Penthouse Anderson, Raja Ampat, Indonesia
Setelah menjalani pengobatan yang cukup akhirnya setelah lima hari dirumah sakit Nichola diperbolehkan pulang. Itupun setiap harinya ia selalu merengek agar diizinkan pulang
"Aku pulang!" Teriak Nichola antusias entah pada siapa
Semua keluarga menhantarkannya pulang karna hari ini juga mereka akan langsung melakukan penerbangan menuju New york. Nichola yang memintanya karna ia ingin melahirkan juga hidup bahagia disana
"Jangan berteriak sayang kasian anak kita" peringatan pertama dari Victor
"Ya ya ya. V dimana kau sembunyikan ponselku?" Tanya Nichola mengintimidasi
"Kan itu ponselmu mengapa kau tanya aku, jelas aku tidak tau" jawab Victor sambil masih membereskan barang yang ada ditangannya
"Lalu kemana hilangnya ponselku"
"Sudahlah Cola, suamimu bahkan mampu membelikan tokonya untukmu kenapa kau harus dilanda kepusingan seperti itu" ucap Nicholas sambil mengertukan dahinya kemudian mengambil segelas air
"Ah ya kau benar kak, yasudah aku ingin berendam saja kalau begitu" ucap Nichola kemudian beranjak pergi namun tertahan oleh pelukan tangan kekar
"Aku ikut" rengek Victor ya tangan kekar itu adalah milik Victor
Sontak kedua pipi Nichola merona dibuatnya
"Tidak, sudah jangan halangi aku" Usir Nichola
"Cih.. manja" decih seorang bariton dibelakang sana
Sontak itu membuat Victor menoleh dan ya tidak salah lagi, lelaki yang sering mengganggu kesenangannya tidak ada yang lain selain Nicholas Aldrich
Victor memicingkan matanya pada lelaki itu dan berhasil membuatnya berdecit takut
"Bisakah kau diam? Carilah wanitamu sendiri Aldrich!" Sentak Victor
Nichola memutar kedua bola matanya asal, rasanya sudah malas mendengar omelan Victor yang itu lagi itu lagi, selalu saja membahas hal yang sama
"Adakah pembicaraan yang lain selain wanita wanita wanita. Aku masih muda dan masih ingin bersenang senang Anderson" balas Nicholas sambil menjatuhkan dirinya diatas sofa milik Victor
"Hey.. kau sudah pikun atau bagaimana? Kita hanya berbeda satu jam dan kita sudah berusia dua puluh enam tahun. Aku sudah akan memiliki satu anak sedangkan kau? Kekasihpun tak punya" Ejek Victor lagi lagi dan lagi
"Ya ya ya apa katamu saja" pasrah Nicholas
Memang berdebat dengan keturunan Anderson bukanlah pilihan yang tepat, entah bagaimana nanti sikap anak Victor dan Nichola akankah sama saja dengan ayahnya entahlah
Nicholas tengah asik dengan tumpukan berkasnya, karna pekerjaan tidak akan pernah libur. Meskipun dirinya libur pekerjaan tidak bisa menunggu
Leony dan Javier tengah menghabiskan waktu mereka bersama dengan streaming di MacBook milik Javier
Sedangkan Victor tengah asik berbaring di ranjang menunggu istrinya selesai berendam, karna sungguh ia merindukannya
Ceklek
Pintu kamar mandi terbuka. Sungguh pemandangan itu memanjakan indra pengelihatan Victor bagaimana tidak Nichola keluar hanya menggunakan handuk untuk membalut tubuh mulusnya
Victor sudah tak dapat menahan hasratnya lagi tetapi mengingat mereka akan melakukan penerbangan sesaat lagi, ia berusaha sekuat tenaga menahannya
"Segeralah bersiap, jet sudah menunggumu. Aku menunggu diluar" ucap Victor dengan pandangan yang masih tidak lepas dari tubuh istrinya itu. Wajar saja sudah hampir dua bulan ia tak melihatnya
KAMU SEDANG MEMBACA
My bastard devil [Anderson Series] #satu
RomanceRank: #1 billionaire #1 klise #1 keluarga Victor anderson CEO muda, kaya, dingin. Sikapnya selalu sama pada siapapun kecuali Mommynya. Sikapnya ini merupakan keturunan Daddynya. Tambok pembatas dengan perempuan selalu berdiri tegak dengan kokoh...