21. Wound

92 14 1
                                    

Halo temen-temen?

Happy reading!

***




Akhir-akhir ini malam sering sekali memberikan kesan mencekam. Seperti tidak ada lagi bintang dan rembulan yang hadir menemaniku untuk sekedar bersandar di balkon dengan segelas kopi dan buku bacaan. Atau terkadang hanya diam memandangi langit yang terkesan bergerak. Sudah terlalu banyak air mata yang aku keluarkan, kalian boleh memanggilku Lee Hyejin si gadis cengeng.

Dua hari sudah berlalu semenjak kejadian dimana Taehyung meninggalkan aku. Sudah dua hari pula dia sama sekali tidak memunculkan batang hidungnya di hadapanku. Ibu sampai bertanya apakah benar Taehyung baik-baik saja. Walaupun aku marah dan kecewa padanya, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa aku juga merasa khawatir dengan keadaanya.

Taehyung pria yang sedikit ceroboh dan jarang sekali menggunakan otaknya dalam mengambil keputusan.

Aku sudah berulangkali menanyakan keberadaan Taehyung pada yang lainnya. Bahkan sudah sampai mendesak Jimin agar berkata jujur padaku. Akankah mereka semua sengaja menyembunyikan Taehyung dariku?





***






Mungkin karena sudah terlalu memekakkan pikiranku, dengan nekat aku pergi sendirian menuju apartemennya. Sengaja tidak memberitahu siapapun termasuk ibu. Aku mencoba memberanikan diri untuk mencarinya. Walau bagaimanapun ada rasa tidak tenang saat aku tidak bisa mengetahui keadaanya.

Mungkin ini juga adalah jalan satu-satunya agar aku bisa menanyakan alasan mengapa ia tak kunjung kembali malam itu.

Tapi, tepat sebelum aku melangkah keluar rumah. Jungkook sudah berada tepat di depan pintu masuk rumahku. Dia tentu saja menatapku heran, kenapa tidak memberitahu bila ingin pergi.

"Mau kemana?"

"Supermarket sebentar"

"Bohong" Ucapnya sambil menarik tanganku kembali ke dalam.

Dia membawaku ke dapur dan mencari-cari makanan di meja, tanpa melepaskan genggaman pada tanganku.

"Mau sampai kapan kau memegang tanganku begini?" Jungkook menghela nafasnya dan menatapku penuh selidik.

"Sampai kau beritahu aku kemana kau akan pergi"

Baiklah aku tidak akan memaksakan diri bila Jungkook masih ada disini. Aku bukan mau menyembunyikan rencana ku darinya, namun aku sudah pasti yakin bahwa Jungkook tidak akan mengizinkan aku pergi bila aku berniat menemuinya.








***





Pagi ini langkahku terasa lebih berat lagi dari hari kemarin. Rasanya berkalilipat lebih malas untuk melakukan aktivitas. Aku hampir saja putus asa, tapi sekali lagi aku ini gadis kuat, gadis kuat ibu yang tidak pernah kenal apa itu kata menyerah.

Mobil ibu yang saat ini aku gunakan, berjalan menyusuri kota dengan tenang. Mengikuti alunan lagu yang sengaja aku putarkan dari radio.

Pria menggunakan kaos putih dipadukan dengan jaket jeans pudar dan celana panjang hitam mengalihkan pandanganku. Kalau saja aku tidak berhenti di lampu merah ini, maka aku tak akan melihat sosoknya yang berdiri di pinggir jalan dengan tatapan kosong.

Suara klakson yang terdengar sangat nyaring di telingaku, menandakan aku harus segera melajukan mobil ini sebelum makian itu semakin terdengar.

Setelah menemukan bahu jalan yang cocok untuk parkir, aku segera menghampirinya yang masih berdiri mematung di sana.

HOLD ON | Taehyung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang