El mendengar kalimat itu dengan jelas, sungguh dirinya marah sekarang bahkan sangat marah. Ia tidak perduli apa yang akan terjadi pada dirinya tetapi Alana dan Zleta? Itu tidak akan pernah ia biarkan terjadi
El mengepalkan tangannya marah
"Kak" lirih Alana sambil memegangi lengannya yang masih terasa perih akibat timah panas yang memberinya luka goresan
El menatap adiknya singkat kemudian mengecup keningnya "tunggu disini Al"
Genggaman tangan Alana menghentikan langkah El, hal itu juga membuat El kembali menoleh
"Kak, berjanji padaku tidak akan terjadi sesuatu"
El tersenyum singkat "aku berjanji"
Seketika itu juga langkah besar El meninggalkan Alana didalam kamarnya
"Riven kunci pintunya dan buat jendelanya anti peluru serta gelapkan pandangan dari luar"
Tanpa menjawab ataupun membantah Riven segara melaksanakan perkataan El. Dengan langkah gontai El berjalan keluar penthouse menuju rooftop, karna ya disana lah mereka semua menunggu kedatangan El
"Well.. well.. apa kabar Elikvin Cleano Anderson"
Satu kalimat dari suara yang sangat tidak asing ditelinganya, tetapi hingga saat ini El masih menerka nerka siapa pemilik suara itu karna sang pemilik suara membelakangi dirinya
"Apa maumu sebenarnya dan siapa kau" balas El
"Owhh.. sungguh aku kecewa kau melupakanku El" balas suara itu kemudian ia membalikan tubuhnya
El terkejut bahkan sangat terkejut ketika mengetahui siapa dalang dibalik kekacauan ini
"Revan?" Suara El tidak percaya
Senyum miring tercetak di bibir Revan.
Ya dia adalan Revan Atala Aston, dia adalah pewaris Aston Hotel yang sudah lama menghilang karna diberitakan meninggal dunia akibat kecelakaan yang menimpanya di Dubai"Ya memang aku jangan terkejut seperti itu El, aku merindukanmu" ucap Revan sambil memutar pistolnya menggunakan jari telunjuknya
"Apa maumu" ucap El to the point
Jujur saja El masih sangat tidak menyangka bahwa Revan bisa menjadi gila seperti ini. Revan yang ia kenal adalah Revan yang sangat manis dan cengeng, mengingat mereka adalah teman kecil yang sangat akrab, bisa dibilang sahabat karib
Revan mencetak senyum miring diwajah tampannya, ya memang Revan itu tampan tidak bisa dipungkiri namun tampannya itu tertutupi oleh aura gelapnya
"Terburu buru sekali kau El, tenanglah bisakah kita bersantai dulu?" Ucap Revan remeh, ya memang ia sudah bukan lagi teman kecil El yang sangat ia sayangi
"Aku tidak memiliki waktu untuk melayanimu Revan jadi jangan berbasa basi apa maumu?" ketus El. Memang begitu bukan sifat El? Turunan Anderson
"Adik kecilmu yang manis " jawab Revan singkat sambil tersenyum remeh
Singkat namun sungguh membuat El naik pitam, El sangat menyayangi Alana berusaha melindunginya dari apapun yang akan mengancamnya apapun termasuk dari Revan
"Jangan bermain main denganku Revan"
"Aku tidak pernah bermain main denganmu El"
Aura gelap El mulau terpancar, sesungguhnya Revan sudah mengetahui apa kelebihan yang El miliki. Dan sekarang Revan memancing dirinua untuk mengeluarkan senjata andalnnya yang selama ini tidak bisa ia kendalikan
KAMU SEDANG MEMBACA
My bastard devil [Anderson Series] #satu
RomansaRank: #1 billionaire #1 klise #1 keluarga Victor anderson CEO muda, kaya, dingin. Sikapnya selalu sama pada siapapun kecuali Mommynya. Sikapnya ini merupakan keturunan Daddynya. Tambok pembatas dengan perempuan selalu berdiri tegak dengan kokoh...