Mansion Calvino, Seattle
Pukul 08 A.M"Tuan sarapan sudah siap dimeja makan waktunya anda bangun"
Suara itu ah, siapa lagi kalau bukan Riven. Entahlah Riven selalu saja mengganggu, sistem pintar seperti Riven ini tidak perlu diragukan lagi apapun bisa dilakukan oleh Riven bahkan mengetahui sarapan sudah siap ia bisa langsung berinisiatif membangunkan yang masih tidur sungguh pintar
Victor menggeliat "hoam...."
Nichola sudah nembuka matanya dan memperhatikan wajah Victor ketika baru membuka matanya, jujur Nichola jarang sekali melihat Victor seperti ini ya mengingat ia selalu bangun belakangan oleh karna itu Nichola tidak menyianyiakan kesempatan yang ada. Pemandangan pagi yang sangat indah
"Morning my V!" Teriak Nichola sambil memeluk leher Victor
"Ah kau manja dan berat sekali sweetheart. Morning too" sahut Victor
"Jadi maksudmu aku gendut?"
"Tidak"
"Tidak salah lagi" Victor tertawa terbahak bahak dengan ucapannya sendiri
Sedangkan Nichola masih diam ditempat dengan wajah datar selama beberapa detik kemudian meninggalkan Victor untuk turun sarapan terlebih dahulu, sungguh penyesalan datang belakangan jika ia tau Victor akan menghancurkan mood paginya ia pasti akan meninggalkannya setelah membuka matanya
"Morning Nichola, hey.. ada apa kok anak mommy sudah manyun saja pagi pagi begini" tanya Elisabeth
Nichola tersenyum mendengar dan melihat Elisabeth berkata begitu. Ah sungguh ia merindukan ibu angkatnya yang sudah tiada, sedari kecil ia tak merasakan kasih sayang dari ibunya bahkan ia tak tau dimana ibu kandungnya apa ia tak mencari Nichola. Semua pikiran itu berkecamuk memenuhi kepala Nichola, karna pikiran yang terlalu berat Nichola merasakan sakit di kepalanya
"Aww..!" Rintih Nichola sambil memegang kepalanya
Sejujurnya bukan hanya kepalanya yang sakit, tetapi hati juga. Elisabeth langsung meninggalkan piring piring itu dimeja kemudian menghampiri Nichola dan mendekapnya erat
"Hey.. masih sakit sayang?" Tanya Elisabeth khawatir
Elisabeth mengetahui tentang apa yang dialami Nichola dari mana lagi selain dari David suaminya. Itu bukan masalah ia tau dari mana masalahnya adalah bagaimana kejadian miris itu bisa meninpa gadis polos seperti Nichola.
"Masih sakit mom" ucap Nichola sambil memegang kepalanya
"Yasudah ayo duduk dulu"
Elisabeth membawa Nichola untuk menuju ruang keluarga agar Nichola bisa beristirahat mengingat ia tak akan mampu jika harus membawa Nichola naik kekamarnya yang berada dilantai dua.
"Victor!" Teriak Elisabeth
Victoria tak kunjung menunjukan tanda tanda kemunculannya, entah sedang apa anak itu dikamarnya.
"Riven sambungkan pada kamar Victor" seru Elisabeth entah pada siapa
Seketika dinding yang ada didepannya berubah menjadi layar digital yang menghubungkan dengan kamar Victor
"Kenapa mom?" Tanya Victor
Victor tengah bersiap untuk pergi kekantor, memang sudah cukup lama tidak menginjakan kakinya dikantor. Sudah banyak berkas yang harus ia urus memang tidak akan lama karna fokusnya masih pada Nichola
"Kau tau Nichola mengeluh sakit pada kepalanya turun kau!" Perintah Elisabeth
Tanpa ba bi bu lagi Victor segera berlari turun, tertera wajah khawatir yang sangat mendominasi perasaannya saat ini, ia tak ingin Nichola tersakiti kembali oleh apapun itu
KAMU SEDANG MEMBACA
My bastard devil [Anderson Series] #satu
RomantikRank: #1 billionaire #1 klise #1 keluarga Victor anderson CEO muda, kaya, dingin. Sikapnya selalu sama pada siapapun kecuali Mommynya. Sikapnya ini merupakan keturunan Daddynya. Tambok pembatas dengan perempuan selalu berdiri tegak dengan kokoh...