Enam belas

8K 223 7
                                    

Sinar matahari menggangu indra pengelihatan membuat Nichola terbangun dari tidur indahnya, lebih indah ketika ia terbangun dengan lelaki yang ia cintai tengah tertidur dengan daman

Ketampanannya sangat menghipnotis membuat Nichola takkuasa menahan jari jari mungilnya untuk menjelajahi wajah Victor. Jarinya mulai membelai wajah Victor perlahan hingga tepat di bibir Nichola memandanginya intens

"Sampai kapan kau akan memandangiku seperti itu" ucap Victor sambil membuka matanya perlahan

Pemandangan yang tersuguh didepannya benar benar membuat Victor takingin beranjak bahkan ingin menghentikan waktu seperti ini saja karna didepannya pasti banyak bahaya yang mengancam keselamatan gadisnya Nichola mengingat dia memiliki masa lalu yang kelam.

"Apa yang kau fikirkan V?" Tanya Nichola

"Nothing"

"Jangan berbohong padaku V"

" tentu princess" ucap Victor kemudian mengecup pipi Nichola sekilas

Victor bangkit dari tidurnya dan menuju keruang kerjanya, disetiap mansion Anderson memiliki ruang kerja tersendiri khusus untuk Victor

Victor masuk dan mendudukan dirinya dikursi mikiknya

"Riven buat kaca menjadi gelap dan tutup segala akses untuk masuk kedalam sini"

"Baik tuan"

Victor membuka laci yang ada disampingnya, disitulah segala masa lalu ia simpan. Didalam laci tersebut ada sebuah bingkai foto yang berisi seorang lelaki kecil tengan mengejar gadis mungil ya lelaki itu adalah Victor dan gadis mungil yang sedang ia kejar adalah saudari kembarnya Victoria.

Victoria tengah meninggalkan dunia ini tepat diulang tahun mereka yang ke 17 tahun, ketika pesta tengah berlangsung seseorang menculiknya dan membunuhnya dengan keji yang paling Victor sesali adalah ia terlambar menyelamatkan adik kembarnya itu betapa kejadian itu sangat memukul mental Victor.

Sejak hari dimana Victor kehilangan adik yang sangat ia sayangi Victor berubah menjadi lelaki dingin dan tak menginginkan wanita hanya satu wanita yang ada dihatinya Elisabeth. Tak sadar air matanya telah jatuh dari pusatnya

Victoria aku akan selalu mengingat kamu tetaplah ada disampingku
Batin Victor

Victor meletakan kembali bingkai foto itu didalam tempatnya ia mengusap kasar air matanya, Victoria tak suka melihatnya menangis

Flashback on

Seorang anak lelaki kecil tengah menangis karna terjatuh dari rumah pohon

"Bisakah kakak diam? Kau seperti kelinci lemah" seru adiknya

"Bisakah kau lebih baik pada kakamu ini Oria?"

"Baiklah lemah. Tunggu aku akan ambilkan p3k untukmu"

Anak lelaki itu menarik tangan adiknya membuat adiknya tersungkur jatuh kedalam pelukan kakaknya

"Apa kakak terlihat lemah?"

"Ia jika kau menangis kau seperti kelinci bodoh"

Victoria mengusap air mata kakaknya dan mengecup bibir mungil kakaknya

"Kau nakal Oria kakak tidak suka"

"Biar agar aku menjadi wanita pertama yang menyentuh bibirmu kak"

Mereka tertawa bersama

Flash back off

Victor kembali dari lamunannya dan bangkit kembali untuk menemui gadisnya Nichola. Ia masih bingung harus menceritakan ini atau tidak pada kekasihnya itu tapi yang ia takuti hanya satu ia takut bahwa Nichola adalah sasaran selanjutnya karna ia orang terdekat Victor

My bastard devil [Anderson Series] #satuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang