Halo apa kabar?
Jangan lupa Vote ya:)
***
Terdengar munafik bila aku berkata aku baik-baik saja. Setelah acara jalan-jalanku dengan Seohyun dan aku mendengar sebuah kejujurannya itu, aku memaksa untuk segera pulang. Tentu saja dengan menyembunyikan wajah murung akibat pernyataannya tadi. Aku tidak mau ia menganggap aku kecewa walau sebetulnya aku sedikit merasakan itu.
Sungguh, aku tidak tahu apakah aku memang mempunyai perasaan lebih dengan Taehyung atau tidak. Namun setelah mendengar kata itu, ada sesuatu yang menyesakkan di dalam dadaku. Aku tidak benar-benar mengerti apa ini, kenapa aku?
Terlebih saat mengingat bagaimana ekspresi wajah Taehyung yang berubah menyenangkan dan ceria setelah ia pergi dengan Seohyun. Aku bukan asal bicara, tapi rasanya memang itu yang terjadi.
Mereka sama-sama saling menyukai sekarang? Dan aku terjebak di antaranya karena Seohyun gadis yang baik dan cantik.
***
Masih memandang langit yang mulai berwarna orange dari balkon kamarku. Diam tanpa melakukan apa-apa saja membuatku harus bergelut dengan pikiran dan perasaan aneh yang setiap hari terasa lebih ketara lagi dan lagi.
Dimana aku bisa menemukan jawaban apakah aku memang memiliki perasaan ini atau tidak? Kalau tidak kenapa aku merasa sesak? Kalau iya, Sejak kapan? Tapi aku juga tidak punya alasan kenapa aku memiliki perasaan ini.
"Ah menyebalkan!"
"Siapa?"
"Jungkook?"
Pria itu datang dengan membawa beberapa kantung camilan dan soda ditangannya. Mendekat ke arahku sambil mencomot camilan itu dan memasukkannya ke dalam mulut.
Aku hanya bisa menghela nafas dan kembali melihat ke arah luar jendela ketimbang melihat pria bernama Jeon Jungkook ini yang tidak berhenti mengunyah makanannya.
"Kau ini kenapa Hye?"
"Ada sesuatu yang menganggu pikiranku, Jung" Jungkook menatapku sekilas lalu melanjutkan acara makan keripik kentangnya. Ia berniat memberi ku waktu untuk mengatakan semua itu padanya. Akan tetapi ini aneh, aku seperti ragu saat ingin mengatakan apa yang ingin aku utarakan perihal perasaan ini pada Jungkook. Rasanya dia tak perlu tau karena ini memang bukanlah hal penting yang harus dia tau. Aku juga ragu karena aku memang tidak pernah berbicara masalah hati padanya, "tidak terlalu penting sih, hanya sedang bingung. Ah sudahlah"
"Aku tidak memaksamu berbicara, Hyejin. Kalau kau tidak mau aku tidak apa, tapi kau perlu ingat bahwa aku selalu siap untuk mendengar apa yang kau pikirkan"
Beruntung aku bisa mengenal pria dengan sikap baiknya seperti ini. Aku berdoa supaya gadis baik akan ia dapatkan kelak.
"Oh iya, Hye, nanti kau ikut tidak? Ikut saja ya?"
"Kemana?"
"Aku ada balapan nanti, emm persahabatan kok tidak ada taruhan dan semacamnya. Lawannya teman baikku, yang punya caffe itu. Mau ya?"
"Akan ku pikirkan nanti"
"Oke aku akan menjemputmu"
Untuk selanjutnya pria itu hanya diam lagi sambil terus memakan kripik kentangnya. Aku sudah tidak bisa menolak kalau ia sudah berkata iya seperti itu, pasti ada sesuatu yang ingin ia tunjukan padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOLD ON | Taehyung ✔
Teen Fiction[FOLLOW DULU] Kata orang, melihat orang lain yang kita cintai bahagia itu membuat kita bahagia juga. ah dasar munafik! bagaimana ceritanya kalau orang itu bahagia dengan perempuan lain sedang kita hanya berdiam diri dengan berbagai rasa sakit, cembu...