[FOLLOW DULU]
Kata orang, melihat orang lain yang kita cintai bahagia itu membuat kita bahagia juga. ah dasar munafik! bagaimana ceritanya kalau orang itu bahagia dengan perempuan lain sedang kita hanya berdiam diri dengan berbagai rasa sakit, cembu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
3 Bulan kemudian...
Menyibukkan diri dengan berbagai tugas dan persiapan magang adalah apa yang aku lakukan untuk setidaknya mengurangi sedikit beban pikiran dan perasaan yang aku rasakan. Selama beberapa bulan terakhir aku sengaja, menyembunyikan diri dari orang-orang terdekatku. Menjadi mahasiswa kupu-kupu yang selalu pulang ke rumah setelah kelas selesai, tanpa menyapa orang lain hanya untuk sekedar basa-basi.
Ini adalah caraku untuk memulai hidup baru. Orang bodoh mana yang bisa melihat orang yang ia cintai bersama orang lain? Aku rasa itu terjadi hanya dalam cerita fiktif belaka. Rasanya tidak terlalu buruk, hanya sedikit sepi dari hari-hari sebelumnya yang biasa aku habiskan bersama ketujuh pria yang selalu berkata ingin melindungi ku. Sudah lama sekali aku tidak bertemu dengan mereka, padahal selalu ada kesempatan jika aku ingin. Tapi, diriku sendiri mengatakan bahwa mungkin itu tidak perlu. Walau aku tau, apa yang aku lakukan adalah egois, aku menghilang dari mereka hanya karena aku tidak bisa mengontrol perasaanku pada salah satunya.
Setelah insiden di mobil saat di bandara, aku diam seribu kata dengan perlakuannya. Jelas aku tidak mau dianggap gadis perebut pria orang. Lagipun, apa yang dilakukan Taehyung saat itu adalah sesuatu yang salah. Bagaimana kalau saat itu Seohyun atau yang lain melihatnya? Mereka pasti akan berpikir negatif padaku, dan aku tidak mau melukai perasaan Seohyun.
Dia gadis yang sangat baik, dia gadis polos yang mencintai Kim Taehyung dari pandangan pertamanya. Mana tega aku menghancurkan perasaannya yang lembut itu? Di Semester baru ini, aku sengaja berbohong padanya perihal jadwal kelas, aku belum ingin selalu bertemu dengan gadis itu karena banyak hal. Terlebih lagi, bertemu dengannya hanya akan memperbesar kesempatan untuk bertemu Taehyung.
Katakanlah bahwa aku seorang pengecut, aku tidak peduli.
Di bandara waktu itu juga hari terakhir aku bertemu Jungkook. Aku tahu hubungan kami masih belum membaik sepenuhnya, tapi sepertinya pria itu juga menghindari ku untuk suatu hal yang tidak bisa aku jelaskan. Sikapnya membuatku yakin bahwa ia mungkin mempunyai perasaan padaku, ditambah adegan saat ia mencium ku waktu itu. Aku tidak mau merasa terbebani dan merasa bersalah karena tidak bisa membalas apa yang dirasakan Jungkook terhadap. Ku pikir, begini dulu lebih baik.
Selama beberapa bulan ini, seseorang yang masih bisa dibilang cukup dekat denganku adalah Jimin. Walau tidak selalu, setidaknya pria mungil itu sering tiba-tiba datang ke rumahku menumpang makan, mandi, atau hanya mampir untuk memberikan makanan.
Selain Jimin, orang yang lebih sering aku temui adalah gadis ini. Dia tau segalanya, karena aku memang sengaja ingin berbagi dengannya.
"Narra, bagaimana kau secepat itu menghabiskan makanan?"
