24. Film

92 13 3
                                    

Halo semuanya, selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan💜

Selamat membaca, jangan lupa vote dulu biar nggak lupa hehehe.




***





Aku berhasil melangkah pergi dari dalam kamar Taehyung. Masih berusaha menetralkan detak jantungku yang bekerja jauh lebih ekstra. Bahkan aku masih mengira bahwa sesuatu yang terjadi tak lebih dari lima detik tadi adalah sebuah mimpi, yang terasa nyata setelah aku memejamkan mata sejenak di sofa putih ruang tamu ini. Akan tetapi kenyataanya itu memang nyata dan baru saja terjadi.

Hangat dan manis, dua kata yang mampu menggambarkan bagaimana rasanya, sebelum ia ambruk di atas tubuhku dan mendengkur pelan. Apa dia benar-benar tidak menyadari apa yang baru saja ia lakukan? Atau bahkan itu hanyalah sebuah ketidaksengajaan ketika ia ingin berdiri atau memelukku?

Aku benar-benar tidak bisa berpikir jernih saat ini. Taehyung itu benar-benar bisa membuatku sakit jantung sekarang juga. Bahkan ini sudah hampir pagi, tapi aku masih  belum bisa tertidur dengan keadaan seperti ini. Padahal pagi ini aku ada kelas yang tidak bisa ku lewatkan, tapi bila seperti ini aku yakin kalau akan tertidur besok di kelas.

Karena memang benar-benar tidak bisa tertidur walaupun sudah mencoba berbaring dan memejamkan, tapi malah kembali mengingat kejadian beberapa waktu yang lalu. Aku memutuskan untuk pergi ke dapur, membuat sup pereda rasa mabuk untuk Taehyung dan membuat sarapan juga.

Mencuci sayuran, memotongnya dan mencampurkannya menjadi satu ke dalam panci yang sudah siap berdiri di atas kompor. Haejangguk pedas manis dengan kuah yang lebih banyak akhirnya berhasil ku buat dalam waktu kurang dari 30 menit. Bau sedap dan ciri khas sup ini menyeruak di dalam dapur.

Cahaya matahari sudah mulai menelusup masuk melalui celah jendela dan fentilasi udara, makananku juga sudah siap. Tapi aku kembali mengurungkan niatku yang akan membangunkan Taehyung.

Bagaimana kalau ia ternyata mengingat apa yang terjadi semalam? Bagaimana aku harus menanggapinya? Bagaimana aku harus bersikap baik-baik saja bila nanti, nyatanya ia tak ingat sama sekali?

Belum sempat aku menyelesaikan pikiranku, Taehyung muncul dibalik pintu kamarnya dengan wajah bantal dan mata yang masih menyipit menyesuaikan cahaya. Melangkah keluar dari dalam kamar sambil mengusap-usap perut dan kepalanya juga sesekali, aku yakin rasa nyeri itu masih terdapat di sana.

"Kemarilah, aku, sudah membuat sup untukmu" Kataku dengan perasaan campur aduk antara khawatir, takut, canggung, dan malu secara bersamaan.

Tapi seperti dugaan ku yang paling akhir, Taehyung sepertinya tidak menyadari bahkan tidak mengingat soal semalam dan aku tidak tahu harus merasa bersyukur atau kecewa dengan itu. Melihatnya yang mulai memasukan sendok demi sendok ke dalam mulutnya membuatku merasa sedikit lega sekaligus kecewa juga. sialan, ada apa denganku ini?

"Ah kepalaku benar-benar pusing, Hyejin" Katanya tanpa berhenti mengunyah potongan daging itu.

"Memang siapa yang menyuruhmu untuk minum lebih banyak? Dasar sok kuat"

"Itu pesta, kau tidak bisa menyia-nyiakannya begitu saja"

Bola mataku berputar malas mendengarnya berucap sedemikian rupa, apa yang ada di otaknya itu hanya seputar alkohol, wanita, dan balapan saja?

"Oh iya, siapa yang membawa ku kemari?"

"Ya ampun tuan, apa kau tidak sadar bahwa semalam kau terbang melayang-layang di udara sampai kemari?" Wajahku masih dihiasi ekspresi menjengkelkan yang ku buat sendiri. Dia terkekeh pelan sampai hampir tersedak setelah mendengarnya.

HOLD ON | Taehyung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang