. Entahlah...

"Masuklah P'Nine, ayahku sudah menunggu kehadiran P'Nine di rumah." Joong berucap sembari menatap langsung sosok Nine. Sebisa mungkin dia tak memalingkan wajahnya dari Nine seperti sebelumnya, ia tak ingin membuat kesan yang buruk untuk yang kedua kalinya dihadapan sang mate.

'Bocah ini... kenapa dia terlihat berbeda sekali?' batin Nine yang sebelumnya ia agak terkesima dengan kehadiran sosok lelaki dihadapannya ini. Lagi pula, sejak pertemuan pertama mereka. Joong tidaklah lebih dari seorang bocah kurang ajar bagi Nine, namun sekarang lihatlah perubahan yang terjadi pada dirinya?

Mulai dari nada suara Joong yang tidak semenyebalkan seperti saat kejadian di kantin fakultas sains seminggu lalu. Nada suara Joong kepadanya kali ini terdengar sangat lembut dan terkesan ramah. Tatapan mata Joong padanya juga terlihat berbeda.
Tatapan mata lelaki dihadapannya ini kepada dirinya saat kejadian di kantin fakultas membuat Nine merasa tidak nyaman dan tidak betah untuk memandanginya. Namun kali ini entah kenapa ia merasa begitu teduh saat kedua manik mata mereka saling beradu.

Nine sempat berpikir kalau mereka berdua mungkin adalah orang yang berbeda. Bisa saja bocah lelaki nakal itu punya kembaran dan sosok dihadapannya ini adalah kembarannya kan?

Tapi, fakta kalau sang konglomerat Julien hanya memiliki dua putra dan yang satunya adalah Earth membuat Nine membuang pikirannya itu. Ditambah lagi aroma wangi parfum yang dikenakan oleh sosok lelaki dihadapannya ini sama seperti wangi parfum yang dikenakan si bocah menyebalkan saat peristiwa memalukan seminggu yang lalu di kantin fakultas sains.

'Tidak bisa kupercaya, orang ini benar-benar si bocah menyebalkan itu.' batin Nine speechless.

Nine akhirnya mengangguk kecil sebagai balasan atas ajakan Joong kepada dirinya barusan. Tanpa ingin membuat keluarga sang konglomerat menunggu lebih lama di kediamannya. Nine, dengan agak ragu dan juga malu-malu karena mereka berdua kini tengah jadi pusat perhatian orang-orang disekitar halte, mulai berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah mobil Mercedes Benz tersebut dengan Joong yang mengekor dibelakangnya. Nine masuk lebih dulu dan mendudukkan dirinya dengan nyaman disana, diikuti oleh Joong setelahnya, yang duduk tepat disebelah Nine.

Disisi lain, sosok pria tinggi yang sebelumnya tengah memperhatikan Nine terlihat terkejut saat dirinya memperhatikan sosok Joong. Sosok pria misterius dengan luka sayatan di mata kirinya itu tidak lain dan tidak bukan adalah Jarintorn Berone Aydin. Ia adalah paman Joong, sang werewolf Beta yang menyebabkan kekacauan besar 10 tahun lalu. Seperti yang dikatakan sang Priestess of the Moon, Jarintorn ternyata benar-benar masih hidup, ia belum mati dibunuh oleh Slayer yang mengincarnya.

Kedua mata Jarintorn mulai menyipit memperhatikan dengan seksama wajah Joong.
'Dia... apa mungkin dia adalah Joong?' tanyanya dalam hati.
'Wajah keponakanku mulai sangat mirip dengan si brengsek Julien itu. Benar-benar membuatku muak!' lanjutnya yang mulai tersulut oleh rasa amarah dan juga dendam.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang