Dua

26.9K 763 9
                                    

Aldrich Group, New York

Setelah melakukan perjalanan, Victor sampai pada tempat tujuannya untuk melangsungkan rapat dengan beberapa kolega.

Tanpa berbasa basi, Victor langsung naik menuju lantai 12 tempat dimana ia akan melangsungkan rapat tersebut

"Iya sayang, baiklah little girl kakak ada rapat sebentar ya, nanti kakak hubungi kamu lagi. Kakak menyayangimu little girl" ucap seorang pria didalam ruangan itu

Setelah merasa percakapan itu usai Victor memasuki ruangan rapatnya dengan perlahan, ssendirian tanpa para bodyguards yang mengikutinya

"Ekhem.." deham Victor

Menyadari kedatangan Victor pria yang berbicara dengan seseorang di sebrang sana langsung bangkit dari posisinya

"Selamat datang Mr. Anderson" mengulurkan tangannya kepada Victor

Menyambut tangan tersebut "tentu Mr. Aldrich"

Orang yang berbicara tadi adalah Nicholas, kakak Nichola ya nama mereka memang begitu mirip tapi mereka tau bahwa itu adalah kebetulan.

"Baiklah saya rasa rapat cukup, terimakasih" ucap Nicholas dengan langkah menuju keluar pintu namun..

"Ah ya sebentar Mr. Aldrich, apakan anda ada waktu untuk berbincang?" Tawar Victor tujuan Victor hanya satu mencari tau siapakah yang berbicara dengan Nicholas tadi

"Oh, maaf sekali Mr.Anderson saya ada urusan setelah ini mungkin lain kali" tolak Nicholas secara halus

"Oh baiklah, permisi" jawab Victor dingin

Urusan? Urusan itu adalah menjemput adik kesayangannya itu Nichola. Nicholas menjemput Nichola berniat mengajak adiknya itu makan bersama setelahnya

Anderson Group, New York

Kring
Kring

"Ya kak?"

- - - -

"Oh baiklah aku akan segera kesana"

Tut
Tut
Tut

Nichola beranjak dari kursinya ingin segera turun menghampiri kakaknya. Langkahnya terhenti ketika seseorang memanggilnya

"Nichola" suara bariton yang khas mengingatkan Nichola tentang kejadian tadi pagi

Seketika Nichola merasa takut, apa yang akan dilakukan laki laki itu dan siapa dia

"I- iya..." jawabnya ragu

"Apa kamu sudah mengetahui apa kesalahan mu?" Tanya lelaki itu dengan menaikan satu alisnya, merupakan kebiasaannya jika berbicara dengan orang.

"Ma-Maaf tapi saya tidak tau" jawab Nichola ragu ragu

Mendorong Nichola sampai punggungnya menabrang tambok, ya itu lumayan rasanya

"Kau sudah menggunakan, milikku nona" jawaban itu berhasil membuat Nichola merinding.

"Maaf, tapi aku tidak mengerti" jawabnya kemudian

Buk
Buk

"Kak, sudah berhenti!!" teriak Nichola

"Mr. Anderson, jangan sekali sekali kamu berani menyentuhnya aku tidak akan tinggal diam ketika ini terulang kembali!!" Teriak Nicholas pada Victor

"Mr. Aldrich, saya tidak ada urusan dengan anda. Jadi jangan campuri urusan saya" jawab Victor santai

"Aku tidak akan mencampuri urusanmu kecuali Nichola. Apapun yang berhubungan Nichola merupakan urusanku. Mengerti Anderson" balas Nicholas kasar kemudian menarin Nichola ikut dengannya

Keheningan terjadi diantara mereka berdua. Nicholas yang masih dengan nafas mengebu gebu, memfokuskan diri untuk menyetir, dan Nichola dengan suasana hati kacau. Takut, sedih, marah semua berkecamuk dihatinya

Nicholas menghentikan mobilnya didepan sebuah Manssion. Ini adalah Manssion Aldrich kediaman ia dan Nichola adiknya

Masuk tanpa suara, begitu juga Nichola yang masih meneteskan air matanya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masuk tanpa suara, begitu juga Nichola yang masih meneteskan air matanya itu. Nicholas tidak tahan melihat adiknya seperti ini

Berlari ke arah Nichola dan mendekapnya erat
"Nichola, kakak mohon berhenti bekerja disana" dengan suara parau

Tidak menjawab apapun Nichola hanya menangis dalam dekapan kakaknya itu menumpahkan segala perasaannya. Tetapi lama kelamaan pandangannya berkurang dan semua menjadi gelap, tubuh Nichola ambruk dalam dekapan kakaknya.

"Nichola kenapa kamu? Bangun sayang" menepuk pelan pipi Nichola dan mengangkatnya masuk kedalam mobil

"Jeff, menuju rumah sakit sekarang." Perintahnya pada supir pribadinya

"Baik Tuan" jawab jeff

Penuh kekhawatiran Nicholas memeluk tubuh mungil adiknya itu dan mencium puncak kepalanya. Khawatir, adalah keadaan Nicholas sekarang menunggu didepan kamar rawat adiknya

"Keluarga Nichola?" Tanya dokter yang keluar dari dalam ruangan Nichola

"Sa- saya dok saya kakaknya, bagaimana adik saya?" Tanyanya ragu

"Nichola tidak apa apa hanya memerlukan istirahat, dan jangan telat makan lagi karena ini akan terulang jika itu terjadi, saya permisi" ucap dokter

Nichola terlalu bersemangat dengan hari pertamanya bekerja, sehingga ia lupa dengan makanannya. Nicholas masuk kedalam ruangan itu dan menatap adik kecilnya

"Nichola" panggil kakaknya

"Kakak, aku mint.." belum selesai Nichola berkata Nicholas sudah lebih dulu mendekap adiknya

Rasa khawatir yang begitu besar membuat Nicholas tak mampu menahan air matanya. Rasa sayang yang ia punya untuk Nichola sangatlah besar

"Janji pada kakak ini tak akan pernah terulang kembali" ucap Nicholas dengan penekanan

"Aku janji kak. Aku menyayangi kakak" balas Nichola sambil membalas dekapan kakaknya

Ditempat lain...

My bastard devil [Anderson Series] #satuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang