Dua puluh empat

6K 174 8
                                    

Victor dan Nichola sampai pada gedung acara, Nichola datang untuk mendampingi tunangannya itu. Selama hidup Victor ia tak pernah membawa perempuan untuk menemaninya ke acara apapun atau pesta manapun setelah kehilangan adik dan teman kecilnya hidupnya berubah

Nichola tak hentinya tersenyum pada siapapun yang melirik kearahnya sedangkan Victor sebaliknya menggunakan tatapan dingin dan angkuhnya dengan tenggenggam tangan Nichola seakan takut gadisnya itu pergi

Nichola mulai melihat siapa saja yang datang diacara ini siapa tau ia bisa bertemu dengan orang orang yang ia kenal dan ternyata ia dapat menemukan Elisabeth dan David tengah menatapnya sembari melambaikan tangan

"Mom dad" sapa Victor mencium kening mommynya

"Jangan sentuh wanitaku kau sudah memiliki gadis sendiri son" ucap David memperingati

"Cih.. pak tua posesif"

"And you too V!" Sahut Nichola

David melihatnya terkekeh, Nichola berhasil mempernalukan Victor didepan kedua orang tuanya mengingat Victor memang tipe manusia yang menjunjung tinggi gengsinya terutama didepan daddynya itu

Victor memilih diam dan duduk bersama menunggu acaranya dimulai bersama kedua orang tuanya dan juga Nichola. Victor mendapat giliran berpidato malam ini namun ia tidak ingin karna memang Victor tidak bisa berbasa basi dan digantikan oleh orang kepercayaannya.

David melirik Victor dengan tatapan memperingati dengan mudah Victor mengetahui maksud tatapan daddynya itu. Mereka adalah pemimpin mafia terbesar di America, sudah pasti memiliki banyak sekali ancaman ketika berada ditempat umum seperti ini ayah dan anak itu tidak takut oleh apapun yang akan terjadi mereka hanya takut orang orang yang mereka sayangilah yang menjadi korban terutama Victor, banyak sekali yang mengincar nyawa Nichola

"Kita harus bagaimana dad" bisik Victor

"Siap siap saja son jika terjadi sesuatu amankan dulu gadismu mommy menjadi urusanku"

Victor mengangguk mengerti, ia menoleh kearah Cola yang tidak mengerti maksud perbincangan mereka dan Victor menariknya duduk di kursi yang sudah disediakan dengan mereka begitupun Elisabeth dan David

Tangan jahil Victor terletak diatas paha mulus milik Nichola memang seperti biasa saja namun berbeda dengan Victor tangannya itu mulai menjelajahi paha mulus itu membuat Nichola terbalblak dan hampir tersedak minumannya

"Ada apa Cola?" Tanya Elisabeth

Nichola sangat gugub ini semua salah Victor

"Ah tidak mom" sahut Nichola Langsung menatap Victor sinis

Brak

Suara kencang yang berasal dari pintu utama, Nichola dan Elisabeth langsung sama sama berlindung dibelakang lelakinya

"Tetap dibelakangku Nichola" seru Victor

Nichola hanya mengangguk ia gak ingin kejadian yang dulu terulang lagi

"Well, aku tak ingin melakukan apapun disini hanya ingin mengingatkan tunggu aku gadisku Nichola Ansell" teriak seorang berjubah hitam

Nichola mendengar dengan jelas perkataan itu sungguh ia tak tau siapa itu, setaunya ia tak memiliki musuh dimanapun. Entah apa yang diinginkan oleh pria itu yang pasti sekarang Nichola sangat takut.

Dor

Satu tembakan menggema membuat Nichola sontak menutup matanya takut dan membuat Victor memeluk Nichola untuk melindunginya. Setelah bunyi tembakan itu pria berjubah hitam itu pergi meninggalkan pesta ini

Victor tetap memeluk erat Nichola ia tak ingin terjadi apapun lagi oleh gadisnya melihatnya terbaring lemah dirumah sakit membuat hatinya sangat sakit.

"Jangan takut sayang ada aku" ucap Victor disela sela pelukan mereka. Nichola merasakan ketenangan

Victor melepas pelukannya itu dan berbalik menatap setiap orang yang ada

"Dave!! Siapkan jetku sekarang juga" Teriak Victor

"Kau ingin kemana son?" Tanya David

"Kemanapun asal gadisku tidak terluka"

"Cih dramatis"

"Berkacalah dad sudah lah aku muak mendengar ejekanmu itu lebih baik amankan mommy" seru Victor sinis

Victor memang anak yang sangat baik pada kedua orang tuanya, namun untuk saat ini ia tak bisa mengendalikan dirinya sendiri hanya karna Nichola.

Nichola mengikuti arah jalannya Victor sudah pasti menuju landasan terbangnya entahlah saat ini Cola pun sedang dilanda ketakutan akibat kejadian tadi.

***

Mereka berdua masih ada didalam penerbangannya menuju pulau pribadi milik Anderson, Victor hanya merasa aman berada disana karna tidak ada yang mengetahuinya selain Anderson.

Secerca cahaya matahari menerobos masuk kedalam sela sela jendela di jet ini membuat tidur Victor terganggu dibuatnya, Victor menggeliat perlahan memastikan gadisnya tidak terbangun oleh pergerakannya.

Victor memutuskan untuk keluar dari kamarnya meninggalkan Nichola disana untuk beristirahat. Victor memilih berkutat dengan MacBook miliknya khusus untuk meretas apapun segingga tidak ada data penting didalamnya.

Victor ingin metahui siapa orang itu namun belum sempat ia mengutak atik apapun ia teringat di jet kni tidak ada pramugari sehingga tidak ada yang menyiapkan mereka makanan untuk sarapan, Victor memilih memasak untuk gadisnya dari pada berkutat dengan retas retasan itu

Nichola terbangun dari tidurnya dan beranjak keluar itu semua karna ia tak menemukan tunangannya itu, entahlah yang pasti ada didalam jet ini tidak mungkin ia terjun bebas dari ketinggian. Nichola memilih keluar dan melihat pemandangan yang sangat indah

Victor tengah memasak didapur jet ini masakannya memang ringan, namun pesonanya tersebar keseluruh penjuru jet ini termasuk pada Nichola, tak bisa dipungukiri Nichola tersenyum melihatnya dan berlari menghampiri Victor sambil memeluknya dari belakang

"Morning husband to be"

"Morning too princess kau membuatku terkejut"

"Pembalasan" Mereka terkekeh bersama

Victor kembali dengan masakannya ia membuat omlet khusus untuk dirinya dengan Nichola. Sejujurnya memasak asalah hobby Victor kecil dan omlet adalah makanan kedukaan Nichola kecil oleh karena itu Victor membuatkannya

Victor meletakan masakannya dimeja bar yang ada di jet ini dengan Nichola yang sedang setia menunggunya sambil memperhatikan tunangannya itu lekuk tubuhnya benar benar menghipnotis bagi Nichola

"Makanlah" seru Victor sambil meletakan piring itu didepan Nichola

Nichola sontak melihat omlet yang telah dibuat oleh Victor dan memakannya lahap.

"Ini enak" komentar Cola

"Hanya enak?"

"Ya memang apa lagi?"

"Never mind" sahut Victor lesu

Nichola tersenyum melihat tingkah Victor yang merajuk seperti anak kecil, namun ya itulah Victor sedikit mudah merajuk

Victor beranjak pergi dah Nichola menahannya dengan dekapan yang hangat

"Buatkan aku lain kali lagi oke Mr. Anderson aku rasa calon anakmu menginginkannya" Victor terblablak dengan perkataan Nichola

"Ca-calon anak?"

"Ya kau siap bukan menghadirkannya disini" ucap Nichola sambil meletakan tangan Victor tepat diatas perut ratanya

"Dengan senang hati Mrs. Anderson"

Jawaban Victor singkat dan tanpa berselang Victor langsung melumat bibir Nichola dan membuatnya mendesah kenikmatan karna aksinya dan yang pertama buat Nichola berada diatas awan

My bastard devil [Anderson Series] #satuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang