10 | What's Wrong?

18.2K 1.6K 49
                                    

Sementara ditempat lain, kedua pria tampan sedang sibuk duduk dikursi bar dengan didepan mereka ada beberapa gelas Wine.

Tapi sepertinya hanya Taehyung lah yang paling menikmati itu. sementara Jungkook, ia mencoba menghentikan hyung nya agar berhenti meminum cairan laknat itu.

"Hyung, sudah. kau sudah meminum banyak sekali." ujar Jungkook mencoba merebut gelas digenggaman Taehyung.

"Dia tidak mencintaiku.. Dia tidak mencintaiku, Jungkook." balasnya dengan suara parau dan terus meminum wine nya.

"Cukup, hyung! Ayo kita pulang!" ujarnya sudah mulai lelah membujuk Taehyung. Sedangkan Taehyung sudah kehilangan kesadarannya.

"Astaga hyung, kau ini kenapa, sih?" tanyanya seraya memasukan Taehyung ke mobilnya dan ia pun masuk lalu melajukan mobilnya.

"Dia tidak mencintaiku, Jungkook.. Dia tidak menyukaiku." hanya itu, hanya itu yang sedari Jungkook dengar dari mulut Taehyung. Apakah ada hubungannya dengan Jinhee? Entahlah.

Tak lama ia sudah sampai di gedung apartemen yang Taehyung dan Jinhee tempati. Dengan tenaga yang masih terkumpul, Jungkook memapah Taehyung untuk masuk ke dalam apartemennya.

Jinhee yang mendengar bel apartemen berbunyi langsung berlari ke sumber suara dengan tergesa gesa.

"Ahjuss—" belum sempat Jinhee menyelesaikan ucapannya, ia dikejutkan dengan keadaan Taehyung saat ini.

"D-dia kenapa?" tanyanya pada Jungkook dengan raut khawatir.

"Bawa dia masuk dulu, baru aku jelaskan." ujarnya memasuki apartemen. Jinhee membantu memapah Taehyung untuk duduk di sofa.

"Dia tiba-tiba mengajakku ke club dan dia meminum wine sangat banyak." jelasnya mendapati tatapan bertanya dari perempuan didepannya.

Jinhee yang mendengarnya cukup terkejut, ia menunduk menatap suaminya, "Maafkan aku ahjussi, ini semua salahku.." Jinhee menangis sesenggukan, Jungkook yang mengerti situasi ini pamit pulang.

"Jinhee, aku pulang dulu. Jaga dia baik baik, oke?" ujarnya mengacak surai Jinhee.

Jinhee hanya mengangguk dengan mata sembab dan bibir sedikit melengkung ke bawah, bagi Jungkook itu sangat lucu. Tangan besarnya mencubit pipi Jinhee sekali lalu berlalu keluar dari apartemen.

"Ahjussi, bangun.. Mianhe." ucapnya menatap Taehyung sembari terisak. Dengan susah payah Jinhee memapah Taehyung membawanya kekamar.

"Ish, berat sekali." gerutunya lalu menidurkan Taehyung ke ranjangnya dengan gerakan perlahan, takut membangunkan pria itu. Namun karena Taehyung terlalu berat untuknya, gadis itu ikut tertarik dan jadi berada diatas tubuh Taehyung.

Jinhee hanya diam terpaku melihat wajah Taehyung sedekat ini. Ia seperti terhipnotis sampai seluruh tubuhnya tidak bisa digerakkan.

Taehyung yang merasa tubuhnya ditindih sesuatu yang cukup berat lantas membuka matanya.

"Jinhee?"

Dan setelahnya, Taehyung memutar tubuhnya menjadi diatas tubuh gadis itu. Membuat Jinhee sangat terkejut karena pergerakannya yang tiba-tiba.

Seperti biasa, Jinhee tidak menolak ataupun membalasnya. Ia hanya bisa diam.

"Ahjussi, kumohon hentikan eungh.." lenguhnya karena Taehyung sudah mencium lehernya.

"Saranghae." ucapnya mengecup kilat bibir Jinhee lalu ambruk di sebelahnya.
(aku mencintaimu).

Jinhee terpaku ditempat, jadi benar Taehyung menyukainya. Atau lebih tepatnya mencintainya. Tapi ia segera menepis pemikiran itu mengingat Taehyung yang saat ini sedang mabuk berat.

Ia menoleh kearah Taehyung dan mendapati pria itu sudah tertidur pulas. Syukurlah.

Jinhee tersenyum tipis menatap wajah damai Taehyung lalu mengambil bantal dan selimut cadangan kemudian pergi menuju sofa dekat ranjang Taehyung lalu tertidur disana.

***

Burung diluar berkicau dengan indahnya dan mengakibatkan salah seorang yang berada dikamar Taehyung terbangun. Dan orang itu adalah Taehyung sendiri.

Perutnya terasa mual, sepertinya sesuatu akan keluar dari perutnya.

Sebelum beranjak ia terkejut melihat Jinhee yang sedang tertidur disofa.

Ia lalu pergi kekamar mandi dan memuntahkan semua isi perutnya karena sudah tidak tahan.

Jinhee yang mendengar suara gaduh dari kamar mandi terbangun dan mendapati Taehyung tidak ada diranjangnya langsung saja pergi ke sumber suara.

Ia terkejut melihat Taehyung yang muntah-muntah, dengan sigap Jinhee memijat tengkuk Taehyung supaya lebih mudah dikeluarkan.

Setelah semuanya selesai, Taehyung membasuh mukanya dan menghadap Jinhee.

Ia menatap istrinya sendu lalu memeluknya erat, "Maafkan aku Jinhee, pasti aku merepotkanmu."

"Ani Ahjussi, seharusnya aku yang meminta maaf." balasnya membalas pelukan Taehyung tanpa ragu.

Taehyung kembali mengangkat wajahnya menjadi berhadapan dengannya. Ia menangkup wajah Jinhee dan mencium keningnya sekilas.

***

"Ahjussi, aku pergi dulu." Jinhee hendak keluar dari mobil tetapi Taehyung mencekal tangannya.

"Kau melupakan sesuatu." ucapnya lalu menunjuk bibirnya menggunakan jari telunjuknya. Jinhee yang melihat itu mendelik kesal lalu mendorong wajah Taehyung untuk menjauh darinya.

"Tidak ahjussi, ini di tempat umum. Nanti ada yang lihat."

"Jadi, kalau bukan ditempat umum aku boleh saja menciummu?" tanyanya menaik turunkan alis tebalnya.

"A-ani! Tidak begitu juga. Lagipula kenapa kau sangat suka menciumiku?" balasnya sedikit gelagapan.

"Karena aku suka, dan bibirmu manis." jawabnya seraya tersenyum.

Mendengarnya sukses membuat Jinhee jadi tersipu. Tapi ia segera menggelengkan kepalanya. "Enak saja! Aku tidak suka itu!"

"Tidak suka bagaimana?" tanyanya heran.

"Aku tidak suka saat kau menciumiku terus."

"Memangnya kenapa?"

Jinhee menghela napas jengah. Ia menoleh menatap keluar tepat kegedung sekolahnya.

"Sampai kapan kita akan mengobrol terus? Aku ingin masuk kelas." ujarnya sembari melepas seatbelt yang melingkari tubuhnya. Taehyung hanya diam.

Dan begitu Jinhee keluar dari mobil, beberapa detik setelahnya seseorang telah merangkul pundaknya dengan mesra. Siapa lagi kalau bukan Eunwoo.

Taehyung yang melihat itu mengepalkan tangannya kesal lalu melesat pergi.

"Annyeong, Jinhee-ah." sapanya sambil tersenyum manis.

"Annyeong, Eunwoo-ssi." balasnya seraya membalas senyuman Eunwoo.

"Kau terlihat senang sekali hari ini, ada apa?" tanya Jinhee heran yang melihat raut wajah Eunwoo lebih riang dari biasanya.

"Kau lupa atau pura-pura tidak tahu?" tanya Eunwoo melepas rangkulannya.

"Memangnya ada apa, sih?"

"Astaga Jinhee, hari ini hari ulang tahunku. Ingat?" jelasnya dan seketika Jinhee membolakan matanya.

"Jinjja?! Chukkae, Eunwoo-ya. Aku benar-benar tidak ingat sungguh." balasnya sedikit merasa bersalah.

"Jangan lupa untuk datang ke pesta ulang tahunku nanti malam, arraseo?" ujarnya mengasak rambut Jinhee gemas.

Jinhee tidak marah dengan itu, justru ia senang, "Arraseo."

~•~

To be continued..

Duh akutuh klo nulis ga tentu berapa kata katanya, jadi klo misalkan kalian merasa ceritanya beda panjang pendeknya, mianhee..

Jangan lupa Voment juseyo..

My Little Sweet Wife [KTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang