24 | Recalled

15.3K 1.4K 94
                                    

Dokter datang dengan seorang suster di belakangnya, dengan segera ia memeriksa keadaan Jinhee dengan menempelkan stetoskop yang semula mengalung dilehernya dibagian jantung gadis itu.

Taehyung, Jungkook, dan Mirae, mereka menyingkir kebelakang agar dokter lebih leluasa memeriksa Jinhee. Dahi gadis itu kini sudah dipenuhi peluh serta kernyitan yang dalam.

"Nona Jinhee sebentar lagi akan sadar." ujar dokter seraya melepas stetoskopnya dan beralih kebelakang menatap tiga manusia itu yang sama-sama beraut khawatir.

"Kenapa dia mengernyit seperti itu?" tanya Jungkook yang terlihat sangat penasaran.

"Karena benturan keras di kepalanya, dia seperti baru mengingat sesuatu."

"M-mengingat?" sahut Taehyung terbata.

Kedua iris dokter pria itu kini sepenuhnya menatap kearah Taehyung, "Apakah dulu pasien mengalami amnesia?"

Taehyung menghela napas pelan dan menundukkan kepalanya, "Ya, dia mengalami amnesia sejak kecil." jawabnya lesu.

Jungkook dan Mirae yang melihat itu mengernyitkan dahi bingung. Tapi memilih diam dulu dan bertanya lain waktu.

"Kalau begitu, biarkan dia istirahat dulu. Kau tak perlu khawatir, dia akan segera sadar." ujarnya ramah seraya memberikan sebuah senyuman manis pada Taehyung. Bermaksud meyakinkannya.

"Kalau begitu aku pergi dulu. Jika terjadi sesuatu lagi padanya kau bisa memanggilku atau suster."

"Khamsahamnida." Taehyung menunduk sopan dan dokter bersama suster itu melenggang pergi dari hadapannya.

Barulah kali ini Jungkook mendapat kesempatan untuk bertanya pada Taehyung perihal tadi.

"Hyung, apa maksudmu kalau Jinhee sudah mengalami amnesia sejak kecil?"

Taehyung terdiam sejenak. Apa ia harus menceritakannya pada Jungkook? Tidak buruk juga. Maka kepalanya mengangguk mengiyakan.

"Bagaimana ceritanya?" tanyanya lagi penasaran.

Flashback,

9 tahun yang lalu..

"Taehyung-ie oppa.." panggil Jinhee dengan suara mendayu bersamaan tangan mungilnya yang mengetuk pintu rumah beberapa kali.

Sang tuan rumah membuka dan langsung menatap sendu pada gadis kecil di depannya, "Mian Jinhee-ah, kita tidak bermain dulu hari ini-" Taehyung menjeda ucapannya.

"-dan seterusnya." lanjutnya lirih dan menunduk dalam.

Jinhee menatap Taehyung tidak mengerti, "Memangnya kenapa? Dan kenapa oppa memakai baju bagus seperti itu? Apakah oppa akan pergi?"

"Iya, aku akan pergi." jawabnya mengangguk lesu.

"Kemana? Apa aku ikut?"

Kepala Taehyung menggeleng pelan. "Ke tempat yang sangat jauh. Dan kau tidak ikut."

Mendengarnya membuat Jinhee menjadi sangat sedih. "K-kenapa aku tidak ikut?"

"Karena-" belum sempat Taehyung menyelesaikan ucapannya, kedua orang tuanya sudah keluar dengan membawa dua koper berukuran cukup besar.

"Taehyung, ayo. Sebentar lagi pesawat kita akan berangkat." ujar ibunya.

"Bibi, kemana kalian akan pergi? Kenapa aku tidak ikut?" tanya Jinhee dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Ibu Taehyung mensejajarkan tingginya dengan Jinhee. Lalu tangannya terangkat untuk mengelus rambut gadis itu dengan perlahan. "Jinhee, jaga dirimu baik-baik, ya? Kami janji akan kembali setelah Taehyung sembuh."

My Little Sweet Wife [KTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang