32. Walking

86 14 0
                                    

Halo

Terimakasih sudah membaca

Jangan lupa vote dan komen🌻

Happy reading💜



***










Padahal sejak awal aku sudah berniat untuk tidak terlalu membawa perasaan saat liburan ini. Tapi sepertinya Tuan berkehendak lain dengan terus menempatkan aku dalam situasi yang menjebak, antara aku dan orang-orang baik yang aku sayangi.

Taehyung pergi begitu saja setelah membayar tagihan makanan kami. Tanpa menoleh sedikitpun atau hanya sekedar basa-basi menawariku ikut dengannya. Wajahnya mengatakan bahwa ia kecewa padaku, kecewa atas jawaban yang aku lontarkan padanya. Lagipula, apa yang ia minta bukanlah sesuatu yang wajar untuk dikabulkan. Mana bisa aku menjauh dari Jungkook? Sementara orang itulah yang selalu ada untukku saat merasa tersakiti oleh hal-hal yang berhubungan dengan Taehyung.

Tapi aku tidak mau terlalu larut dalam ini, disini tujuanku dari awal untuk bersenang-senang menghilangkan penat. Aku tidak mau hanya karena perdebatan kecil, menghancurkan segalanya. Biar, biarlah dia seperti itu padaku, ini termasuk proses untukku juga agar mulai terbiasa dengan hal-hal semacamnya.

Tapi aku tidak mau terlalu larut dalam ini, disini tujuanku dari awal untuk bersenang-senang menghilangkan penat. Aku tidak mau hanya karena perdebatan kecil, menghancurkan segalanya. Biar, biarlah dia seperti itu padaku, ini termasuk proses untukku juga agar mulai terbiasa dengan hal-hal semacamnya.




***




Setelah punggungnya menghilang dari balik pintu restauran, aku tidak langsung beranjak dari kursi ini. Rasanya masih ingin menikmati alunan musik klasik yang terdengar di setiap sudut ruangan restauran mini ini. Mungkin beberapa lagu mampu membuat perasaanku sedikit lebih tenang, ku harap.

Drrt..drrt..

"halo, kenapa?"

"kau dimana sih? Sedari tadi aku mengirim pesan, kau bahkan membukanya saja tidak" apa aku terlalu fokus hingga suara getar dari ponselku sama sekali tidak bisa ku rasakan?

"aku sedang menikmati kota ini, memang ada apa?"

"sendirian?"

Ada jeda yang sengaja aku buat, apakah aku harus jujur pada Jungkook sekarang dan menceritakan semua? Atau lebih baik aku diam saja dan merasakannya sendirian seperti biasa ? "iya" pilihan kedua adalah yang aku pilih.

"dasar orang aneh. Mau ku jemput tidak?"

"tidak, aku bisa pulang sendiri. Kau kenapa menelfon ku?"

"memang aku tidak boleh menelfon mu? Sekarang pulanglah, hari sudah hampir sore. Yoongi hyung juga mencari mu tadi."

"wah, apa semua orang mengkhawatirkan ku sekarang? Padahal aku baru pergi sebentar. Yasudah aku dalam perjalanan sekarang" sembari memasukan dompet dan beranjak dari kursi.

"iya. Hati-hati, jangan sampai tersesat"

"ck. Kau ini selalu saja, aku sudah bukan anak kecil. Sudah, aku tutup telfonnya" sambungan ku paksa berhenti sebelum Jungkook memulai kalimatnya, aku yakin ia hanya akan mengomel tidak jelas jika ku biarkan.

Jalanan mulai ramai dan lampu-lampu mulai dinyalakan oleh pemiliknya, padahal jika diingat-ingat aku keluar tidak terlalu siang tadi, kenapa waktu begitu cepat berlalu sih?

HOLD ON | Taehyung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang