21. Home

1.3K 184 36
                                    

Warning
.
.
.
Typo

Home

"AHH!!!"

Nine berteriak sangat kencang dalam tidurnya. Sebelum akhirnya tubuh si pemuda manis jurusan fakultas kedokteran itu tersentak dan kemudian membuka kedua matanya dengan lebar.

Nine terbangun dari mimpinya dengan peluh yang membanjiri wajah. Napasnya terengah-engah seolah ia baru saja berlomba lari marathon. Ditambah lagi debaran jantung Nine yang berdetak dengan kencang. Membuat siapapun yang melihat kondisi Nine saat ini bisa menebak kalau si pemuda manis itu baru saja bermimpi buruk.

Nine segera bangun dari posisi tidurnya, kedua mata Nine kemudian memandang sekeliling dengan kalut. Sebelum akhirnya ia menghembuskan napas lega kala menyadari ia kini tengah berada di dalam kamarnya sendiri. Kejadian buruk yang ia alami barusan hingga membuatnya berteriak ternyata hanya sebuah mimpi semata saja.

Dan Nine merasa amat bersyukur karenanya.
Akan tetapi, mimpi yang barusan itu...

Hutan gelap nan menyeramkan yang merupakan tempat kejadian Nine mengalami peristiwa mengerikan 10 tahun yang lalu. Sosok Joong yang terkapar bersimbah darah dengan luka disekujur tubuh dan hampir mati dalam pelukannya. Kemunculan kembali sosok serigala Jarintorn yang memang selalu hadir tiap kali ia bermimpi buruk. Lalu yang terakhir...

Sosok wanita cantik nan anggun bersama dengan seekor singa besar berbulu putih. Nine tidak mengenali sosok wanita itu sama sekali. Siapa dia dan kenapa ia bisa hadir dalam mimpinya tersebut?

Nine memejamkan kedua mata, ia benar-benar tidak mengerti dengan arti mimpinya itu. Mimpi yang ia alami kali ini terasa sangat aneh namun entah kenapa juga terasa begitu nyata.

Terutama saat ia mendekap erat tubuh Joong dalam pelukannya. Ia merasa seperti tengah memeluk Joong sungguhan.

Dan itu membuat Nine menjadi takut.

Nine langsung merinding saat ia mengingat kembali kondisi Joong di mimpinya itu. Nine hanya bisa berdoa dalam hati agar dirinya tak sampai mengalami kejadian tersebut. Melihat si calon Alpha yang tengah sekarat dalam pelukannya membuat hati Nine jadi benar-benar tidak bisa tenang.

Detak jantungnya masih berdebar. Menandakan kalau Nine kini tengah gelisah. Nine langsung menggeleng-gelengkan kepalanya dengan cepat. Mengusir gambaran dirinya yang tengah menangis pilu sembari memeluk Joong yang sudah mati.

Itu mengerikan, amat sangat mengerikan.

"Itu hanya mimpi Nine! Hanya mimpi semata saja! Tidak akan ada hal buruk yang terjadi padanya," Nine mengepalkan kedua tangan dengan erat, mencoba mengusir perasaan gelisah yang ada dihatinya kini.

"Lagi pula... Joong, adalah seorang werewolf." ucap Nine kemudian dengan nada sedih sembari menundukkan kepala.

"Tapi, kenapa dia muncul dalam mimpi burukku? Kenapa, kenapa malah Joong, bukan ayahku?" tanya Nine entah pada siapa.

"Sial! Kenapa dari tadi aku terus saja memikirkan dirinya?" keluh Nine sembari mengacak-acak rambutnya hingga berantakan.

Nine kemudian menekuk kedua lutut dan memeluk kedua kakinya dalam diam diatas kasur.
Ia tetap berada dalam posisi tersebut selama beberapa menit hingga sekelebat memori pada saat ia pergi meninggalkan kamar Joong berputar di otaknya. Bagaimana dirinya melihat raut wajah sedih dan putus asa si calon Alpha, membuat hati Nine kini malah semakin tidak karuan.

"Joong sialan! Werewolf brengsek! Dia benar-benar..." Nine terdiam untuk sesaat sebelum melanjutkan ucapannya.

"Membuatku khawatir..." sambungnya pelan hampir berdesis.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang