Mobil melaju dengan kecepatan sedang diatas aspal jalan raya, malam ini Seoul ramai seperti biasanya. Banyak lampu-lampu yang menghiasi jalan maupun toko yang membuat suasana menjadi karismatik.
Malam ini sesuai ajakan Taehyung beberapa jam lalu, Jinhee sudah rapih dibalut prom dress berwarna hitam yang panjangnya dibawah lutut serta lengan sebatas siku. Taehyung yang memintanya, selain supaya tidak mengundang mata pria diluar sana yang nanti melirik istrinya, dan juga pakaian itu terlihat cocok untuk Jinhee yang perutnya kian membesar.
Taehyung sendiri memakai tuxedo berwarna silver dengan kemeja putih didalamnya. Cukup simpel namun terlihat sangat cocok untuk Taehyung, membuatnya terlihat semakin berwibawa.
Jinhee sendiri sedang mengecek ponselnya sekedar ingin melihat apakah ada pesan yang masuk atau tidak. Tapi ternyata tidak, tidak ada satupun pesan baru disana. Bahkan Nami yang tentu dirindukannya pun tak kunjung menghubungi atau sekedar mengirimnya sebuah pesan.
Tak sengaja saat menggeser layar ponselnya kebawah, Jinhee mendapati pesan dari Eunwoo dua hari yang lalu. Tiba-tiba saja kejadian kemarin kembali terputar diotaknya. Hingga tak sadar menghembuskan napas gusar lewat mulut.
Membuat atensi Taehyung teralihkan padanya, menatap istrinya khawatir.
"Ada apa?"
Sontak Jinhee menolehkan kepala kearah Taehyung, mengerjap sebentar lalu menggeleng. "A-apa? Tidak ada," jawabnya kemudian.
Taehyung hanya tersenyum dan mengasak pelan pucuk kepala istrinya. Tak lama setelah itu mobil yang ditumpangi mereka berbelok ke sebuah gedung yang terlihat sangat ramai. Mereka berdua segera turun, Taehyung meminta Jinhee untuk merangkul tangannya. Jinhee hanya bisa menurut.
Baru beberapa kali melangkahkan kaki memasuki gedung tersebut, mereka sudah mendapat beberapa panggilan. Tidak, panggilan untuk Taehyung lebih tepatnya.
Lantas keduanya menghampiri salah satu meja dimana terisi teman-teman Taehyung yang sempat menginap di apartemen Taehyung, seingat Jinhee.
"Taehyung-ah, kenapa lama sekali?" tanya salah satu dari mereka. Kalau Jinhee tidak salah ingat, pria berbalut tuxedo hitam itu bernama Kim Seokjin.
"Kau tahu sendiri apartemen kami jauh dari sini."
"Waah, perut istrimu sudah membesar. Sudah berapa bulan, Jinhee-ah?" kali ini yang bertanya Namjoon, terdapat seorang perempuan juga disebelahnya. Jinhee pikir itu mungkin kekasihnya.
"Empat bulan, Oppa." jawabnya dengan senyuman simpul. Disusul anggukan kepala dari Namjoon.
"Jim? Bukankah kau akan bertunangan? Kenapa masih disini?" tanya Taehyung yang melihat Jimin ada diantara mereka, bukannya berada diruang tunggu.
"Aku menunggumu, bodoh!" jawab Jimin sedikit kesal kemudian menjitak kepala Taehyung dengan entengnya. Kemudian langsung dihadiahi ringisan dari yang dijitak.
"Aigoo .. jadi kau menungguku, Jimin-ssi?" Taehyung terkikik geli sembari bertanya pada Jimin dengan nada bicara seperti mereka adalah sepasang kekasih. Membuat Jinhee susah payah menahan tawanya melihat itu.
"Aish, kau ini sudah menikah masih sama saja. Lihat istrimu, dia sampai tertawa seperti itu." Jimin mengerling geli sambil mendorong Taehyung untuk menjauh darinya.
Taehyung menoleh kearah istrinya, dan benar saja Jinhee sedang menahan tawanya tapi dengan kepala yang terpaling kearah lain. Bibirnya terangkat melihat itu.
"Lebih baik kau cepat melaksanakan tunanganmu, Jim. Lihat, hampir malam." ujar Yoongi tak mau berlama-lama lagi.
"Tenang saja, Hyung. Ini akan segera dimulai, kalau begitu aku pergi dulu." Jimin melenggang pergi meninggalkan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Sweet Wife [KTH]
FanfictionMemangnya siapa yang akan menduga kalau Jung Jinhee yang masih berstatus anak sekolah harus menikah dengan pria dewasa 9 tahun di atasnya? Tidak ada. Bahkan Jinhee sampai mau gila dengan kenyataan tersebut yang mau tidak mau harus ia terima. Cover b...