Tangan tanpa kain itu meraba ranjang disebelahnya. Dahi yang sedikit berkeringat miliknya mengernyit saat tak menemukan presensi anak manusia yang semalam berbaring bersebelahan dengannya.
Mau tidak mau kelopak mata itu terbuka perlahan dan meliar menatap kesegala penjuru kamar bermaksud mencari istrinya.
"Jinhee, kau dimana?"
Menyibak selimut lantas turun dari ranjang dan berjalan keluar setelah membuka pintu berwarna coklat tua itu dengan langkah sempoyongan. Dengan rambut yang berantakan serta wajahnya yang bantal, Taehyung berjalan menjejaki tangga satu persatu untuk sampai kelantai dasar.
Seulas senyum tipis terukir saat melihat tubuh mungil istrinya yang sedikit terlihat dari ruang tengah. Gadis itu sepertinya sedang membuat sarapan.
Tangan kekarnya langsung ia lingkarkan tepat setelah ia sampai dibelakang tubuh Jinhee yang sudah terbalut dengan pakaian rapih serta wangi. Membuat perempuan yang rambutnya dikuncir kuda itu tersentak lantaran kaget.
"Kenapa tidak membangunkanku?" suara dalamnya mengalun dengan pelan memenuhi rungu Jinhee dengan lancarnya.
Menolehkan kepala sedikit dan menemukan Taehyung yang sedang menumpu dagu diatas bahu kirinya.
"M-maaf, aku tidak tega membangunkanmu karena kau terlihat sangat pulas."
Kedua belah bibir Taehyung yang merekah dipagi hari hanya berdeham sebagai bentuk respon.
Bahu yang terbalut kemeja berwarna biru pastel itu menggeliat, bermaksud membuat Taehyung enyah dari sana. Tapi sang dominan tak bergeming sama sekali.
"Bangun atau ku pukul dengan sp-"
"Jangan bangunkan aku dengan cara seperti itu. Bangunkan aku dengan cara yang manis." selanya lirih tanpa membuka mata.
Spatula yang semula terangkat sedikit keudara itu ia turunkan. Lantas memikirkan cara apa yang dimaksud manis oleh Taehyung.
"Ah, aku tahu."
Dengan gerakan pelan Jinhee memutar tubuhnya menjadi menghadap Taehyung yang masih setia memejamkan matanya. Dengan sedikit ragu, memajukan wajah dan mendaratkan pelan bibir dengan polesan liptint natural itu keatas bibir Taehyung yang sedikit maju.
Taehyung seketika terbangun dan menatap istrinya dengan mata yang membulat lucu. Jinhee sukses dibuat gemas melihat itu.
"Jinhee? Apa yang menciumku barusan itu kau?"
Decakan pelan keluar dari bibir yang baru saja bersentuhan dengan bibirnya.
"Hm, sudah sana." usirnya dan sedikit mendorong tubuh Taehyung untuk menjauh darinya.
Bibir yang agak basah itu menbentuk sebuah senyuman kotak. "Lain kali kalau membangunkanku dengan cara seperti itu, ya?" ujarnya tersenyum senang.
Jinhee hanya berdeham dan memutar tubuh kemudian kembali melanjutkan masaknya.
***
Sambil terus mengunyah cemilan berbahan dasar kentang dengan rasa sapi panggang itu, kedua irisnya tetap fokus menatap ke layar televisi dengan kaki yang diselonjorkan santai kedepan.
Omong-omong, ia masih libur karena hasil ujian akan diumumkan dua hari lagi, jadi ia bisa bersantai tanpa disibukkan lagi dengan lembaran kertas yang membuatnya harus memutar otak. Hingga bunyi deringan ponsel sukses membuatnya mengeluarkan decakan pelan dari bibir yang penuh dengan bumbu sapi panggang itu.
"Yeoboseyo?" jawabnya tanpa berniat melihat siapa sang penelpon.
"Jinhee-ah, apa kau sedang sibuk?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Sweet Wife [KTH]
FanfictionMemangnya siapa yang akan menduga kalau Jung Jinhee yang masih berstatus anak sekolah harus menikah dengan pria dewasa 9 tahun di atasnya? Tidak ada. Bahkan Jinhee sampai mau gila dengan kenyataan tersebut yang mau tidak mau harus ia terima. Cover b...