34. Cry

99 10 7
                                    

Halo semua?
Adakah yang menunggu cerita ini?

Terimakasih yang sudah menunggu dengan sabar.

Happy reading🌻









***








"Jungkook-ah, aku tidak ingin yang lainnya curiga. Ayo kembali" Jungkook mengangguk pelan dam menuntunku untuk berdiri dari atas sofa putih. Bukan hanya karena takut dengan kecurigaan teman-teman yang lain, tapi aku juga cukup canggung dengan apa yang baru saja terjadi. Aku tidak akan menyangka bahwa ia akan mencium ku. Walaupun ini bukan pertama kalinya untuk aku, ingat, Taehyung pernah mencium bibirku juga saat ia sedang mabuk di dalam apartemen. Tapi ini, rasanya benar-benar canggung. Aku tidak pernah mempunyai perasaan khusus pada Jungkook, walau sedetikpun. Bagiku, dia sahabat dan pendengar yang baik. Aku harap, Jungkook tidak membawa perasaannya untukku dalam situasi ini.







***







Setelah kembali, aku bisa melihat Seohyun sedikit khawatir ketika menatapku. Ia bergegas menghampiriku, "kau kenapa? Matamu memerah Hyejin?"

"Sepertinya aku mabuk laut, tiba-tiba merasa mual tadi" Jawabku dusta. Gadis itu terlalu polos untuk begitu saja percaya dengan apa kataku, aku sedikit merasa bersalah setelahnya.

"Aku tidak apa-apa Seohyun, tadi Jungkook sudah memberiku obat. Maaf membuatmu menunggu"

"Ah tidak, seharusnya kau istirahat saja tadi di kamar"

"Aku sudah merasa jauh lebih baik, mari kita lanjutkan makan malamnya" Aku menambah senyuman paling manis di akhir kalimatku, berusaha meyakinkan Seohyun bahwa aku baik-baik saja, bukan hanya Seohyun, tapi juga diriku sendiri sejujurnya.

Diujung sana, aku bisa melihat Taehyung sedang berbincang dengan Jimin dan Seokjin oppa. Ia terlihat baik-baik saja, bahkan nampak bahagia dengan beberapa senyum dan sedikit tawa yang ia lontarkan ketika menangkap pembicaraan Jimin.

Baiklah, ini bukan saatnya untuk bersedih. Aku harus selalu menjadi gadis manis yang selalu tersenyum seperti kata ibu.

"Em, Hyejin?"

"Ya?"

Seohyun menghela nafas sebentar sebelum mengatakan, "terimakasih, kau sudah membuatku berani mengungkapkannya"

"Ah, itu, iya sama-sama" Seohyun tersenyum dan memelukku secara tiba-tiba setelah aku mengatakan itu.

"Terimakasih banyak Hyejin, aku beruntung bisa mengenalmu"

"Iya, aku juga"








***







Malam semakin larut, udara yang terhembus semakin terasa dingin. Kami masih berada di pinggir pantai dengan musik klasik yang diputar, beberapa potong daging dan sayur, juga botol-botol alkohol yang masih cukup untuk beberapa jam ke depan.

Seohyun memutuskan kembali ke penginapan lebih dulu, rasa kantuk yang tidak bisa ia tahan dibarengi dengan rasa lelah karena dia sangat aktif malam ini. Tentu saja Taehyung yang mengantarnya kembali ke penginapan.

"Hi, kau belum mau masuk?" Jimin menghampiri dan duduk di sebelah kananku, aku menggeleng menanggapi pertanyaannya.

Sejujurnya, mereka sudah menyuruhku untuk masuk dan berhenti minum, tapi rasanya aku masih belum mau berhenti. Aku bukan seseorang yang menggilai alkohol, tapi aku juga bukan orang yang cepat tumbang dengan minuman ini. Lagipula, aku percaya pada mereka semua yang akan menjagaku.

HOLD ON | Taehyung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang