Hais gais, sesuai janjiku tadi siang aku bakal update malem ini. Ini part Jungkook banget, dan lagi bener2 kobam sama Jungkook 😭Vote dulu yuk biar nggk lupa!
Happy reading💜
***
Mataku membulat sempurna ketika melihat wajah Jungkook yang banyak lebam di beberapa daerah dan aliran darah yang ia biarkan mengering di ujung bibirnya. Ia mempersilahkan aku masuk ke Kamar tidurnya, di sini jauh lebih gelap dari yang aku lihat tadi. Jungkook tidak mengatakan apapun, seperti tidak ada niatan darinya untuk mengatakan lebih jauh apa yang ia alami hingga membuat dirinya mendapatkan banyak luka seperti itu.
Aku tahu Jungkook bukanlah Taehyung yang mempunyai tingkat keemosian tinggi, pria itu pandai mengontrolnya sekalipun ia benar-benar marah. Dia pernah mengatakan padaku, bahwa melukai diri sendiri hanya akan membuat wajah tampannya itu rusak, jadi Jungkook sebisa mungkin menghindari apa itu perkelahian.
"Aku tidak akan memaksamu untuk menceritakan apa yang terjadi, tapi kau harus mengobati lukamu sebelum terjadi infeksi" kataku yang setelah itu berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil kotak obat. Dan Jungkook dengan santai menidurkan dirinya di tempat tidur.
"Bangun, sini aku obati lukamu itu. Ah ya ampun apa kau betah dengan lukamu yang banyak ini?"
"Aku malas membersihkan, maunya kau saja. Aku suka bila kau yang mengobatiku"
Aku sama sekali tidak mencium bau alkohol dari tubuhnya, juga di ruangan ini wanginya maskulin seperti harum Jungkook pada biasanya. Jadi aku sangat yakin bahwa pria ini sedang tidak dibawah pengaruh alkohol, akan tetapi mengapa bicaranya sangat melantur seperti ini ? "Apa otakmu itu sedikit tergeser Jung? Kau aneh, bisa kan obati sendiri ? kau ini bahkan lebih tua dariku, memang aku ini siapa harus merawatmu, merepotkan."
Walaupun kalimat itu keluar dari bibirku sendiri, aku tetap membersihkan lukanya perlahan. Aku juga bisa melihat bahwa pria dihadapanku ini sedang menahan senyumnya.
"Lain kali kalau mau bertengkar dengan orang, bawa tameng dong! katanya tidak mau sampai wajah tampanmu ini rusak, kenapa kau sendiri yang malah merusaknya?"
"Bawel sekali, kau sangat khawatir padaku ya Hyejin?"
"Jangan percaya diri, aku disini sebagai ibumu sekarang."
Terdengar kekehan yang lebih jelas sekarang, ia bahkan sedikit meringis kesakitan karena kekehannya itu membuat luka di sudut bibirnya jadi tergerak. Aku juga merasa sedikit lebih lega karena setidaknya aku datang di saat Jungkook mungkin sedang mengalami masalah saat ini. Yah walaupun aku juga belum bisa tahu apa yang membuatnya sampai berkelahi dengan orang lain, awas saja kalau itu hanya karena wanita atau hal-hal yang tidak penting. Aku sendiri yang akan menguliti wanita itu, berani sekali sudah membuat sahabatku ini kesakitan.
"Sudah, "
"Terimakasih, cantik" dasar, dalam kondisi seperti ini dia masih sempat menggodaku dengan senyuman sok imut yang dibuatnya. Aku hanya memutar bola mataku malas dengan ucapannya, tapi hal itu malah membuatnya tertawa lagi, seperti senang sekali sudah membuatku kesal dengan rayuannya. Dasar Jeon Jungkook.
"Hye?" Fokusku kembali padanya lagi. Kali ini wajahnya yang meledekku tadi sudah berubah menjadi lebih serius.
Pria ini ingin mengatakan sesuatu padaku, tapi entahlah sampai lima menit berlalu ia masih saja diam menatapku. "Aku sudah bilang, aku tidak akan memaksamu untuk-
"Ayah menduakan Ibu" Katanya tegas. Ia seperti tidak ingin menerima fakta yang ada, ia seperti tidak ingin mengingatnya kembali.
Aku terkejut, jujur saja. Tapi apa yang harus aku lakukan selain memeluknya sekarang. Aku belum pernah merasakan apa yang ia rasakan, walaupun ayahku sendiri juga meninggalkan ibu. Tapi aku tidak menyaksikannya secara langsung. Kalau seperti ini, aku yakin Jungkook pasti mengetahui sendiri dengan cara yang salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOLD ON | Taehyung ✔
Teen Fiction[FOLLOW DULU] Kata orang, melihat orang lain yang kita cintai bahagia itu membuat kita bahagia juga. ah dasar munafik! bagaimana ceritanya kalau orang itu bahagia dengan perempuan lain sedang kita hanya berdiam diri dengan berbagai rasa sakit, cembu...