06. What is This?

143 31 1
                                    

Tidak tahu sudah berapa lama aku tertidur dengan Taehyung yang masih setia memelukku seperti ini. Dia juga tertidur lelap sekali. Aku membalikan badan menghadapnya, memperhatikan lekat-lekat betapa tegasnya wajah ini. Mata, hidung, dan bibirnya benar-benar indah di mataku. Aku suka sekali melihatnya ketika sedang tidur seperti ini, karena aku bisa melihat Taehyung yang benar-benar tercipta tampan tanpa ada ucapan kasar, menuntut, egois yang selalu keluar dari bibirnya.
Juga perbuatan busuk yang selalu ia lakukan ketika ia bangun.

Suara pintu kamarku berdencit pelan, aku menutup mataku cepat. Akan sangat memalukan bila ada orang lain yang melihatku sedang memandang Taehyung seperti ini.

Tak lama, bahuku sedikit tergoncang oleh seseorang, "Hyejin, bangun"
Oh itu suara lembut ibuku yang sudah pulang. Perlahan aku membuka mata seperti orang yang baru saja bangun tidur.

"Ibu, sudah pulang?"

Ibuku mengangguk, "ayo bangun dulu, kita siapkan makan malam."

Ucapan ibu membuatku terkejut dan segera bangkit, walau tanpa menimbulkan suara apapun. Takut Taehyung terbangun karena gerakanku yang tiba-tiba.

"Apa Jungkook masih ada di bawah bu?" Tanyaku pada ibu.

"Ada, ibu melihatnya tertidur di sofa bersama Jimin"

"Jimin?"

"Iya sayang, kasian mereka berdua tidur di sofa. Tadi kenapa tidak kau ajak tidur disini saja. Atau boleh tidur di kamar ibu" Jelas ibuku panjang.

Ibu memang sudah menganggap mereka seperti anaknya sendiri. Selain karena ibu tidak mempunyai anak laki-laki, mereka juga benar-benar merawat ibu layaknya orangtua mereka sendiri, sangat membantu.

"Yasudah, kau mandi, ibu tunggu di bawah" Aku mengangguk mendengar perkataan ibu.

Bergegas menuju kamar mandi, dan membersihkan diri seperlunya. Setelah itu, aku keluar kamar langsung menuju ke dapur.

Melihat Jimin dan Jungkook yang tertidur meringkuk seperti itu membuatku ngilu, pasti sangat tidak nyaman. Aku yakin mereka akan merasa pegal setelah bangun nanti.

Sebelum melangkah ke dapur, aku memilih menghampiri mereka.
"Jimin, pindah kamarku saja yuk" Kataku berbisik ditelinganya.

Jimin membuka matanya perlahan, walaupun tidak bisa ku ketahui dia sudah sepenuhnya membuka mata atau belum. Jiminkan matanya kecil, sesuai dengan badanya hahaha.

"Ini jam berapa?" Katanya.

Aku melirik arloji ku sekilas, " 6 sore Jim, kau masih punya waktu sedikit untuk melanjutkan tidurmu di kamarku. Sana, ada Taehyung kok"

Laki-laki itu menggeleng dan segera bangkit. Benar apa yang aku katakan, Jimin mengeluh karena lehernya merasa sedikit pegal dan keram.

"Tadi harusnya kau tidur di kamarku saja, menyusul"

"Aku tidak mau mengganggu kalian"

"Memang aku ngapain?" Dahiku mengernyit atas pernyataan Jimin.

"Yah, siapa tau kau melakukan sesuatu dengan Taehyung"

"Yaa!" Enak saja, memang aku mau ngapain dengan Taehyung? Tidak hanya Jimin, tapi yang lain juga selalu menganggap bahwa aku dan Taehyung adalah sepasang kekasih, padahal kenyataannya tidak sama sekali.

Karena Jimin terus menertawaiku, dan suaranya perlahan yang mulai semakin tinggi membuat Jungkook terbangun dengan sendirinya.

"Ada apa sih Jim, kau brisik sekali tau" Suaranya masih serak, seperti kas orang bangun tidur.

HOLD ON | Taehyung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang